part 22

32 3 0
                                    

Kebebasan elenio & kematian dio..

"Kamu terlihat bagus dengan setelan kemeja dan jas putih itu..el" ujar dio saat melihat elenio yang sudah rapi dengan pakaian formalnya, tentunya dio juga demikian

"Ayo kita berangkat!"

Dio pun berjalan menggenggam tangan elenio agar ia tak kabur tentunya, karna jujur.. dio masih kurang yakin kalau elnya sudah menjadi anak penurut seutuhnya, biasa saja dia hanya berpura pura bukan?

Kepergian dio dan el pun juga di kawal banyak orang yang tentunya menjabat sebagai bodyguard, sepanjang perjalanan itu, elenio hanya menatap kosong dan datar ke arah depannya.

Ia tak menatap ke lain tempat karna tidak adanya perintah dari dio, ia duduk dengan satu gaya di sepanjang perjalanan itu, merasa pegal dan lelah? Tentu saja!

Cukup lama mereka sampai di kediaman orlando karna jarak yang jauhnya tak main main, membuat dio dan el yang tadi berangkat sore hari itu kini tiba di kediaman itu malam hari sekitar jam setengah 8, yah... tidak terlalu terlambat karna acaranya di mulai jam 8 pas.

Terlihat dio yang di sambut dengan baik oleh penerima tamu yang ada di depan pintu aula acara itu, saat memasuki bangunan megah itu, ternyata para tamu yang hadir sudah cukup banyak, langsung saja dio mengajak elenio untuk duduk di kursi dan meja yang bertuliskan nama keluarga mereka "stanislav"

Suasana di acara pertemuan antar keluarga dunia hitam itu berlangsung dengan sangat tenang dan damai, dari arah atas tangga mewah yang ada di ruang aula itu, terlihat kepala keluarga orlando sedang memberikan pidato singkatnya untuk memulai acara pertemuan itu.

Sebenarnya konsep dari pertemuan itu sendiri ialah untuk mempererat hubungan atau menjalin hubungan kerjasama dengan keluarga lain yang belum memiliki relasi, juga untuk mencari keuntungan dari relasi yang di dapat di acara itu tentunya, seperti ajang pencarian bakat gitu, bedanya yang ini pencarian cuan lewat relasi.

'Sudah tidak terselamatkan!' Pikir travion orlando selaku kepala keluarga orlando yang memberikan pidato itu.

Ia berpikir seperti itu saat matanya menangkap sosok anak angkatnya yang selama tiga tahun terakhir ini di rawat olehnya, yup... siapa lagi kalau bukan elenio?

"Sekaranglah saatnya! Joker!" Ujar travion berbicara pada alat komunikasi yang terpasang di salah satu telinganya.

Di tempat dio berada, terlihat dio yang tengah mengangkap telpon dari seseorang, mungkin itu temannya? Atau bawahannya? Intinya seseorang itu tengah melaporkan sesuatu yang penting pada dio

"Dio! Cepat keluar dari tempat acara itu!" Titah seseorang di seberang telpon dio itu membuat dio memasang wajah serius dan bingung di waktu bersamaan

"Kenapa?" Tanya dio sewajarnya

"Tak lama lagi akan terjadi kekacauan di tempat itu, beberapa pihak telah menyusup masuk untuk membuat kekacauan! Mereka bersenjata lengkap! Cari aman dan keluar-"

"DORRRR!"

Suara tembakan yang cukup keras itu tanpa sengaja memotong perkataan seseorang di telpon dio, bersamaan dengan itu dio segera mematikan telponnya secara sepihak karna banyak dari para tamu undangan yang membuat keributan untuk menyelamatkan diri.

Beberapa keluarga sudah memasang posisi siaga dengan menjadikan bodyguard yang di bawa oleh masing masing keluarga itu sebagai tameng, tentunya dio tak kalah cepat dalam upaya menyelamatkan diri dengan di bantu oleh para bodyguardnya.

Karna hal itu, dio pun berhasil keluar dari aula itu bersama elenio sebelum tertangkap, tentunya itu di lakukan dengan mengorbankan keselamatan para bodyguardnya.

Glory Of Elenio [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang