11

8.2K 692 8
                                    

"Kasih tau gue Chik! Si Kenzo kemana!!"

"Tenang dulu Kenzi, Kenzo pasti balik"

Kenzi menarik kerah baju Chiko dan menatap matanya tajam sudah agak lama dia mendesak laki-laki yang bersamanya ini tapi dia terus berkata Kenzo pasti pulang.

"Gua makin ga percaya, Antar gue ketempat Kenzo!"

"Kenzi, Lo jangan khawatir Kenzo gapapa"

"Gapapa gimana maksud Lo! Tubuh gue sakit semua sialan! Gue ngerasa emosi, marah dan tubuh gua beneran sakit semua pliss Chiko anterin gue ketempat Kenzo"

Chiko menghela nafas dan melepaskan tangan Kenzi dari kerah bajunya. Laki-laki itu menatap Kenzi dengan tatapan yang sulit di artikan

"Janji sama gue Lo ga bakal kenapa-kenapa?"

"Iya! Antar gue ketempat kembaran gue. Sekarang."

Chiko mengambil kunci mobilnya dan mengajak Kenzi ke tempat Kenzo berada, agak gelisah sebenarnya. Bagaimana jika Kenzi kenapa-napa

Kenzi mengerutkan keningnya kala mendengar suara berisik dan motor yang bersaut-sautan, rasanya dia tidak asing dengan suasananya

"Chik? Lo yakin Kenzo disini?"

"Turun, tapi hati-hati"

Chiko memarkirkan mobilnya di tempat yang lumayan sepi, dia mengajak Kenzi turun dan memperlihatkan suasana keramaian

Tawuran

Yah, Banyak orang yang tawuran disana

"Sial! Chik! Lo serius Kenzo ikut itu?"

"Willi sama David aja ikut"

"Fuck"

Kenzi berniat maju kesana namun tangannya di cekal oleh Chiko

"Lo ga boleh kesana"

"Lepasin Chiko kembaran gue disana!"

"Itu bahaya!"

"Terus gimana nasib kembaran gue sialan?!"

"Lo tetep ga boleh kesana!"

Kenzi menarik nafasnya panjang, dengan paksa Kenzi melepaskan genggaman tangan Chiko dan berlari ke arah kerumunan, gimana pun juga dia harus hentikan semuanya. Dia baru tau Kenzo ikut kaya gini. Kenzi yang sudah merasakan amarah dari Kenzo, semakin marah karena satu hal yang baru dia ketahui

"KENZI!!"

"KENZO XAVIER CLOE BERHENTI!"

Suasananya tiba-tiba saja hening kala dua orang yang salah satunya adalah Kenzo berhenti bergerak dan menatap ke arah Kenzi

"Zi? KENAPA KESINI XAVIER!"

"LO YANG HARUSNYA KENAPA!!"

Kenzo mendorong orang di depannya dan berjalan menghampiri Kenzi, berniat menariknya pulang namun si adik menepis kasar tangan kakaknya

"Oh waw, dia kembaran Lo? Wajah kalian sama ya ga ada bedanya" Yakin deh orang-orang yang denger pasti pengen nampol. Namanya juga kembar ya pasti sama lah

"Shut up!" Tunjuk Kenzo ke laki-laki yang berstatus musuhnya

"Calm down, hahaha Lo protektif ya sama kembaran Lo"

"Stop Nathan!"

"Kenapa? Lo takut kembaran Lo kenapa-napa? Kembaran Lo lemah ya?"

Kini bukan hanya Kenzo yang menatap nyalang ke arah Nathan, tapi juga Kenzi yang menatap Nathan dengan marah

Nathaniel, laki-laki yang berstatus musuh dari Kenzo

"Lemah?"

"Ya! Kembaran Lo itu pasti lemah kan? Gue tonjok aja palingan nangis" Nathan melipat kedua tangannya di dada dengan sombong membuat Kenzo tersenyum remeh dan menatap kembarannya

"Buktiin aja sendiri" Kenzo menatap Nathan dengan senyum miringnya. Kenzo mendorong tubuh Kenzi maju ke depan ke arah Nathan, dan dirinya mundur memberi jarak antara keduanya

Kenzi dengan raut wajah malasnya menatap Nathan yang tersenyum sombong. Ayolah dia disini tengah marah dengan kembarannya yang ternyata ikut tawuran, dan Sekarang? Orang di depannya ini meremehkan dirinya? Sekuat apa memang nya dia ini?

Lebih kesel nya lagi, ini ceritanya Kenzo ngorbanin dirinya gitu?

"Adek manis itu harusnya duduk di rumah"

"Ck berisik"

Kenzi yang kesal memukul rahang Nathan membuat laki-laki itu oleng dan menatap Kenzi dengan pandangan terkejut, wahh ternyata tenaga anak ini hampir sama dengan Kenzo

Nathan maju melawan Kenzi dan dengan lincah juga Kenzi menghindar dan melawan. Sedangkan Kenzo sesekali meringis kala merasakan tubuhnya yang sakit karena Kenzi yang mendapat pukulan dari Nathan

Kenzi menendang perut Nathan membuat pemuda itu terduduk sembari memegangi perutnya. Kenzi menghela nafas lelah dan berjongkok di hadapan Nathan

"Ga usah belagu, kita baru kenal" ujarnya lalu menarik tangan Nathan untuk berdiri dan memapahnya menuju ke arah teman-teman Nathan

"Temen Lo kan? Urusin"

Selesai dengan Nathan, Kenzi menghampiri Kenzo dengan raut datarnya, dia sungguh butuh penjelasan soal ini

"Lo! Pulang sekarang. Chik, pulang sama Willi pake motor Kenzo. Mobil Lo gue bawa" Kenzi langsung menarik tangan Kenzo dengan kasar menuju mobil yang dia tumpangi tadi

Di dalam mobil keduanya terdiam, dengan Kenzi yang meremat stir mobil dengan kuat dan Kenzo yang juga diam memejamkan matanya sembari menyenderkan punggungnya ke jok mobil

"Mau Lo itu apa sih Ken? Maksud Lo ikut tawuran begitu apa? Jujur sama gue Ken! Lo itu kembaran gue!"

"Lo ga perlu tau semua urusan gue Zi"

"Gue harus tau! Lo egois! Lo harus tau semua tentang gue sedangkan gue engga?!"

"Kenzi shut up!"

"Apa!?! Sekali aja Ken, Lo jujur sama gua Lo pikir! Lo tawuran kaya gitu ga berdampak sama gue? Berdampak Ken! Tubuh gue rasain semua yang Lo rasain! Setiap pukulan yang Lo terima, gue juga rasain! Kapan Lo berubah sih Ken!?"

"KENZI GUE BILANG DIEM!"

Kenzi menyalakan mesin mobilnya dan menjalankan mobilnya menuju rumah dengan kecepatan tinggi. Dia benar-benar terlampau kesal dengan kembarannya, dia tidak bisa menolak Kenzo karena pada dasarnya, Kenzi takut kepada laki-laki itu

Di perjalanan keduanya benar-benar diam, Kenzo yang memejamkan matanya dan Kenzi yang fokus menyetir. Sampai akhirnya mereka sampai di rumah

Keduanya masuk rumah dengan keadaan hati yang suram. Kenzi langsung pergi ke kamarnya tanpa mengucap satu kata pun

Dia sungguh merasa marah dengan Kenzo

Kenzi bersih-bersih di kamar, mandi dan mengganti baju. Sampai akhirnya Kenzo datang ke kamar dengan keadaan yang masih sama

Sangat berantakan.

Kenzo juga langsung pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan mengganti baju. Ketika dirinya keluar, dia melihat Kenzi yang berada di pinggiran kasur sembari merapikan kotak p3k

"Duduk" ujar Kenzi dan Kenzo langsung duduk di depan Kenzi

Dengan telaten sang adik mengobati luka di wajah kakaknya. Keduanya sama-sama meringis merasakan sakitnya. Lucu sekali, yang luka satu, yang merasakan sakitnya dua

Selesai mengobati kembarannya, Kenzi membereskan kotak obat dan langsung membaringkan tubuhnya ke kasur. Di susul oleh Kenzo

"Zi kecewa sama Ken" lirih Kenzi membuat Kenzo menghela nafasnya pasrah

***

Brother Twinss [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang