𝖥𝗂𝖾𝗋𝗌𝖺 𝖡𝖾𝗌𝖺𝗋𝗂, 𝗀𝗎𝗋𝗎 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗅𝗂𝗌 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗄𝖺𝗍𝖺, 𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖻𝖾𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝖪𝖤𝖯𝖴𝖳𝖴𝖲𝖠𝖭. 𝖣𝖺𝗇 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗄𝖺𝗍 𝖪𝖤𝖣𝖤𝖶𝖠𝖲𝖠𝖠𝖭 𝗄𝗂𝗍𝖺, 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖽𝗂𝗇𝗂𝗅𝖺𝗂 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖼𝖺𝗋𝖺 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖪𝖤𝖯𝖴𝖳𝖴𝖲𝖠𝖭. 𝖬𝖾𝗅𝖺𝗂𝗇𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖼𝖺𝗋𝖺 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖡𝖤𝖱𝖲𝖨𝖪𝖠𝖯, 𝗄𝖾𝗍𝗂𝗄𝖺 𝖲𝖠𝖫𝖠𝖧 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖪𝖤𝖯𝖴𝖳𝖴𝖲𝖠𝖭.
⭐⭐⭐⭐⭐
“Kata emak, laki-laki itu nggak bisa nahan tiga napsu. Napsu makan minum, nafsu emosi dan napsu seksual.”
Aldo sepakat dengan Sholeh. “Kucing kalo dikasih paha mulus ya digaslah, yagak, MasBro.”
Aran menaikan alisnya sebagai persetujuan. “Ee, gue duluan, ya.”
Gito beralih dari layar ponselnya lalu menatap sahabatnya. “Mau kemana?”
“Biasalah, gue ada janji sama anak dan calon istri.” Aran berdiri sembari memanggul ransel abu-abunya.
“Cieleh mau indehoy Lu, ya. bini orang juga.” Sholeh dan kawan-kawan tertawa karena teriakan Dheo.
Selepas menemui teman-teman laki-laki itu lanjut menghampiri Chika dan Christy yang sudah menunggunya di sebuah pusat perbelanjaan.
“Om Alaaan!” Di lobi mall bocah kecil itu langsung beranjak berlari dan memeluk paha Aran.
“Hei, princess-nya Om, mau mandi bola?”
Christy hanya menggerakkan kepalanya ke atas bawah.
“Yaudah yuk, kita mandi big ball!” Aran mengendong Christy di pundaknya. Ketiganya lalu menuju ke playground atau tempat bermain anak di lantai 4.
Entah mengapa, belakang ini Christy lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Aran. Lagipula, Badrun sang ayah selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Aran sendiri tak masalah dengan itu. Dia justru senang ketika gadis itu merepotkannya dengan meminta ini dan itu. Kehadiran Christy membawa pelangi di hidupnya. Kini, peri kecil itu sudah menjadi dunianya yang lain. Dunia yang paling Aran sukai setelah Chika.
Pukul tujuh malam, Aran makan malam bersama Shani di sebuah warung mi indo.
“Malam ini, aku ini aku nginep di tempat kamu, ya!”
“A-apa?” Aran langsung terbatuk-terbatuk ketika wanita di hadapannya itu mengutarakan keinginannya.
“Boleh, kan?” Dengan reflek sempurna Shani segera menyerahkan segelas air.
Aran meneguk air putih yang disodorkan Shani sembari mengangguk pasrah.
Dua jam berlalu, Aran menaiki tangga lingkar dan mencapai rooftop apartemen. Aran berdiri di tepi pagar pembatas seraya mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA CHIKA 2 (Chikara, Vikuy, Shahra)
Fanfiction🔞Chika kembali setelah lima tahun. Suatu hari dia meminta pertanggungjawaban Aran atas menghilangnya Christy putri kecilnya. Lantas apa yang terjadi? Akankah Christy ditemukan dan bisakah dia dan Aran bersatu seperti dulu lagi?