"Evaa, bangunn!! udah jam berapa ini nanti kamu telat masuk sekolah" teriak ibu Eva dari arah dapur.
"Iya ma, tunggu sebentar" ujar Eva.
Eva segera turun ke dapur, badan nya masih terasa lemas padahal dia sudah mandi. Hanya hawa sejuk yang dia rasakan.
"Mama!Selamat pagi" ucap Eva dengan nada riang.
"Pagi juga sayang" ujar mama Eva.
Eva segera ke meja makan dan menunggu papa nya turun untuk sarapan bersama. Sesaat kemudian papa Eva datang dan mereka sarapan bersama, ketika sarapan Eva menyadari ada sesuatu hal yang sedang memperhatikan dia, sorot mata Eva menuju pintu dekat kulkas. Yang benar saja itu kan kucing semalam yang Eva lihat, kucing hitam yang ada simbol bulan sabit nya. Ekspresi wajah Eva menegang, dia masih tidak percaya bahwa peristiwa semalam beneran nyata atau mungkin ini hanya halusinasi Eva saja? tiba - tiba saja ada yang menyadarkan lamunan Eva.
"Eva? Kamu kenapa? Muka kamu tegang seperti itu? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya mama Eva.
Eva yang sadar dari lamunan nya merasa bingung mendapatkan pertanyaan seperti itu dari mama Eva. Tidak mungkin Eva menjawab bahwa dia melihat seekor kucing hitam bersimbol bulan sabit, sedangkan Eva tidak pernah memelihara kucing dirumah nya.
"E - eh gpp ma" ucap Eva memaksakan setengah senyum.
Selesai sarapan dia segera pergi ke sekolah bersama papa nya.
•••
"SELAMAT PAGI EVAA!" ucap Elena menyapa riang ke Eva."Pagi len" jawab Eva tersenyum.
"Va, udah ngerjain tugas seni budaya belum? Aduhh gue lupa nih. Keasikan nonton drakor kemarin malam" ucap Elena mengode Eva.
"Nih ambil buku gue, bilang aja mau minjem" ucap Eva ketus sambil memberikan buku nya.
"Tau aja, makasih sayang kuuu" jawab Elena dengan girang.
Beberapa menit kemudian bell pun berbunyi, pelajaran pertama adalah Seni budaya bersama pak Sandy. Pelajaran yang sangat di sukai anak kelas, karena pak Sandy bisa di bilang guru paling populer di sekolah. Karena kegantengan nya, semua cewe tergila - gila dengan pak Sandy. Begitu juga dengan Elena, dia sangat mengidolakan pak Sandy.
"Selamat pagi anak - anak" ucap pak Sandy menyapa seluruh murid nya.
"Pagi juga pak" jawab anak murid nya.
"Baiklah anak - anak, seperti yang bapak sampaikan pada pertemuan pertama. Kita akan membentuk sebuah kelompok yang masing - masing kelompok terdiri dari 5 orang. Karena dikelas ini ada 25 murid jadi total nya ada sekitaran 5 kelompok ya, bapak akan milih secara acak melalui kertas yang telah bapak sediakan. Jangan ada yang protes atau nilai nya bapak kurangin" ucap pak Sandy.
Pak Sandy membuka gulungan kertas dan membacakan satu - satu. Nama Elena sudah disebut duluan dan dia masuk kelompok tiga bersama Ethan, Elena tidak terlalu menyukai Ethan karena sikap nya yang sangat dingin terhadap nya. Tiba - tiba nama Eva muncul dan dia masuk kelompok lima bersama Alvaro dan ALISTER?!? Bagaimana mungkin? Eva ingin sekali protes tetapi dia ingat bahwa itu sama saja dia masuk ke dalam jurang yang dalam. Huft, apa boleh buat dia akan menghabiskan waktu mengerjakan tugas ini bersama mereka tapi yang lebih menjengkelkan nya dia harus sekelompok juga dengan Chelsea dan Jessica. Chelsea dan Jessica mereka lumayan populer di sekolah karena kecantikan nya, semua cowo yang dekat sama mereka pasti langsung suka kecuali Alvaro dan Ethan. Mereka di kenal dengan cowo yang cuek dan tidak mudah suka sama cewe. Emm kalo Alister? Sepertinya dia akan berteman baik dengan Alvaro dan Ethan.
• • •
Bell pulang pun berbunyi, Seperti biasa Eva ingin ke perpustakaan terlebih dahulu untuk tugas nya. Pandangan Eva pun tertuju pada Ethan, Alvaro dan Alister. Tampak nya mereka sudah menjadi teman yang akrab, jadi? Apa yang harus di jaga dari seorang Alister? Bukan kah dia terlihat baik - baik saja? Eva terus mengarahkan pandangan ke mereka. Namun ada yang aneh dari Alister, karena dari tadi ada seekor kucing putih dan di dahi nya terdapat simbol bulan sabit juga. Apa Alister juga pernah bertemu dengan wanita itu, Banyak sekali pikiran Eva. Tiba - tiba Eva di kejutkan oleh Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldeev
Teen Fiction"Lo bisa temenin gue di sini? sebentar aja" "Serius, gue butuh lo di sini. Gue takut sendirian, di sini gelap" Alister geo adhitama, nama yang unik untuk di lihat. Sekilas dari namanya kita pasti sulit menebak kepribadian nya. Sampe seorang gadis c...