There you go! Happy reading lovelies❤️
***
Barbara Palvin POV
Aku mengerjap-erjapkan mataku berkali-kali. Sinar matahari sudah menembus kain horden kamarku. Pertanda sudah pagi. Aku mengeliat sebelum akhirnya bangkit dari tidurku.
Nyawaku belum sepenuhnya pulih, aku mengucek-ucek mataku. Lalu berjalan pelan-pelan keruang tengah. Tidak ada siapa-siapa. Seingatku kemarin Niall ada dirumahku, kami mengurus Theo-keponakan Niall. Tapi sekarang dimana mereka?
Aku hendak mengunjungi Niall hanya sekedar untuk melihat Theo. Entah mengapa aku ingin menggendongnya dan memeluknya. Ah! Aku suka bayi. Sangat suka. Masa bodoh dengan aku yang baru bangun tidur. Yang penting aku ingin melihat Theo sekarang.
Namun baru aku memutar kenop pintu itu terkunci. Aku mencoba memutarnya lagi. Aku mencoba berkali-kali sambil menariknya dengan kencang. Namun nihil, pintunya terkunci. Kenapa terkunci? Setahuku sejak kemarin hanya Niall yang bersamaku.
Jangan-jangan ia sedang menjalani misinya. Yah! Misi jahatnya. Benarkan kalau dia ini adalah penjahat. Buktinya kenapa ia mengunci pintunya? Tentu saja aku langsung menyalahkan Niall. Jelas-jelas yang terakhir bersamaku itu dia.
Niall pasti menjebakku. Niall pasti membuat rencana dengan mengaku-ngaku kalau Theo adalah keponakannya. Padahal ini hanyalah jebakan Niall. Aku yakin seratus persen.
"Hwi Nialler! Jangan macam-macam ya!" aku mengetuk-ngetuk pintu itu. Lalu mengebrak-gebrakan pintu itu. Aku tahu ini berisik tapi aku tidak peduli. Ini sudah termasuk tindak kejahatan.
"Open this door!!"aku menjerit sambil terus berusaha membuka pintu itu walaupun tetap saja pintu itu terkunci. Pintu inikan hanya bisa dibuka menggunakan kartuku.
Aku berlari menuju kamarku dan membuka laciku. Aku tak menemukan kartu apartementku. Aku semakin yakin kalau Niall menjebakku!
Aku pun memukul-mukul dinding tepat pada kamar Niall.
Tiba-tiba aku mendengar suara kenop pintu yang diputar, aku pun bergegas menuju pintu depan.
"What happened Barbz? Kau berisik sekali."omel Niall.
"The hell! you locked my door!"
"Hei-"
"Stop it! Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu. Sudah terbukti kau adalah penjahat. Cepat keluar dari kamarku! Get out!" aku memotong ucapannya. Anggap saja api sedang berkobar-kobar didalam diriku.
"Kau ini kenapa?! Aku baru saja masuk kamarmu dan kau malah mengusirku?"
"Ya, kau ini orang jahat!"
Niall menangkat salah satu alisnya. Kebingungan.
"Jangan pura-pura tidak tahu. aku ini bukan orang tolol"
"Stop mad at me. You should explain to me what happened with you?"
Aku tertawa sarkatik,"Should i? I won't believe in you anymore!"
"Kau pasti salahpaham."
"Salahpaham katamu? Oh, aku salah menilaimu. Aku salah mempercayaimu, right?"
Niall mencengkram bahuku.
"Berhenti berbicara! Kau ini kenapa? Jawab aku"
Aku tersenyum sinis padanya,"Kau..,mengunciku? Maksudmu apa? Apa yang sudah kau lakukan dikamarku semalam?!"
"Dengar, Aku tidak melakukan apapun, untuk apa aku melakukannya? Let's open your mind. Dan kedua, aku mau kembali kekamarku tapi kau sudah tertidur. Aku tidak tega membangunkanmu, jadi aku kunci saja dari luar. Aku hanya khawatir padamu. Khawatir kalau ada orang asing menyelinap masuk kekamarmu. Kau mau itu semua terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl ➳ n.h
FanfictionAwalnya Barbara sangat membenci lelaki pirang yang dikenalnya karena Samantha. Ia tidak pernah bisa berhenti mencurigai lelaki ini. Ia selalu menuduh lelaki itu, walaupun sebenarnya Niall memiliki niat baik padanya. Di mata Barbara, Niall tak jauh d...