10

7 0 0
                                    

jam pulang sekolah pun sudah tiba beberapa menit yang lalu, semua orang mulai pulang satu persatu, sekolahan pun sedikit sepi.

"kiw...kiw...eneng". Sapa seseorang yang tidak jelas, sedangkan di halte depang sekolah Maezza dan Alinka menoleh ke berbagai arah.

mereka berdua tidak pernah pulang awal, Alinka selalu menunggu Maezza mendapatkan angkutan baru setelah itu Alinka pulang.

Kenapa Maezza gak pulang bareng Alinka aja? kan enak kalau mereka pulang bareng. mereka tidak pulang bersama di karenakan Alinka ada urusan dulu di suatu tempat, di sisi itu Maezza juga sudah di paksa oleh Alinka tetapi dia selalu menolak.

"siapa sih". Solot Alinka

dan orang itu adalah Arya yang bersembunyi di balik tembok. "eneng nungguin abang ya". Arya mengatakan tanpa memperlihatkan dirinya ke Alinka dan Maezza.

"siapa Al". lembut Maezza.

"oh gue tau nih, dia siapa dan berada di mana". Alinka memiliki ide, ia mengambil botol yang ada di pinggirnya dekat gerbang sekolah.

Alinka berdiri di tempat duduk halte, Alinka melihat ke balik tembok ternyata benar itu Arya.

Alinka melemparkan botol dari atas, yang di ambil barusan.

"Anjing Anjing siapa sih yang jail ke gue". kata Arya kasar, Arya melihat ke atas lalu dia tersenyum kaku melihat ada Alinka ternyata pelakunya.

"ngapain lo di situ?". judes Alinka bertanya.

"gak ngapa-ngapain kok ini gue lagi cari kerang". gugup Arya mengelak.

"mana ada kerang di situ".

"ad--". ucapan Arya terpotong Alinka.

"lo jadi pulang bareng gak sama Maezza, kalau gak Maezza gue anterin nih". tanya Alinka sedikit mengancam.

"iya-iya sabar napa tungguin bentar gue keluar nih". Arya langsung berlari ke parkiran mengambil sepeda motornya, takut dengan ancaman Alinka.

Alinka tersenyum penuh kemenangan, dan dia mulai turun dari tempat duduk halte.

"tadi siapa Al". tanya Maezza tersenyum.

"oh itu tadi Arya, biasa dia kan anaknya suka jahil". jawab Alinka. "gue pites lu ya Ar". gumam Alinka pelan, membuat Maezza menatap bertanya-tanya.

"kamu ngomong sama siapa Al?, kok marah-marah?".

"eng--enggak kok aku lagi ngomong sama nyamuk nih masih siang udah gigit orang sembarangan". alasan Alinka padahal ia sedang kesal dengan Arya.

tak lama Arya pun terlihat, ia menaiki motor scoopy miliknya. "HEY BESTIE, KALIAN LAMA YA NUNGGUIN AA' ARYA". teriak Arya datang-datang sudah menjengkelkan hati Alinka.

"aa' pala lo peyang". ketus Alinka. "lama banget di tungguin dari tadi sama Maezza, untung Maezza sabar jadi gak marah sama lo, kalau lo keluar lama".

"ya maaf kan tadi gue ada urusan sebentar".

"urusan apaan anjir?".

"urusan buang hajat".

"gue cekik mau gak lo". tanya Alinka tersenyum penuh arti bahaya.

"serem banget". gumam Arya. "iya gak maaf". pinta nya.

Maezza hanya melihat tertawa pelan dia suka dengan Arya dan Alinka karena mereka sangat lucu. "udah kalian jangan berantem terus ini nanti kita gak pulang-pulang kalau kalian berantem". ujar Maezza memisahkan mereka berdua.

"ya udah kalau gitu kita pulang yuk Maezza". ajak Arya.

"iya". angguk Maezza langsung menaiki sepeda Arya.

"iya udah hati-hati ya, elo jangan kebut-kebutan, jagain adik gue baik-baik, jangan sampai lecet, kalau sampai dia pulang lecet walaupun sedikit gue bunuh lo besok pagi". pesan Alinka karena ia khawatir dengan sahabat yang sudah ia anggap adik sendiri. "dia adik gue satu-satunya, adik yang paling gue sayang, awas aja lu". Lanjutnya nyerocos.

"iya bu posesif amat, gue bakal jagain bidadari Maezza agar gak sampai lecet, entar kalau lecet gak di restuin deh sama calon kakak ipar". Arya bergidik ngeri dengan ancaman Alinka.

"yaudah kalau gitu kita pulang dulu ya". pamit Arya.

" iya ". angguk Alinka.

"wassalamualaikum Alinka, sampai ketemu besok ya". salam Maezza, melambaikan tanganya ke Alinka selamat tinggal

"walaikum salam". Alinka membalas lambaian tangan Maezza.

Alinka pun menaiki motornya lalu ia pun ikut pulang tetapi tidak langsung ke rumah, ke suatu tempat terlebih dahulu.

THE LOVE OF ALINKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang