Trigger Warning 21+
Bagian ini mengandung kekerasan, adegan seksual dan tindakan menyakiti orang lain.⭐⭐⭐⭐⭐
“Nghhh, kamu panik banget, kayak orang yang abis ngelakuin kesalahan.”
Chika mendesah, saat bibir Aran tak henti-henti menghujani lehernya dengan kecupan. Laki-laki itu mengangkat wajah dan berisik di telinganya, “I’am addicted to you, Ca!”
“Okay, I’m yourshhh.” Chika memejamkan mata, sembari mengigit bibir bawahnya.
Lidah Aran terus bergerak menuruni leher, bongkahan dada Chika yang kenyal dan super padat, hingga masuk ke lubang segitiga bermuda milik wanitanya.
Chika beligsatan ketika Aran membelah kemaluannya dengan sekali hentakan. Meski sudah memiliki satu anak, mamah muda itu nyatanya sangat pandai merawat miss v dengan selam kegel agar otot kewanitaan tetap rapet.
Jemari Chika meremas sprei tempat tidur, menyalurkan perih sekaligus nikmat yang mendera tubuh bagian bawah.
“You’re my everything, Ca.
I want nobody but you.”Aran terus memompa kekasihnya. Namun, bayangannya bersama Shani di kamar hotel kemarin terus berputar di kepalanya. Membuatnya hilang akal, lepas kontrol dan merancau tak jelas.
Chika pun merasa heran, mengapa kekasihnya bisa sehisteria itu. “Kamu kenapa, sih?” Dengan cepat dia pindah manuver dan berada di atas perut kekasihnya. “Anxiety kamu kumat lagi?”
Lelaki itu menggelengkan kepalanya. Dia tak memiliki keberanian untuk berkata yang jujurnya. Lagipula, belum tentu Chika mau menerimanya, setelah dia ketahuan meniduri pembantunya.
Aran mengangkat punggungnya hendak memasuki Chika lagi, tetapi kekasihnya itu malah menahan dadanya. “Panic attack, grasah-grusuh, ini bukan gaya kamu banget, loh.”
Aran tidak mengindahkan kecurigaan Chika. Matanya menghitam dipenuhi kabut gairah. Dengan segera dia membalikkan tubuh Chika dan menggerakkan pinggulnya keluar masuk di dalam tubuh wanitanya.
Desahan dan tubrukan kelamin memenuhi kamar seluas 52 meter persegi. Tubuh Chika melengkung bagai busur panah. Perempuan itu menutup mata, dengan mulut menganga kala Aran mengisap kuat bongkahan dadanya.
Lelaki itu terus menggerakkan pinggulnya dengan kecepatan konstan. Rahangnya yang terkatup rapat, menahan sensasi yang mulai memanas di bawah sana, seiring Chika yang memeluk dengan tubuh bergetar.
⭐⭐⭐⭐⭐
Tiga jam kemudian, Aran yang baru selesai keramas langsung menghidupkan televisi ditemani camilan satu kresek penuh.
Chika mendekati tempat tidur dan menyimpan sisirnya di meja samping tempat tidur. “Yang lain dong, aku ga ngerti bahasa Korea. Taunya cuma Sarangkeong.”
“Lho, kan ada subtitlenya.”
Chika mengedikkan bahu lalu menaiki ranjang yang sama dengan kekasihnya. “Tapi aku gak suka nonton pake subtitle, bikin gak fokus.”
Aran menoleh sambil melemparkan popcorn karamel ke dalam mulutnya. “Yaudah, kamu mau nonton apa?”
“Kapal karam.”
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA CHIKA 2 (Chikara, Vikuy, Shahra)
Fanfiction🔞Chika kembali setelah lima tahun. Suatu hari dia meminta pertanggungjawaban Aran atas menghilangnya Christy putri kecilnya. Lantas apa yang terjadi? Akankah Christy ditemukan dan bisakah dia dan Aran bersatu seperti dulu lagi?