Setelah kejadian itu.
Hari - hari kami bertiga terus berlanjut tanpa adanya sosok Papa lagi bersama kami.
Awalnya memang kami tidak terbiasa tapi lama kelamaan kami sudah mulai terbiasa tanpa adanya Papa, berusaha menerima kenyataan bahwa Papa sudah pergi meninggalkan kami bertiga.Beberapa lama kemudian akhirnya kami bertiga pindah dari rumah yang dulunya kami berempat tinggal ke rumah yang lebih kecil, karena saat itu Mama tidak sanggup lagi membayar biaya kontrak rumah karena pendapatan Mama sangat kecil.
Setelah kami pindah, beberapa saat kemudian kami mengetahui bahwa Mama sedang mengandung anak ketiganya sesaat sesudah Papa pergi dan kami juga mengetahui bahwa si Devil juga sudah mengandung anak dari Papa....
Kami bingung harus bagaimana sekarang, tapi Mama tetap kuat mempertahankan kandungannya dan tetap pergi berkerja dalam keadaan hamil, mama berkerja untuk menghidupi kami berdua dan yang ada di dalam kandungan Mama.
Mama berkerja apa saja yang halal supaya bisa menghidupi kami, walaupun dulu kami hidup sangat berkecukupan dan tiba - tiba berubah menjadi sangat kekurangan.
Tapi pada saat itu kami tidak pernah sama sekali mengeluh, asalkan kami bisa mempunyai tempat untuk berteduh, pakaian yang bisa di pakai, makan yang seadanya asalkan kenyang, dan bisa sekolah karena Papa masih tanggung jawab biaya sekolah saya dan adik saya saja itu sudah lebih dari cukup.
Walaupun rumah yang kami tinggali ini banyak kurangnya tapi saya tetap harus kuat melewati ini dan terus belajar agar kelak saya bisa mendapat perkerjaan dan bisa meringankan beban yang Mama saya sudah pikul sampai saat ini.