"Masyaallah tabarakallah ganteng bangett gus Hadiyan aaaaaa" puji Asyilla
"Yang kembar juga engga kalah ganteng" sahut Hanan
"Ya jangan dibanding bandingin dong na" kesalnya
"ih, siapa juga yang bandingin kan aku bilangnya YANG kembar juga engga kalah ganteng" jelas Hanan sambil menekankan kata yang
"Ya sama aja tau, sejenis" jawabnya hingga tak mau kalah
"Males ah debat sama kamu gara gara perihal cowo"
"Siapa suruh mulai duluan" ledek Asyilla
"Apasih"
"Oh ya Na, aku tadi nemuin sesuatu di bawah ranjang kamuuu"
"Apa memang? Ehh eh jangan jangan kamu ambil.." jawab Hanan sambil berfikir bahwa buku diary nya takkan diambil oleh Asyilla
"Iya aku ambil buku diary kamu wleee, terus habis itu aku kasih deh ke Athar dan bakal aku sampein kalau selama ini kamu suka sama dia" jelasnya
"Ih jangan dong la, kamu g boleh pliss kamu tahu apa isi yang ada didalam itu?" Tanya Hanan dengan raut wajah yang gelisah
"Baru aku baca sekilas, belum semuannya" jawab asyilla dengan santai
"Ya Allah, jangan gitu sekarang kembalikan buku diarynya sebelum sampai ke gus dan bakal di bacain di masjid" rengeknya
"Tenang aja, engga bakalan kok percaya aja sama aku"
"Kalau percaya sama kamu itu namanya musyrik aku gamau ya percaya sama kamu. Kalau percaya itu sama Allah"
"Maksud aku tuh bukan gitu Hanan" hingga Asyilla memutar bola matanya dengan malas
"Hanan, Asyilla" teriak Huwaida dari arah kejauhan
Lantas Hanan dan Asyilla kompak menengok arah kebelakang hingga mereka bertatap tatapan satu sama lain
"Itu Huwa kenapa teriak manggil kita? Kan harusnya samperin dulu baru manggil, konsepnya kan jadi engga sopan?" Gerutu Asyilla
Hanan yang tak tahan lagi langsung menabok teman begonya satu ini
"Manggil wawa aja jangan manggil huwa, jadi kaget akunya hahaha" sudah tak kuat menahan tawanya akhirnya Hanan memecahkan suara emasnya
"Eh iya ya kenapa jadi huwa wkwkwk" diikuti dengan Asyilla yang sudah ikutan tertawa
Dari arah kejauhan Huwaida mengernyitkan dahi ia bingung melihat tingkah aneh teman-temannya kenapa mereka tertawa? Memang apa yang di tertawakan? Bahkan tidak hal yang lucu.
"Assalamu'alaikum" ucap Huwaida dengan ngos ngosan
"Aduh capek udah deh han perutku mulai sakit nih" sambil menyapu air mata yang sudah mulai turun
"Iya udah kok ini aduh lelah" dengan membenarkan hijabnya
Huwaida yang masih bingung dengan mereka langsung ngegas agar mereka menjawab salam darinya
"ASSALAMU'ALAIKUM WAHAI CALON JENAZAH" tegas Huwaida
Mereka kaget dengan lontaran yang di ucap Huwaida
"WA'ALAIKUMSSALAM CALON JENAZAH" jawab mereka secara bersamaan dengan nada tinggi"Astagfirullah, dibalas ngengas pula" ucapnya dengan menggeleng nggelengkan kepala
"Kadang bikin aku kesal ! Tiba tib...." Sahut Asyilla yang kemudian ucapannya terpotong"
"Ngomong apa? Penting kah? Atau hanya sekedar gibahan?" Jawab Hanan
"Han, kamu jangan ketularan seperti Asyilla" menatapnya dengan datar
"Afwan, ukthi" langsung membungkam
KAMU SEDANG MEMBACA
AAMIINMU AAMIINKU
Teen FictionGus Hadiyan Fatir Atharayhan seorang anak bungsu dari seorang kyai hingga saat ini menjadi pewaris untuk melanjutkan sebagai pengurus penting yang bersangkutan dengan pesantren Tak disangka setelah dirinya lulus dari SMA Kyai Nabhan akan menguliahka...