1. lulus

17 2 0
                                    

" Alhamdulillah villia lulus ya bunda "
Kata seorang gadis dengan senyum sumringahnya. Ia memegang erat raport yang mencantumkan bukti kerja kerasnya.
" Iya sayang, anak bunda lulus dengan nilai yang sangat memuaskan "


" Itu juga karena doa bunda sama ayah. Makasih yaaa "
Kata villia kemudian merangkul pundak keduanya.
" Jadi kuliah ke Amerika? "
Villia menggeleng keras. Membuat kedua orangtuanya terkekeh.

" Nanti jauh sama Bunda sama ayah "
Kata gadis itu dengan mimik wajah yang serius.
" Gak mau jauh dari ayah bunda atau gak mau jauh dari Endra? "
Kelekar Tino pada anak gadisnya itu. Pipi villia memerah menahan malu.


" Ihhhh ayahhh "
Kat villia manja dengan memanyunkan bibirnya.
" Assalamualaikum tante om "
Sapa seseorang pria kemudian menyalimi keduanya. Tak lupa ia juga mengulurkan tangannya agar di salimi oleh villia.


Villia menurut saja. Sontak menghadiahkan sebuah tawa di antara ketiganya.
" Om tante pinjem anaknya bentar ya?. Assalamualaikum "
Kata Endra langsung menarik villia bersamanya.



" Jagain anak om ya? om titipin ke kamu "
" Siap komandan "
Kata Endra seolah-olah sedang menjalankan tugas dari komandannya. Tino dan Viana geleng-geleng melihat kedua remaja yang sedang kasmaran itu.

" Kemana? "
" Udah ikut aja "
" Mau ngomong apa sih? "
" Sesuatu tapi kamu jangan marah ya? "
" Apa?!! "
Tanya villia yang sudah kepo dengan kalimat yang akan di ucapkan pacarnya itu.

" Bentar dong masa kita ngobrol sambil jalan gini "
Keluh Endra kemudian mengajak villia untuk duduk di bangku taman.
" Kenapa? "
Endra menundukkan kepalanya. Raut wajahnya terlihat sedih membuat villia semakin penasaran dengan arah pembahasannya.




" Aku gak bisa kuliah disini "
Seperti di sambar petir di siang bolong. Villia menganga lebar. Bagaimana bisa Endra menghianati janjinya. Sontak saja tangannya yang terkepal itu memukuli dada bidang Endra.

" Kok kamu gitu sihhh!!!..... nyebelin tau nggak!!!! Kamu bohong penipu auk ah aku ngambek!! "
Endra terkekeh melihat wajah masam villia.
" Emang ada gitu orang ngambek tapi bilang "
" Adaaa. Ini aku "
Endra tertawa lepas karenanya membuat villia semakin geram.

" Ketawa Mulu ish!! "
" come here baby "
Endra meraih dagu lancip villia kemudian menghadapkan wajah cantik itu ke wajahnya. Tatapan mata Endra menembus kornea mata milik villia membuat detak jantung villia tak beraturan. Endra tersenyum simpul.


" Aku belum selesai ngomong, dengerin dulu dong "
Villia mencoba menatap arah lain tapi kedua pipinya itu di cengkal tangan Endra.
" Kebiasaan kalau di ajak ngomong itu gak pernah natap yang ngajak ngomong "



Villia terkekeh kemudian.
" Jadi kamu kuliah di mana? "
" Di universitas ********** "
" Ih rese yaaaa jail dasar!!! "
Kata villia sembari mencubit pinggang Endra secara bertubi-tubi membuat si empu mengaduh kesakitan.

" Aukh sakit sayang "
Keluh Endra yang entah sudah keberapakalinya. Ia merasakan pinggangnya panas.
" Makanya gak usah jail!! "
" Aku ngomong apa ada nya loooo "
Villia melototkan matanya.

" Cantik banget sayang kamu hari ini "
" Jadi kemarin-kemarin gk cantik gitu? "
" Bukan gitu, tapi sekarang itu tambah cantik "
" Jadi kemarin kurang cantik? "
" Udahan dong ngambeknya..... Masa aku kuliah di sini sih sayang, masa aku kuliah di taman. Ada ada aja kamu "


" Tambah makin kesel tau nggak!! "
" Iya iya maaf maaf. Mau beli es krim, cokelat atau apa? "
" Maunya kamuuu "
Kata villia manja kemudian memeluk Endra. Endra mengelus puncak kepala gadis itu.




" Kenapa ga jadi kuliah ke Amerika? "
Walaupun Endra mengetahui jawabannya tapi tetap saja pertanyaan itu tetap di lontarkan.
" Gak mau jauh sama kamu...... "
Endra terkekeh kemudian mengurai pelukannya. Ia mencoel pipi chubby villia.




" Cantik banget sih pacar aku "
Kata Endra kemudian membawa kepala villia bersandar pada bahunya.
" Kamu sendiri? Bukannya ingin ke negeri singa? "
" Karena ya gak jadi "
Mendengar jawaban tak memuaskan itu membuat villia kembali jengkel dan menyubit paha Endra keras.




" Aukh sakit tau! "
" Biarin "
" Iya emang gak jadi, kan cita cita ku dah gak mau kesitu lagi! "
" Terus? "
" Ke jalan mawar nomer dua "
" Itu mah jalan ke rumahku.... "


" Iya emang mau ke rumah mu "
" Tiap hari juga ke rumah "
" Iya tapi kan cuma main-main maunya tu kesitu langsung bawa seserahan "
Pipi villia memanas.
" Cie salting yaaa? "
" Apaan sih!! nikah nikah Mulu!! kuliah dulu!! "




" Iya kalau udah lulus "
" Kerja dulu "
" Iya tapi setelah menikah denganmu"
" Kalau aku gak mau? "
Endra terdiam sejenak. Otaknya berfikir senyumnya terukir ketika mendapat jawaban.
" Pohon randu buah buku "







" Emang bisa pohon randu berbuah duku? "
" Aku lagi pantun sayang "
Kata Endra kesal. Gadis di depan merusak moodnya. Gadis itu terkekeh geli.





" Iyha Iyha maaf, ulang ulang "
" Udah gak nafsu "
" Apaan cobaa!!. Jangan ngambek dong "
Endra sudah tak tahan dengan wajah menggemaskan pacarnya. Dengan gemas ia meraih pipi chubby milik villia.






" Ga jadi marah deh. Kegoda akunya "
" Emang aku cantik, lanjutin pantunnnya dong! "
Endra terdiam ia menunjukkan ekspresi yang sulit di nelaah oleh villia. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah villia.
" Yakin? "





Villia mengernyit bingung sebelum akhirnya mengangguk antusias.
" Okeh deh. Pohon randu buah duku "
" Cakep "
Sahut villia dengan mengangkat kedua jempolnya.
"Kamu gak mau  cari yang baru "
Mendengar jawaban itu membuat raut wajah yang semula berseri itu berubah benci.





" Nyesel tau nggak memberi kesempatan kamu untuk berpantun "
" Kan tadi aku dah tanya, yakin nggak mau dengerin pantunnnya. Kamu bilang yakin. Masa aku yang salah? "
Villia segera meninggalkan Endra. Endra tersenyum melihatnya.
" Sangat manis lucu dan menggemaskan aku tak yakin ia sudah lulus SMA "








one promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang