Asa & Kyle - 04

49 56 0
                                    

[ 04 - Perihal Kehilangan ]


Perihal kehilangan, Kyle capek akan hal itu. Saat ia berusia empat tahun bundanya meninggal karna leukimia dan Kyle harus merasa kehilangan setelah kedua sahabatnya memilih mengakhiri hidupnya. Nathan dan Danen mereka berdua sudah terlalu di sakiti oleh semesta. Jadi, tolong ikhlaskan dan jangan dibahas lagi. Mereka udah bahagia di sana.

Dan soal ayahnya sebenarnya ayah itu bukan orang yang jahat tapi pilihan ayah untuk menikah lagi dan membawa ibu tiri dan saudara tiri ke rumah itu membuat kedua anaknya berubah.

Kyle anak itu. Dia jadi jarang bicara dengan ayahnya lagi dan jarang sekali ikut makan bersama dirumah. Kyle lebih memilih makan diluar daripada harus makan dengan orang itu. Sedangkan Sadam, ia masih mau bicara dengan ayahnya dan ikut acara makan bersama. Namun, Sadam akhir akhir ini sering pulang terlambat dan selalu pulang dalam keadaan kacau. Ayah tidak pernah marah bahkan ayah sedikit cuek akan hal itu tapi yang buat Kyle tidak suka adalah ibu tiri dan saudara tirinya itu terlalu ikut campur.

Malam yang sangat tenang dan damai. Kyle berjalan disepanjang trotoar sambil sesekali melihat ke arah jalanan yang begitu ramai. Kyle sangat suka berjalan malam malam seperti ini ia biasanya akan mengajak Ajun kalo Kyle bilang Ajun itu nyebelin tapi enak buat di ajak curhat. Tapi malam ini berbeda. Ada sedikit rasa canggung diantaranya. Orang itu selalu khawatir dengan keadaan Kyle sampai ia memaksa untuk ikut dengan Kyle walaupun harus ada sedikit adu bacot diantara kedua. Menurut Kyle saudara tirinya itu sedikit aneh dan berandalan. Tentu saja ia musuh bebuyutan Kyle disekolah.

Bagaimana bisa menjadi seperti sekarang?

Bagai dejavu.

"Dingin, pakai nih biar lu ga sakit nanti" laki laki itu memberikan jaketnya untuk Kyle.

"Gue ga mau, Haikal"

Haikal, itu saudara tirinya. Kyle dia tidak membenci ibu tiri dan saudaranya tirinya namun ia masih belum bisa menerima jika ada kehadiran orang baru di keluarganya.

Tiba tiba saja Kyle merasa pusing dan tidak lama ia kehilangan kesadarannya dengan darah yang mengalir di hidungnya. Haikal lelaki itu segera menghentikan taksi dan membawa tubuh Kyle kerumah sakit. Haikal khawatir saat ini iya segera menelpon ibu, ayah dan saudaranya.

Tubuh itu terbaring lemah dengan wajah pucat di bankar rumah sakit dengan beberapa alat yang membantunya bertahan hidup.

Ada Asaka di sana, menatap sendu kearah pintu kaca rumah sakit dengan mata sembab karna menangis sejak tadi. Asaka juga orang yang sangat perhatian dan khawatir soal Kyle. Asaka teman satu satunya punya Kyle begitupun sebaliknya. Asaka, Kyle, Nathan dan Danendra mereka adalah sahabat yang bahkan orang lain bilang ini adalah persahabatan teraneh. Asaka adalah orang yang introvert, jarang tersenyum dan bahkan tidak peduli dengan dunia sekitar. Kyle adalah orang sama introvertnya dengan Asaka, perempuan pinter nan dingin ini sering sekali mendapat hadiah dari crush, entahlah. Nathan dan Danen itu orang yang menghancurkan suasana hening diantara kedua kubu introvert ini, mereka orang yang ekstrovert tingkah laku mereka bahkan sangat di rindukan oleh semua orang yang mengenal Nathan dan Danen.

"Na, Dan, jangan bawa Kyle dulu. Gue ga mau kehilangan kaya kalian dulu, jangan" lirih Asaka.

Dia putus asa.

Dia takut.

Dia sedih.

Semuanya perasaan itu bercampur aduk. Asaka nengok kearah samping di lihatnya koridor rumah sakit itu dipenuhi oleh keluarga Kyle ada ayah dan ibu tirinya, bahkan ada Haikal, Jafar, dan Sadam sebagai saudara dari kyle. Asaka tidak menyangka ternyata ada beberapa temannya juga datang mereka Ajun, Yudis, Jayden, dan Hendra.

Masih banyak yang sayang dengan kyle,

Tuhan jangan ambil Kyle dulu yaa.

ASA & KYLE;

tbc.

ASA & KYLE : ASAHI [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang