Barbara Palvin POV
Aku melihat lelaki keriting itu sedang berdiri menghadap sungai thames, ia pasti datang lebih awal dariku. Tak ingin membuatnya menungguku semakin lama, aku segera menghampirinya.
"Hai Hazza!"
"Hey Babs"sapanya. Harry melempar senyum padaku, memperlihatkan kedua dimples miliknya.
"Sudah lama menunggu?"
"Belum. Aku juga baru saja sampai disini"
"Oh syukurlah kalau begitu"
"Bagaimana kalau kita kesana? Aku lapar"ujar Harry seraya menunjuk ke stand yang menjual hotdog.
"Ayo! Aku tak mau kau mati kelaparan" Aku segera menarik tangannya menuju stand itu. Pun ia segera membeli satu hotdog. Tadi ia menawariku, tapi aku menolaknya dengan alasan masih kenyang.
Setelah menemani Harry membeli hotdog, kami kembali berjalan mengintari sungai thames ini. Matahari mulai turun, tanda malam hari akan segera datang. Aku menikmati setiap waktuku disini, melihat langit yang didominasi oleh warna orange.
Aku berharap yang ada disampingku ini adalah Niall. Tapi itu tidak mungkin, karena lelaki itu sedang asik dengan perempuan tadi-Lauren. Akhir-akhir ini ia selalu sibuk dengan temannya. Ia sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya dibanding aku.
Aku selalu mencoba untuk menjaga perasaan Niall, tapi sepertinya tidak dengan Niall. Ia malah dengan santai merangkul perempuan yang jelas-jelas bukan siapa-siapanya didepanku.
"Jadi bagaimana hubunganmu dengan Niall?"tanya Harry tiba-tiba. Baru saja aku memikirkan lelaki itu, sekarang Harry sudah melemparkan pertanyaan seperti itu.
"Entalah, aku merasa hubungan kami begitu rumit"jawabku lesu. Harry menatapku heran.
"Kukira hubungan kalian baik-baik saja"
Aku menggeleng pelan,"Tidak akan sda hubungan tanpa masalah"
"You're right. Semuanya terlalu rumit"timpal Harry.
"Aku selalu mengusahakan yang terbaik untuk hubungan kami. Tapi itu semua tidak cukup untuknya"
Harry mengerutkan keningku,"Kau harus menceritakannya padaku"
Pun ia menarikku ke salahsatu kursi taman disana. Tidak ada salahnya juga menceritakan pada Harry. Aku butuh teman untuk mendengar ceritaku. Bisa saja Harry memberiku saran yang bagus untuk hubunganku.
"Jadi maksudmu tadi apa?"tanyanya langsung. Aku mengendikan bahuku.
"Ini hanya tentang ia yang tak bisa menghargaiku, Niall tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk"
"Menghargaimu sebagai pacarnya?"tanya Harry lagi. Aku mengangguk.
"Ia lebih memilih menghabiskan waktunya bersama teman-temannya. Akhir-akhir ini, ia jarang bersamaku. Tadi sore pun kami membuat janji untuk bertemu di McDonalds"
"Tapi ia malah membawa temannya. Ia mengabaikanku, membiarkanku diam dan melihat mereka berdua yang sedang asik mengobrol. Aku tidak mengerti dengan Niall. Ini seperti aku bukan melihat dirinya yang dulu, Haz"
"Kalau begitu Niall salah. Ia salah kalau mengabaikanmu. Ia beruntung memilikimu, Babs."
Harry merengkuhku kedalam dekapannya. Tetes air mata mulai jatuh membasahi wajahku. Beruntung aku memiliki Harry yang bisa menemaniku hari ini.
"Kau tidak pantas mendapatkan ini. Aku tidak tahu apa yang Niall pikirkan. Mungkin saja ia sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan itu membuatnya lupa kalau ia memiliki seorang peri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl ➳ n.h
FanfictionAwalnya Barbara sangat membenci lelaki pirang yang dikenalnya karena Samantha. Ia tidak pernah bisa berhenti mencurigai lelaki ini. Ia selalu menuduh lelaki itu, walaupun sebenarnya Niall memiliki niat baik padanya. Di mata Barbara, Niall tak jauh d...