{ X } Telur goreng dadakan

1 1 0
                                    

Sepanjang perjalanan macetnya lumayan, apalagi di daerah puncak hampir 3 jam mereka di dalam mobil mengingat besok adalah hari weekend.

Kala yang melakukan zoom sepanjang jalan untuk mengkoordinir teman-temannya yang tengah mempersiapkan segalah hal yang di butuhkan.

Luoren yang memegang kendali di Jakpus, takutnya ada teman-teman seangkatan yang belum baca E-pamflet susulan dari Kala.

Sedangkan di lokasi camping di puncak Kavkha lah yang memegang kendali dengan bantuan Bayuda.

Sebagian pengurus angkatan lain terbagi menjadi dua setengahnya membantu Luoren dan setengahnya sudah berada di puncak membantu Kavkha.

***

Sekitar jam 5 sore mobil Laskar baru saja datang di area camping.

"Woy! Elah Lama amat sih kalian!" Keluh Lubis.

Fyi semua pengurus di Jakarta jalan duluan sedangkan yang membantu Luoren adalah pengurus yang tadi siang datang dari luar kota.

"Macet!" Dengus Laskar.

"Daripada kalian komen gajelas bantu turunin ni barang-barang" ucap Laskar sembari menurunkan sekotak minuman.

"Sorry ya ini juga pasti gara-gara gue lupa beli minuman sama beberapa daging sama jagung" ujar Kavkha yang baru saja keluar dari tenda darurat yang berisi beberapa alat elektronik.

Kala dan Arva menurunkan tas mereka. "Taruh di tenda kalian aja, kalian berdua tidur bertiga sama Luoren di tenda Oren sana" intruksi Kavkha menunjuk salah satu tenda.

Semua tenda sudah ia bagi siapa saja yang akan menempati sesuai berapa orang yang sudah mengeluarkan iuran berdasarkan data dari Arva.

Kala menyalakan HT yang diberikan Bayuda sebelum mereka ke tenda.

"Tes, nyambung ngga?" Tanya Kala.

"Sip Bu ketu seker!" Sahut beberapa orang di sebrang sana.

Kala mematikan HT-nya lalu berjalan menuju tenda darurat setelah mengambil jaketnya di dalam tas.

Vazlan salah satu anak IT angkatan SMP yang sekarang tengah berkuliah di UGM dan pengurus luar daerah Jakarta yang pertama datang lebih tepatnya h-3 dia sudah berangkat ke Jakarta katanya sih ada beberapa hal yang harus dia urus di Jakarta.

Sekarang ia tengah mengotak-atik salah satu laptop di tenda darurat.

"Loh? Vaz? Lagi ngapain?" Tanya Kala.

"Oh sore kal! Udah sampe ternyata, btw ini lagi nyoba bobol Wi-Fi villa deket sini buat jaga-jaga nanti kalau hilang sinyal" ucapnya lalu berdiri.

"Gue udah kelar kok, lo mau koordinir temen-temen yang masih di perjalanan kan? Kalo gitu gue keluar dulu ya mau jalan-jalan" lanjut Vazlan sebelum keluar tenda.

Kala duduk di salah satu kursi, ia menelpon nomor Luoren sambil menscroll chat group yang melebihi 500 pesan masuk itu.

"Udah ren, jalan aja ini udah mau jam setengah enam. Keburu gelap, kayaknya di sini masih macet. Yang telat tanggung sendiri acaranya mulai jam tujuh empat puluh" ujar Kala.

"Okelah kalo gitu, takutnya nanti sisanya malah ngomel-ngomelkan ngga lucu" jawab Luoren.

"Tenang nanti aku yang tanggung, yang penting itu udah banyakkan? Kalian tinggal berangkat aja bentar lagi kayaknya lenggang jalannya" ucap kala.

Laskar PrajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang