Pada hari itu...
Malam hari tepatnya.Tiba - tiba saja orang tua saya bertengkar dan saling beradu mulut, saya dan adik saya mendengar dari dalam kamar kami.
Kami hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa - apa, kami hanya bisa terdiam dan terdiam.
Tak ada sepatah katapun yang bisa keluar dari mulut kami berdua.Keesokan harinya, di pagi hari.
Kami bangun dan Mama telah membelikan kami nasi kuning untuk sarapan saat itu, kami sedang makan sambil menonton televisi dengan siaran kartun favorit kami pada hari itu.
Tapi tiba - tiba, Papa membuka pintu belakang yang menghubungkan antara dapur dan ruang tamu, Papa membukanya lalu melempar speaker kecil berwarna hitam itu mengenai aquarium kami yang berisi 2 ikan kesayangan kami yaitu Angel dan Kiki.
Kami serentak kaget dan ketakutan, kemudian saya menangis ketakutan dan melihat ikan - ikan kami di lantai lalu Mama menarik tangan kami keluar rumah sambil saya memegang bungkus nasi kuning saya.
Mama menarik saya dan adik saya keluar dari rumah dan berlari menuju rumah Tante dan Om kami.
Sepanjang jalan saya memegang bungkus nasi kuning saya lalu Mama membuangnya, kami lari ketakutan hingga tiba di rumah Tante dan Om saya.Pada sore harinya, kami kembali ke rumah dan membuka pintu samping untuk masuk pelan - pelan. Dan saat kami membuka pintu tengah, ternyata ruang tamu sudah rapi dan bersih. Papa telah membersikan semua kekacauan yang Papa buat, begitulah Papa saya. Dia yang mengacaukan tapi dia akan membersihkannya juga.
Setelah itu, kedua orang tua kami mulai berbaikan perlahan - lahan.