Perselisihan - 05

185 216 59
                                        

  Sudah beberapa hari ini Alister belum balik ke sekolah, hari-hari Eva kembali normal tanpa ada pikiran yang aneh-aneh. Seperti biasa Eva datang lebih awal dan melihat langit yang di hiasi dengan awan yang indah.

"Huft, Pengen kali rasa nya ke atas awan. Pasti adem terus tenang, otomatis beban pikiran semua hilang." ucap Eva.

   Lamunan Eva tiba-tiba pecah karena di kagetkan dari arah belakang.

"WOII, pagi-pagi udah ngelamun aja. Kebanyakan pikiran lo?" ucap Alister.

'Males banget pagi-pagi harus dengerin ocehan anak ini, pengen sekali rasa nya ku lempar dia ke laut biar di ambil duyung' batin eva.

   Eva tidak menjawab nya dan membiarkan Alister mengoceh di hadapan dia.

"Lo ga senang gue masuk sekolah lagi?" tanya Alister.

'Eh sebentar, ini Alister? udah balik dia? kok gue baru nyadar ya dia habis kecelakaan. Aneh banget gue, jelas-jelas kemarin gue jenguk in dia. Hadehh.' batin eva.

   Eva cuma melihat langit dan tidak menjawab pertanyaan Alister, lagi pula menurut Eva yang penting Alister baik-baik saja sudah cukup bagi nya.

"Eva suka langit?" tanya Alister.

"Iyaa" jawab Eva.

"Emang nya Eva ga penasaran di langit itu ada apa? kalo gue udah ngerasain. Rasa nya kayak lo masuk ke paralel waktu." ujar Alister.

"Ga ada yang nanya" jawab Eva dengan nada ngeledek.

Tiba-tiba bell masuk mulai berbunyi, Elena pun belum datang juga. Miss Lany segera masuk ke kelas Eva.

'Elena kemana ya? apa dia sakit jadi nya ga masuk? perasaan kemaren sehat-sehat aja.' batin Eva.

"Selamat pagi anak-anak!" sapaan hangat dari Miss Lany.

"Pagi juga Miss Lany." jawab seluruh murid.

"Hari ini kita akan bikin kelompok isi nya 3 kelompok. Kalian ada 25 murid jadi nya 7 kelompok isi nya 3 orang 1 kelompok isi nya 4 orang, Miss bakal milih biar adil semua." ujar Miss Lany.

Eva yang sudah muak dengan pembagian kelompok, Eva memilih pasrah karena dia sudah badmood.

"Kelompok 4 isi nya Eva, Ethan, Alister." jawab Miss Lany.

'Hah? Ethan? yang benar aja gue harus sekelompok sama cowo cuek kayak dia." batin Eva.

   Pembagian kelompok pun telah selesai, pelajaran di mulai seperti biasa kembali. Eva yang sedang memperhatikan penjelasan Miss Lany merasa ada yang melihat dia terus menerus dari tadi.

'Emm? Ethan? kenapa liatin gue mulu? tumben bener, perasaan gue ga ada bikin kesalahan sama dia. Aneh juga dia rupanya' batin Eva.

   Eva tidak memperdulikan Ethan, dia tetap memperhatikan ke depan. Beberapa menit kemudia istirahat pun di mulai, semua murid keluar kelas untuk pergi ke kantin.

"Aduhh ke kantin ga ya, males banget kalo ga ada teman. Rasa nya pengen diam di tempat aja." ucap Eva.

   Tiba-tiba dari belakang ada yang ngasih permen susu ke Eva. Permen susu tangkai yag Eva beli kemarin.

"Nih buat lo, kemarin gue lihat lo beli permen susu di dekat toko bunga. Terus gue penasaran jadi gue beli buat Adek gue. Ternyata dia ga doyan jadi gue mau ngasih ke lo aja dari pada gue buang." ucap Ethan.

   Eva yang ingin mengambil permen itu merasa Alister memperhatikan nya, walaupun posisi Alister lagi berbicara dengan Alvaro tapi dia merasa mata Alister ngarah ke dia terus.

"E-emm gue ambil satu aja tan." jawab Eva.

"Ga boleh, ambil semua. Dari pada gue buang." ujar Ethan.

Eva ngambil semua permen nya, karena dia ga enak nolak pemberian Ethan. Lagi pula sayang juga kalo di buang.

"Thanks ya." ucap Eva.

Ethan tidak menjawab dan pergi dari hadapan Eva, Alister yang seketika sinis ke Ethan membuat Eva bertanya-tanya.

'Alister kenapa? semoga aja ga kenapa-kenapa.' batin Eva.

   Eva tidak mempedulikan Alister dia segera pergi ke kantin. Ketika sampai di kantin dia ketemu dengan kak Gilang, seperti biasa kak Gilang di keliling in sama cewe-cewe.

'Hadehh kak Gilang lagi, tadi Adek nya sekarang Abang nya.' batin Eva.

   Eva segera memesan makanan dan mencari tempat duduk nya, Beberapa menit kemudian makanan Eva telah datang dan bersamaan dengan datang nya kak Gilang.

"Halo Eva." sapaan hangat dari Gilang.

"Em? e-eh iya halo juga." jawab Eva. Eva kaget karena tiba-tiba Gilang datang,

"Makan sendiri aja, kemana cowo mu?" tanya Gilang dengan senyum.

"Cowo? ga ada. Rumor dari mana itu " jawab Eva.

"Ga ada rumor gue cuma tebak aja, bukan nya cowo mu Alister?" tanya Gilang.

   Eva yang bingung dengan pertanyaan Gilang merasa ga nyaman, ingin segera pergi dari kantin.

"Ga, dekat aja ga. Kemarin cuma jenguk in aja." ujar Eva dengan nada ketus.

"Oh gitu, jangan marah dong. Gue bercanda aja, lagi pula ya ga ada cewe yang bisa tahan sama sifat nya." ucap gilang.

"Emm" jawab Eva.

   Tiba-tiba Alister datang ke kantin, dia terlihat kaget dengan pemandangan nya di depan.

'Gilang? Eva? Ngapain mereka berduaan gitu. Ada hak apa si Gilang Deketin Eva?' batin Alister.

   Alister segera balik ke dalam kelas, selera makan nya menjadi tidak ada karena melihat pemandangan di kantin. Ketika Alister di jalan dia ketemu Jessica.

"Alister, udah makan belum? Ni gue ada susu coklat mau ga?" tanya jessica.

"Emm." ucap singkat dari Alister. Alister segera pergi meninggalkan jessica dan arah tujuan nya bukan ke kelas lagi melainkan ke lapangan.

   Alister mengambil bola basket dan bermain sendirian di lapangan, Alister yang posisi nya lagi emosi memilih untuk bermain sendiri ketimbang harus marah-marah.

'Apa-apaan hari ini, di kira bagus apa? tapi kenapa gue marah. Tapi gimana pun juga gue harus bikin Eva dekat sama gue. Masa sama orang lain di terima sama gue cuek.' batin Alister dengan wajah memerah nya.

***

 ***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AldeevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang