Bab 3 : Dendam pertama si pembunuh

37 9 5
                                    

Rasa sakit di leher Jungsa remaja tak tertahan.
Jungsa terbatuk batuk .
Ron melepaskan cekikan di leher Jung sa.

Jungsa terjatuh di lantai dengan tubuh lemas.
Tangannya memegang lehernya .rasanya nafas sulit sekali keluar.

"Paman...kau jahat "

Ron duduk di depan Jungsa.tanganya menangkap dagu Jungsa dan mengangkatnya.

"Hmm...kau anak yang tampan.kau bisa menjadi ladang uang untukku"

.Jungsa terkesiap.

"Apa maksud Paman.?

Ron menyibakan rambut jungsa yang menutupi kening .

"Tampan "

Jung sa menepis kasar tangan Ron.

"Paman hanya menipu ibuku "

Ron tertawa.pria parobaya itu menepuk nepuk nepuk pundak Jungsa.

"Tidak nak, Ibumu memang pelacur.dia mau tidur dengan pria manapun yang memberinya uang "

"Brengsek kau, kau yang menipu Ibuku."

Ron menyambar tubuh Jungsa yang kecil dan melempar di atas ranjang.

"Aku tidak pernah menipu ibu mu.dia yang datang padaku.dan kau tahu bocah kecil,aku lebih tertarik pada bocah sepertimu "

Jungsa terkejut .seketika keringat dingin keluar dari pori porinya.
Tubuhnya gemetar dan dia merasa sangat takut.

"Pergi dari Ibuku."

Jungsa berteriak keras

Wajah pria itu, Ron...

Menyeringai dan tangan kekarnya meraih kedua kaki Jungsa dan menarik mendekat padanya.

"Lepaskan aku.penipu, bajingan "

Ron tertawa .tanpa di duga dia menindih tubuh kecil Jungsa dan menciumi wajah dan leher Jungsa.

"Lepaskan aku.sialan.lepaskan..
Ibu....Ibu......

Jungsa ketakutan.dia gemetar tak terkendali.
Tapi tubuh kecilnya tak mampu melawan.

Kakinya yang menggelepar terkunci rapat oleh kedua kaki Ron.
Pria selingkuhan ibunya itu menggerogoti seluruh tubuh Jungsa seperti singa kelaparan.

Merobek pakaian Jungsa dan terlihat sangat bernafsu.

Jungsa ketakutan setengah mati.dia berusaha lepas.
Usaha yang sia sia.

Ron membalikan tubuh Jungsa.tangannya yang kekar mengusap punggung Jungsa dan turun meremas pinggulnya.

"Aahh.....aku menunggu saat ini tiba.
Aku sangat ingin menikmatimu bocah tampan "

"Kau gila....gila...ibu..."

Jemari kokoh pria itu menelusuri punggung Jungsa.mencium dengan sangat rakus dan penuh birahi.

Kakinya menyeruak di antara kedua paha Jungsa.
Dan jemarinya menyentuh lubang krisan kecil Jungsa.

"Jangan Paman..jangan...."

Suara nafas pria itu seperti seekor babi .mendengus menyapu pinggul jungsa.

Tak lama Jungsa merasakan benda tumpul panas menyentuh hole nya.

"Jangaaaan..."

Jemari Jungsa gemetar hebat.

Tapi Ron semakin bernafsu melihat ketakutan Jungsa.

"Ketakutan dan airmata pria Membuatku makin bergairah "

Pria gila itu mengusap pintu Hole Jungsa .dengan jarinya dia memijit.
Namun secara tiba tiba dan cepat ,pria itu menancapkan penisnya di dalam lubang hole Jungsa.

KING JUNGSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang