Bab 17 : mencari jalan keluar

9 1 0
                                    


Jungsa baru pulang bertemu dengan keluarga Victor.
Dari pihak Ayah dan Ibunya .juga family yang lainya.
Rasa lelah dan wajahnya terlihat sangat rumit.

Dia menuju kantor polisi dan menjenguk Lee Chan.

Jungsa duduk berhadapan  dengan Lee chan.
Dalam sebuah ruangan yang tak cukup luas.
Jungsa menyulut sebatang rokok dan menghisapnya dengan pelan.

"Mereka masih dalam perdebatan "
Jungsa menghembuskan asap rokok nya.

.

Lee Chan mengangguk pelan.

"Aku tahu.aku hanya sedang menunggu satu kubu mereka datang padaku "

"Mereka akan segera datang "Jungsa nampak memainkan jarinya di atas meja.

Lee Chan meraih bungkus rokok di depannya .
Menarik nya satu dan menyulutnya.
"Bagaimana Evan ?

Jungsa menyandarkan punggung di kursi.matanya menatap lurus sketsa wajah Lee chan.

"Kau sangat mencintai nya ?

Lee Chan tertawa rendah.
"Bahkan aku gagal melindunginya "

"Kau hanya terlambat.sekarang dia akan sangat membutuhkan mu "

Lee chan menghembuskan asap rokoknya .
"Dia pasti takut padaku "

Jungsa menggelengkan kepalanya.
"Hanya shock.pasti akan berlalu.tapi dia sadar kalau kaulah yang sudah membebebaskanya.

"Bagaimana kondisinya ?
Sekali lagi Lee Chan bertanya..

"Baik.masih dalam perawatan.Victor memberinya obat diluar batas.
Itu bisa melumpuhkan tubuh nya..tapi kita belum terlambat untuk itu "

Penjelasan Jungsa membuat Lee Chan terlihat geram sekaligus menyesal..

"Andai saja."

Jungsa menepuk pundak Lee chan.

"Sudahlah.yang penting kita tahu kalau dia sudah selamat dan bisa pulih lagi. Tinggal bagaimana kau nanti akan berada di samping nya."

Lee Chan menunduk.pandangan matanya kosong .ada penyesalan di sana.

"Aku pergi dulu..aku harus kembali dan ada sesuatu yang harus aku selesaikan dulu "

"Titip salam buat Evan."

Jungsa mengangguk
"Santai bro...beberapa hari lagi kau akan bisa pulang.aku janji."

"Thanks bang Jungsa."

Jungsa mengangguk.dia.juga sebenarnya pusing dengan masalah pribadinya dengan Racha yang tengah hamil.
Jujur saja ,Jungsa memang tidak ingin menikahi Racha dan dia tidak siap punya anak..

Jungsa keluar dari kantor polisi dan dengn langkah gontai menuju mobilnya.
Tanganya sibuk memainkan ponselnya dan sesekali tersenyum sendiri seperti orang gila.

Jungsa membuka pintu mobilnya.
Tapi dia merasa agak aneh.kenapa pintu mobilnya tidak bisa terbuka.

Jungsa kaget saat jendela kaca terbuka.
"Maaf bang...anda salah mobil.perhatikan langkah anda.jangan main ponsel saja."

"Glek "

Seketika Jungsa terkejut dan malu setengah mati.
Rupanya dia salah mobil.
"hadeeuuhh..goblok.."

Pria dari dalam mobil itu terlihat menahan tawa.

"Eh maaf ..maaf..Jungsa berbalik arah ke tempat dimana dia menaruh mobilnya.
Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

KING JUNGSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang