Sampai di rumah, keduanya benar-benar tidak berbicara. Kenzi diam Kenzo juga diam, keduanya tidak mau membuka suara sama sekali. Mungkin hanya Kenzi, Kenzo merasa ingin segera berbicara dengan Kenzi
Yang ingin di ajak bicara malah asik bermain game di ponselnya, mengabaikan kakaknya yang terdiam dengan berbagai macam pikiran di otaknya
"Zi-
"Diem! Lo tuh ga di ajak!"
Oke emang lebih baik Kenzo diem aja
Kenzo merebahkan tubuhnya ke kasur matanya masih fokus melihat ke arah Kenzi yang masih sibuk bermain game
"Ck babi" umpat Kenzi waktu kalah saat main game
"Zi tangannya gapapa?" Waktu denger ucapan Kenzo reflek Kenzi pegang tangannya yang tadi terluka
Nyut nyut sih rasanya walaupun udah diobati
"Kenzi"
"Kenapa?"
"Zi-
"Kenapa Lo sering bohongin gue, kenapa Lo suka semena-mena sama gue? Lo ga bisa apa terbuka semuanya sama gue? Gue kembaran Lo sialan!"
Si kakak tidak menjawab, dia lebih memilih menarik tangan Kenzi sehingga membuat Kenzi jatuh tertidur di kasur di samping Kenzo
"Lo tuh anjing gilak!" Seru Kenzi lalu memukul dada lebar Kenzo pelan
Kenzo hanya tersenyum dan menatap kembarannya, membiarkan Kenzi yang mengomelinya terus menerus
"Zi diem!"
"Lo yang diem babi! Dasar- mpph!
Kenzo langsung membekap mulut saudara dengan tangan. Telinganya merasa berdengung mendengar ocehan si adik
"Mpph!! Lwepash! Hah!"
Tangan Kenzo di lepas paksa oleh Kenzi, si adik itu meraup oksigen dengan rakus. Sialan kakaknya ini sungguh menyebalkan. Dengan gemas Kenzi mencubit perut Kenzo
"Akh! Zi!"
"Apasih! Ken duluan!"
"Jangan di cubit"
"Biarin"
Kenzi tidak bisa terlalu marah dengan kembarannya, dia menatap luka di wajah kakaknya yang di sebabkan oleh dirinya sendiri. Perlahan tangan Kenzi mengusap lembut luka di wajah Kenzo membuat Kenzo menutup matanya menikmati usapan lembut tangan adiknya di wajahnya
"Sakit ya?"
"Dikit"
"Maafin Zi"
"Hm"
Kenzi masih setia mengusap lembut luka di wajah Kenzo, dia juga menyamankan posisi tidurnya menyamping
Kenzi mengerutkan keningnya kala merasa nafasnya panas, tubuhnya juga tiba-tiba tidak enak. Apalagi kepalanya, Kenzi bergerak gelisah karena badannya yang terasa panas
"K-ken"
"Apa?"
"Kepalanya Zi, pusing"
Kenzo langsung membuka matanya dan melihat adiknya yang memejamkan matanya. Apa Kenzi demam? Tunggu, tiba-tiba?? Kenzo juga merasakannya, kepalanya sedikit pusing
Kenzo menempelkan punggung tangannya di kening Kenzi. Dan benar saja, adiknya ini demam
"Uh Ken, tubuh Zi ga enak"
"Sstt iya bentar ya" Kenzo mengusap rambut Kenzi menenangkan kembarannya
Apa yang harus dia lakukan, orang tuanya pergi ke rumah nenek. Pasti akan membutuhkan waktu lama untuk pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Twinss [TERBIT]
RandomSepenggal kisah laki-laki kembar yang tidak bisa di bilang biasa, karena mereka kembar identik. Dimana tubuh mereka saling terhubung, ketika yang satu merasakan sakit maka yang lain akan merasakannya juga