Asa & Kyle - 05

44 56 0
                                    

Langkah gontai menemaninya pagi ini. Bunda menyuruhnya pulang dan berangkat ke sekolah. Malas sekali sebenarnya tapi karna ini perintah bunda dia ga bisa nolak sama sekali. Haikal lelaki itu sedari tadi semalam setia menemani Kyle di rumah sakit. Sudah sekitar lima hari Kyle enggan membuka netra biru violet yang sangat indah itu.

Jafar, kemana anak itu?

Jafar tetap memilih pergi kesekolah walaupun rasa sedih dan khawatir masih menghantuinya. Tapi, ia tidak ingin membuat Kyle sedih karna Jafar teringat akan permintaan Kyle tempo hari.
 
"Tetap belajar gimana pun keadaan lu"

Pagi ini sekolah cukup ramai. Haikal dan Jafar, memang saudara kandung tapi tidak banyak yang tau akan hal itu kecuali teman dekatnya. Haikal sekarang kelas 12 sedangkan Jafar, Sadam dan Kyle seumuran mereka juga sama sama kelas 11. Haikal kelas 12 ips 2 kelas yang dikenal dengan murid murid berandalannya. Jafar dan Kyle kelas 11 ipa 1 kelas unggulan yang dikenal dengan ketua osis tegasnya dan kelas ini juga sangat dienggani oleh manusia bodoh seperti Ajun. Karna kelas ini hampir setiap hari isinya hanya ulangan, ulangan dan ulangan. Sadam dia sekelas dengan Ajun 11 ips 1 kelas yang di kenal sedikit ramai tapi termasuk dengan kebersihannya dan beberapa siswa dari kelas ini juga di kenal lumayan pinter, Sadam orangnya.

Anggap saja Sadam salah masuk kelas.

bugh...

Ringisan pelan terdengar kala laki laki itu terjatuh dikoridor sepi. Untung saja sepi jika tidak hancur sudah reputasi berandalannya seorang, Haikal.

"ahahaha, bang lu ngapain coba duduk dilantai begitu"

Bukannya membantu Jafar malah memilih bersandar di pagar pembatas di koridor sambil meminum cola yang baru saja ia beli dari kantin.

"Habis ngepel gue"

Haikal hanya menanggapinya seperti itu, sial sekali batin Haikal lalu berlalu pergi meninggalkan Jafar yang masih berada di posisinya sebelum mendapat jeweran dari ajun.

"AKHHH, APAAN SIH JUN. SAKIT BODOH"

"DARITADII LU GUE PANGGIL YAA KAGAK DI SAUTIN. KESAL DIRI INI"

"DIH LU GA LIAT GUE LAGI JULIDIN BANG HAIKAL!"

"MANA? KAGAK ADA ORANG DI SINII JAFARTAA."

tukk...tukk...

"AWWWHH"

Mereka berdua melihat kebelakang dan mencari tau siapa pelaku di balik pemukulan kepala tadi. Jafar dan Ajun hanya meneguk ludah kasar lalu menatap sendu kearah pelaku, Jayden.

"Diam lu berdua sebelum gue lempar dari lantai 3 nih"

Sadam, Yudis dan Hendra hanya tertawa sambil menampilkan wajah seolah baik baik saja. Sadam sedari tadi sudah berada di kelas 11 ipa 1 saat ia pergi menyusul Ajuna.

fyi. Kelas 11 ipa 1 dan 11 ips 2 bersebelahan karna muridnya cukup pintar jadi cocoklah digabungin. Dan kelas mereka berada di lantai 3 gedung sekolah ini.

Ajun pernah berpikir bagaimana rasanya di sayang sama kedua orang tua walaupun salah satunya bukan orang tua kandung. Ajun pengen ngerasain kasih sayang kedua orang tuanya. Sedari kecil Ajun tinggal dengan nenek nya dan entah kemana perginya kedua orang tuanya itu. Tinggal dengan nenek, Ajun udah ngerasa cukup untuk merasakan kasih sayang seorang ibu.

"Tuhkan mulai"

Yudis yang tidak sengaja melihat Ajun duduk diam dibangku kosong milik Kyle dengan mata berkaca kaca dan bibir di gigit untuk menahan isak tangis keluar dari mulutnya.

"Nangis aja jangan di tahan"

Sontak Ajun menengok kearah Yudis dan melihat Yudis dengan mata berkaca kaca itu. Yudis benci tatapan seperti itu.

"Jangan natap gue kayak gitu"

Yudis segera pergi keluar kelas, koridor sangat sepi karna pelajaran sudah berlangsung dari 5 menit yang lalu. Tujuan Yudis adalah perpustakan. Yudis sangat damai dengan buku buku penuh angka angka yang membuat orang lain pusing melihatnya.

Ajun anak itu malah tertidur di kelas yang bukan kelasnya. Guru mapel kelas 11 ipa 1 saja masuk ia tidak tahu sangking lelahnya karna menangis tadi. Guru itu pun tidak menghiraukan Ajun yang tertidur pulas dengan mata sembab tersebut.

ASA & KYLE;

tbc.

ASA & KYLE : ASAHI [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang