{ XIV } Healthy walk

0 1 0
                                    

Jam 3 semua peserta reuni yang beragama Islam tengah shalat tahajud berjama'ah kecuali beberapa perempuan yang sedang halangan kini berada di dapur membantu para panitia yang bertugas mengurus dapur untuk masak sarapan.

Satu jam berlalu kini semua peserta sudah siap dengan baju kaos reuni dipadukan dengan celana olahraga dan mengenakan topi wajib reuni tahun ini.

Semua sudah berbaris dua berbanjar pagi ini akan dilaksanakan healthy walk gebyaruni dengan beberapa tantangan di setiap pos pemberhentian nantinya, baris demi baris melaksanakan pengecekan name tag peserta untuk didata vazlan takutnya di jalan terjadi satu dan lain hal.

Para panitia akan ikut dengan sepeda sedangkan tim PMR yang berisi para alumni SMP Nusa Indah 3 itu meminjam mobil PMR SMP Nusa Indah 1 di Jakpus.

"Oh my God! Ini ngga salah kita bakal jalan sejauh ini?" Keluh segerombolan orang yang tidak cocok diladeni.

"Cih! Pengurus-pengurus itu enak pake sepeda kita apa? Kalo kita pingsan gimana?" Cerca salah satu dari mereka lagi.

"Heh! Mbak! Kalo Lo ngga mau ikut yaudah kagak usah sekalian aja Lo pulang aja Sono! Elekn uik ye demen gati ngeraos lek muri!" Itu Arva yang dari kemalin gatel Inging sekali mengatai geng gong gang ga jelas itu.

This translate 👇🏻
Dari kemarin suka bicara dari belakang

Sekumpulan ciwi-ciwi purna OSIS SMP Nusa Indah 3 itu seketika menatap sinis kearah Arva.

"Asal kalian tau ya kita pake sepeda buat ngawasin kalian takutnya ada yang kenapa-kenapa biar cepet kita hubungin anggota PMR yang ngikutin di barisan paling belakang! Emang Lo pada ngira kita bakal sepedaan lurus-lurus aja sampe ke tujuan? Nggak sama sekali kita akan bolak-balik ngecek depan tengah belakang!" Teriak Arva kesal lalu pergi meninggalkan tempat ia duduk.

Segerombolan itu seketika diam dan melanjutka pengecekan name tag.

Setelah semua peserta jalan dengan anggota PMR diikuti mobil PMR di belakangnya kini semua panitia di kumpulkan sebelum ikut bergabung.

"Perhatian semuanya, pagi ini kita akan melaksanakan kegiatan kita selanjutnya. Masing-masing sudah memegang HT dan jangan lupa tempelkan smartphone kalian pada tempat yang sudah tersedia di sepeda serta HT di tempatkan di leher baju" ucap Laskar.

Laki-laki itu kemudian menoleh kearah Vazlan. "Vaz? Udah semua kan?" Ucapnya memastikan yang dibalas anggukan mantap Vazlan.

Semua panitia kini telah melaju sesuai arahan titik-titik dari smartphone milik masing-masing yang sudah di bajak oleh Vazlan yang berada di tenda darurat berkutat dengan alat-alat IT di depannya.

"Tes.. tes... Semua ikuti titik masing-masing" koordinirnya.

Sedangkan Laskar melewati jalan pintas untuk sampai pada pos pertama, tugasnya beserta panitia inti adalah menyeting 5 pos yang akan dilalui setiap peserta.

Sedangkan yang menggiring teman-teman alumninya adalah panitia keamanan.

"Assalamu'alaikum Vaz, tetap awasi mereka saya akan memimpin panitia inti" ucapnya lewat HT yang sedikit tidak jelas didengar Vazlan.

"Ho'oh, gue juga ogah kali ngawasin kalian semua yang bejibun banyaknya" sahut Vazlan.

Setiap 1 kilometer mereka berhenti menunggu para peserta selaku alumni datang pada pos 1 yang sudah mereka sediakan beberapa tantangan yang lebih terlihat sandi.

Sekitar 20 menit menunggu barisan panjang itu merapat memecahkan sandi dengan barisan masing-masing untuk tahu jalan selanjutnya.

Disinilah tugas para panitia inti memastikan jalan mana yang akan manusia-manusia ini tempuh. Mobil PMR sudah menunggu di penghujung hutan, setelah semua orang sudah memasuki hutan mobil PMR langsung berbelok menunggu di jalan besar.

Laskar PrajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang