9

5 0 0
                                    

"Bu Mega kalau ngasih hukuman jahat banget deh". gerutu Alen hormat ke tiang bendera, di bawah terik sinar matahari yang sangat panas.

"iya, mana haus banget lagi". sahut Ledy kesal.

"tuh guru gak tau apa kalau scincerr gue itu mahal". Jeniffer terus saja menggerutu.

"KALAU GAK MAU TEPUNG NYA LUNTUR MENDING GAK USAH CARI MASALAH DEH, JADINYA KAN LO DI HUKUM". teriak Alinka, Arya, dan Haikal, mereka bertiga tertawa, tiduran sambil minum es di bawah pohon yang ada di sudut lapangan.

"ahhh... seger banget njirr es-nya". Arya mengiming-iming mereka.

"perasaan nyinyirin gua mulu deh lo bertiga". Jeniffer melotot ke arah mereka bertiga trio kadal.

"siapa juga yang nyinyirin lo, elo nya aja kalik yang ke baperan makanya merasa di nyinyirin". Alinka mengatakan tanpa merasa kalau mereka menyinyir.

"ih gemes deh". ucap Jeniffer yang sudah ingin mengejar mereka bertiga.

"iya kan kita unyu-unyu, makanya lo sampai gemes ke kita". Haikal tertawa percaya diri bahwa dirinya dan Arya, Alinka memang lucu.

"iya saking gemesnya gue sampai pengen jitak kepala lo bertiga". Jeniffer menggeretakkan giginya.

"emang bisa lo jitak kepala kita, gimana caranya". jawab Arya.

"secara lo kan di hukum".

"kasian deh di hukum di tengah lapangan, pasti nanti pulang sekolah langsung bilang ke mama 'mi kilit iki hitim tidi iki di hikim di lipingin sikilih'. yhaaa..". ejek Haikal menye-menye, membuat Dio, Alinka, dan Arya, tertawa lepas. minus Satriya yang hanya tersenyum tipis.

"secara kalian kan anak mama".

Jeniffer dkk mengepalkan tangannya mereka benar-benar sangat marah kali ini, karena perbuatan trio kadal yang sudah tidak bisa di toleran lagi.

"uh... udah panas ya". tanya Arya mengejek. "ayang Jeniffer sini duduk sama aa' kasian panas tau di situ". Arya hanya mengejek Jeniffer dkk.

Jeniffer ingin mengejar trio kadal tetapi tanganya di tahan oleh Satriya. "gak ingat kalau lo lagi di hukum?". tanya Satriya mengintimidasi membuat auranya seram.

Jeniffer hanya membuang nafas kasar. "awas aja lu semua". ancam Jeniffer. "kalau gue udah selesai di hukum gue kejar lu bertiga".

Alinka, Arya, dan Haikal, berjalan menghampiri Jeniffer dkk. "bilang apa tadi, bilang apa". 
kata Alinka. "gak kedengeran deh gue". lanjutnya membuat Jeniffer dkk hanya tarik nafas.

"kasihan banget deh kuping lo bertiga masih muda udah tuli". cibir Jeniffer.

"yeuuhh... ngehina kita lu". ketus Haikal. "guys dia udah ngejek kita, gimana kalau sekarang kita ejek balik yuk". usul Haikal tepat di telinga Jeniffer.

"hayukkk". sahut Arya dan Alinka.

"kasian banget deh lu bertiga, udah keriput mana masih muda lagi". ejek balik Alinka di soraki Arya dan Haikal. "huuuuuuuu..".

seketika mental Jeniffer dkk terguncang mendengar kata pedas trio kadal.

"YA AMPUN SAYANG KU, KALIAN NGAPAIN PADA BERJEMUR DI SITU, KALIAN MAU JADI IKAN ASIN". teriak Atezz yang berjalan tidak sengaja lewat.

"jangan banyak omong lu". sarkas Jeniffer yang kena mental. "sini cepet". titahnya pada Atezz.

Atezz langsung berlari menghampiri teman-temanya. "ini kalian lagi ngapain kok pada berjemur". tanya Atezz.

"emang lo gak lihat kalau kita lagi di hukum". ketus Ledy pandanganya tetap ke arah tiang bendera.

Atezz tersenyum kaku ia melihat perlahan ke arah Alinka, Arya, Haikal, yang ada di depan Jeniffer, juga melihat Satriya dan Dio duduk santau di bawah pohon sebelah kanan Jeniffer.

Atezz langsung melotot ke arah Alinka. "oh... jadi elo yang bikin circle gue di hukum kayak gini". Atezz asal mengatakannya, pada Alinka.

"emang lo tuh yah gak pernah ada kapoknya sama sekali". celutuk Atezz. "emang lo gak takut apa sama ancaman gua selama ini". Atezz berlagak galak.

"maksud lo ancaman yang selalu bikin gue menang". ujar Alinka santai duduk di bawah pohon yang ada di sebelah kanan tempat Satriya dan Dio berada.

"gak usah bercanda, gue orangnya gak suka bercanda sama cewek urakan kayak lu". sewot Atezz melipat kedua tanganya.

"siapa juga yang bilang kalau gue lagi bercanda". Arya, Dio, dan Haikal tertawa mendengar tanggapan Alinka.

"awas aja lu".

"awas kenapa?". Alinka menaikkan satu alisnya.

"gue gak pernah main-main ya sama ancaman gue". setelah mengatakan Atezz mulai berjalan pergi.

"siapa juga yang mau main-main sama elo". teriak Alinka. "sorry kayak gak ada kerja-an lain aja main-main sama cewek alay kayak lo". gumam Alinka masih bisa di dengar mereka.

"anjayy cewek gue nih bos senggol dong". kagum Haikal langsung di geplak Arya.

"sadar diri, Alinka mana mau sama lo". geplak Arya di kepala Haikal.

"sakitt njingan". Haikal mengelus kepalanya yang terasa sakit.

"sakit kan makanya gak usah halu". Arya berlari membuntuti Alinka yang sudah pergi.

"kok gue di tinggal sih, TUNGGUIN". teriak Haikal berlari menyusul.

"dah sono lu bertiga, bikin rusuh aja kalau kalian di sini". usir Jeniffer bernafas lega sudah tidak ada manusia-manusia pengguncang mental lagi.

teman Jeniffer tidak ikut campur dalam masalah perdebatan, mereka hanya memperhatikan saja.

dehem Satriya, Jeniffer langsung menoleh. "terusin hukumannya". titah Satriya lalu pergi ke kantin, Jeniffer tak banyak bicara langsung ikut apa kata Satriya.

"mau kemana lo". tanya Dio.

"mau ke kantin". jawabnya. "lo tungguin di situ aja".

"sekalian ya".

" hm ".











THE LOVE OF ALINKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang