Di suatu malam di sebuah jalan yang di apit oleh hutan yang sangat luas hingga tak terlihat sedikit pun perumahan.
Terlihat 3 buah mobil mewah berwarna hitam sedang melintasi jalanan yang teramat gelap tanpa pencahayaan tersebut.
Setelah ke tiga mobil tersebut melintasi hutan dan melaju kembali menyusuri area perkotaan yang selalu ramai dan tak pernah tidur itu, mereka pun berhenti di sebuah rumah yang bisa dibilang juga cukup mewah.
Sesosok pria paruh baya dengan penampilan kemeja rapinya yang di balut dengan jas hitam itu pun keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam rumah tersebut tanpa permisi dengan ekspresi datarnya.
Meski begitu, sang pemilik rumah tetap menyambutnya dengan baik sambil menunjukan senyumnya padahal tuan rumah tersebut terlihat tertekan saat berada di sekitar pria paruh baya yang seumuran dengannya tersebut
"Langsung ke intinya saja, aku menagih janjimu, jadi dimana uangku?" Ujar pria tersebut yang sudah duduk dengan angkuh di sofa milik tuan pemilik rumah tersebut seolah olah rumah tersebut adalah rumahnya
"Ah..haha.. maaf tuan keith, saya masih sedang berusaha mengumpulkan uangnya, tolong beri saya sedikit waktu lagi. Saya janji, saya pasti akan membayarnya jika anda memberikan sedikit waktu lagi, saya mohon, hanya sedikit waktu lagi saja, saya pasti bisa melunasi hutang hutang saya tuan" balas pria pemilik rumah tersebut dengan memohon belas kasihan dari orang di depannya
"Tuan aron blenda. Menurut anda, hal apa yang paling berharga di hidup anda?" Tanya pria paruh baya yang di ketahui bernama keith tersebut pada sosok pria yang sedang menahan takut di depannya
"Keluarga, tuan" jawab pria tersebut dengan tertekan
"Keluarga ya,... apakah anda tau, bahwa di dunia ini ada yang harus di korbankan sebagai resiko dari tindakan yang di lakukan oleh seseorang? Menurut tuan aron, kira kira apa yang harus di korbankan untuk tindakan anda ini?" Ujar keith dengan pertanyaan yang membuat pria bernama aron tersebut semakin tertekan dan panik, tapi masih mencoba untuk tetap tenang
"Jika memang harus ada yang di korbankan untuk tindakan yang telah di lakukan itu, maka saya akan mengorbankan diri saya untuk menanggung resiko dari tindakan saya sendiri tuan. Anda bisa ambil nyawa saya tapi tolong jangan apa apakan keluarga saya" jawab pria bernama aron itu dengan ekspresi yang penuh penyesalan
"Seandainya aku punya pilihan untuk menanggung resiko dari tindakanku sendiri, aku tidak akan pernah merasa sangat kehilangan pada saat itu" ujar keith pada dirinya sendiri, tapi hal itu masih bisa di dengar oleh orang orang yang ada di ruangan tersebut, tentunya aron sendiri tidak tau apa maksud dari perkataan seseorang di depannya itu.
Keith pun memberikan kode pada bawahannya untuk segera melenyapkan orang di hadapannya itu, salah satu bawahan keith pun menodongkan pistolnya ke arah pria bernama aron tersebut, tapi belum sempat bawahan itu menarik pelatuknya, seorang wanita datang dengan berlari dan memohon agar keith tak mengambil nyawa suaminya, yup, wanita itu tidak lain adalah istri tercintanya tuan aron blenda
"Saya mohon tuan, jangan bunuh suami saya, bunuh saja saya" pinta wanita tersebut pada keith sambil menangis dan menyatukan tangannya di depan dada, membuat aron terkejut sedangkan keith hanya menatap biasa drama basi dan membosankan di hadapannya tersebut
"Aria! Apa yang kau lakukan?!" Tanya aron pada istrinya yang bernama aria tersebut
"Pikirkanlah mas! Kalau kamu mati, aku bisa apa? Aku tidak mungkin bisa mencari nafkah seorang diri untuk bertahan hidup, aku bukanlah wanita yang sekuat itu mas. Kamu adalah arah tujuan hidupku, kalau kamu mati, aku akan kehilangan arah lagi. Tolong menger-" ujar aria yang terhenti karna sebuah peluru menembus kepalanya tanpa peringatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glory Of Elenio [End]
FantasyDi sarankan untuk membaca seri novel [Abelano and the crazy FAMILY] dan [Aiyaz] terlebih dahulu karna adanya keterkaitan antara novel tersebut. Tapi jika tetap ingin membaca seri yang ini pun tidak masalah, karna keterkaitannya tidak terlalu mempeng...