١. 𝑪𝒉𝒓𝒊𝒔𝒕𝒚 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈

8.2K 209 24
                                    

𝖪𝖾𝗆𝖺𝗋𝗂𝗅𝖺𝗁, 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝗎 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉𝖺𝗇𝗄𝗎 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂𝖺𝗇𝗆𝗎!

💔💔💔💔

Ketukan sepatu boots hitam berdetak di atas paving conblock, berbentuk kotak tiga dimensi. Seorang pria turun dari motornya. Menghampiri gadis cilik yang terisak di tepian jalan, seraya memeluk boneka barbie.

"Hei, kok nangis, nama kamu siapa?"

"Chlisty, Om."

"Christy sendirian aja, pasti belom dijemput, ya?"

Si bocah mengangguk, sembari mengucek-ngucek matanya yang bengkak lantaran terlalu lama mengeluarkan air. Entah bagaimana ceritanya, anak itu malah ditinggal sendirian di sebuah taman bermain hingga larut malam.

Dilihat dari pakaian dan kulitnya yang semulus porselen. Gua yakin, nih bocah pasti anaknya orang kaya.

Pria itu celingukan, memastikan bahwa hanya ada mereka berdua di tempat tersebut.

Kalau anak ini gua culik dan gua mintai tebusan, gua pasti dapat duit banyak.

"Christy, hafal jalan menuju rumah, kan? Biar Om antar pulang."

Lagi-lagi gadis bertangan mungil itu menggerakkan kepalanya.

Pria misterius itu lantas menempatkan tubuh mungil Christy di jok depan, dekat tangki motornya. Setelahnya, dia langsung tancap gas, menuju lokasi yang kian jauh dari rumah si gadis kecil kini menjadi mangsanya.

Di sinilah keduanya sekarang, rumah tua di belakang pabrik tahu yang terbengkalai serta dikelilingi gang-gang kumuh beraroma sampah. Tak lama pria itu spontan menurunkan standart motornya dan menarik Christy masuk ke tempat persembunyiannya.

"Ayo masuk! Masuk!"

"Gamau, Om, gamau!"

Tentu saja anak kecil itu menolak dan memberatkan tubuhnya, sambil menangis tersendu-sedu dengan kedua kaki mungilnya yang gemeteran.

"Dasar anak nakal." Pria itu menempeleng, mencubit dan menyeret tubuh Christy ke dalam sebuah kamar dibarengi dengan bantingan pintu. Tak cukup sampai di situ, dia bahkan menarik ikat pinggangnya dan mencambuki tubuh Christy hingga pingsan.

⭐⭐⭐⭐⭐

Beberapa bulan sebelum kejadian....

𝘒𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘥𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪
𝘒𝘢𝘶 𝘩𝘦𝘮𝘱𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘳𝘦𝘵𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘵𝘪
𝘏𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶
𝘛𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘬𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘩
𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘶𝘬𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪

"Aduh, lagu ini lagi. Gue cabut, ya."

"Eh mau kemene, Ran?" Aldo menegur Aran yang kini bangkit sembari meraih helm yang dia letakan di bawah meja kafe.

"Jemput Ardan, ntar gue balik lagi."

Tiba di sekolah TK Aran melambaikan tangan ke arah bocah laki-laki yang melangkah keluar kelas bersama teman sebayanya.

RAHASIA CHIKA 2 (Chikara, Vikuy, Shahra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang