" Alhamdulillah villia lulus ya bunda "
Kata seorang gadis dengan senyum sumringahnya. Ia memegang erat raport yang mencantumkan bukti kerja kerasnya.
" Iya sayang, anak bunda lulus dengan nilai yang sangat memuaskan "" Itu juga karena doa bunda sama ayah. Makasih yaaa "
Kata villia kemudian merangkul pundak keduanya.
" Jadi kuliah ke Amerika? "
Villia menggeleng keras. Membuat kedua orangtuanya terkekeh." Nanti jauh sama Bunda sama ayah "
Kata gadis itu dengan mimik wajah yang serius.
" Gak mau jauh dari ayah bunda atau gak mau jauh dari Endra? "
Kelekar Tino pada anak gadisnya itu. Pipi villia memerah menahan malu." Ihhhh ayahhh "
Kat villia manja dengan memanyunkan bibirnya.
" Assalamualaikum tante om "
Sapa seseorang pria kemudian menyalimi keduanya. Tak lupa ia juga mengulurkan tangannya agar di salimi oleh villia.Villia menurut saja. Sontak menghadiahkan sebuah tawa di antara ketiganya.
" Om tante pinjem anaknya bentar ya?. Assalamualaikum "
Kata Endra langsung menarik villia bersamanya." Jagain anak om ya? om titipin ke kamu "
" Siap komandan "
Kata Endra seolah-olah sedang menjalankan tugas dari komandannya. Tino dan Viana geleng-geleng melihat kedua remaja yang sedang kasmaran itu." Kemana? "
" Udah ikut aja "
" Mau ngomong apa sih? "
" Sesuatu tapi kamu jangan marah ya? "
" Apa?!! "
Tanya villia yang sudah kepo dengan kalimat yang akan di ucapkan pacarnya itu." Bentar dong masa kita ngobrol sambil jalan gini "
Keluh Endra kemudian mengajak villia untuk duduk di bangku taman.
" Kenapa? "
Endra menundukkan kepalanya. Raut wajahnya terlihat sedih membuat villia semakin penasaran dengan arah pembahasannya." Aku gak bisa kuliah disini "
Seperti di sambar petir di siang bolong. Villia menganga lebar. Bagaimana bisa Endra menghianati janjinya. Sontak saja tangannya yang terkepal itu memukuli dada bidang Endra." Kok kamu gitu sihhh!!!..... nyebelin tau nggak!!!! Kamu bohong penipu auk ah aku ngambek!! "
Endra terkekeh melihat wajah masam villia.
" Emang ada gitu orang ngambek tapi bilang "
" Adaaa. Ini aku "
Endra tertawa lepas karenanya membuat villia semakin geram." Ketawa Mulu ish!! "
" come here baby "
Endra meraih dagu lancip villia kemudian menghadapkan wajah cantik itu ke wajahnya. Tatapan mata Endra menembus kornea mata milik villia membuat detak jantung villia tak beraturan. Endra tersenyum simpul." Aku belum selesai ngomong, dengerin dulu dong "
Villia mencoba menatap arah lain tapi kedua pipinya itu di cengkal tangan Endra.
" Kebiasaan kalau di ajak ngomong itu gak pernah natap yang ngajak ngomong "Villia terkekeh kemudian.
" Jadi kamu kuliah di mana? "
" Di universitas ********** "
" Ih rese yaaaa jail dasar!!! "
Kata villia sembari mencubit pinggang Endra secara bertubi-tubi membuat si empu mengaduh kesakitan." Aukh sakit sayang "
Keluh Endra yang entah sudah keberapakalinya. Ia merasakan pinggangnya panas.
" Makanya gak usah jail!! "
" Aku ngomong apa ada nya loooo "
Villia melototkan matanya." Cantik banget sayang kamu hari ini "
" Jadi kemarin-kemarin gk cantik gitu? "
" Bukan gitu, tapi sekarang itu tambah cantik "
" Jadi kemarin kurang cantik? "
" Udahan dong ngambeknya..... Masa aku kuliah di sini sih sayang, masa aku kuliah di taman. Ada ada aja kamu "" Tambah makin kesel tau nggak!! "
" Iya iya maaf maaf. Mau beli es krim, cokelat atau apa? "
" Maunya kamuuu "
Kata villia manja kemudian memeluk Endra. Endra mengelus puncak kepala gadis itu." Kenapa ga jadi kuliah ke Amerika? "
Walaupun Endra mengetahui jawabannya tapi tetap saja pertanyaan itu tetap di lontarkan.
" Gak mau jauh sama kamu...... "
Endra terkekeh kemudian mengurai pelukannya. Ia mencoel pipi chubby villia." Cantik banget sih pacar aku "
Kata Endra kemudian membawa kepala villia bersandar pada bahunya.
" Kamu sendiri? Bukannya ingin ke negeri singa? "
" Karena ya gak jadi "
Mendengar jawaban tak memuaskan itu membuat villia kembali jengkel dan menyubit paha Endra keras." Aukh sakit tau! "
" Biarin "
" Iya emang gak jadi, kan cita cita ku dah gak mau kesitu lagi! "
" Terus? "
" Ke jalan mawar nomer dua "
" Itu mah jalan ke rumahku.... "" Iya emang mau ke rumah mu "
" Tiap hari juga ke rumah "
" Iya tapi kan cuma main-main maunya tu kesitu langsung bawa seserahan "
Pipi villia memanas.
" Cie salting yaaa? "
" Apaan sih!! nikah nikah Mulu!! kuliah dulu!! "" Iya kalau udah lulus "
" Kerja dulu "
" Iya tapi setelah menikah denganmu"
" Kalau aku gak mau? "
Endra terdiam sejenak. Otaknya berfikir senyumnya terukir ketika mendapat jawaban.
" Pohon randu buah buku "" Emang bisa pohon randu berbuah duku? "
" Aku lagi pantun sayang "
Kata Endra kesal. Gadis di depan merusak moodnya. Gadis itu terkekeh geli." Iyha Iyha maaf, ulang ulang "
" Udah gak nafsu "
" Apaan cobaa!!. Jangan ngambek dong "
Endra sudah tak tahan dengan wajah menggemaskan pacarnya. Dengan gemas ia meraih pipi chubby milik villia." Ga jadi marah deh. Kegoda akunya "
" Emang aku cantik, lanjutin pantunnnya dong! "
Endra terdiam ia menunjukkan ekspresi yang sulit di nelaah oleh villia. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah villia.
" Yakin? "Villia mengernyit bingung sebelum akhirnya mengangguk antusias.
" Okeh deh. Pohon randu buah duku "
" Cakep "
Sahut villia dengan mengangkat kedua jempolnya.
"Kamu gak mau cari yang baru "
Mendengar jawaban itu membuat raut wajah yang semula berseri itu berubah benci." Nyesel tau nggak memberi kesempatan kamu untuk berpantun "
" Kan tadi aku dah tanya, yakin nggak mau dengerin pantunnnya. Kamu bilang yakin. Masa aku yang salah? "
Villia segera meninggalkan Endra. Endra tersenyum melihatnya.
" Sangat manis lucu dan menggemaskan aku tak yakin ia sudah lulus SMA "
KAMU SEDANG MEMBACA
one promise
Novela Juvenilsemua berawal pertemuannya dengan seseorang di masa lalunya. pertemuan yang menjadi awal dari rusaknya janji janjinya. pertemuan yang membuatnya jauh dari orang orang terdekatnya. apakah dia bisa melalui semuanya? atau perjuangannya mempertahankan j...