Jalan jalan ke kebun binatang..
Pagi hari di suatu kamar, khususnya kamar milik elenio berada, terlihat elenio yang sudah rapi dengan style pakaian imut nan menggemaskannya, berkat bantuan para maid tentunya.
Elenio pun kemudian di gendong oleh kepala pelayan yang juga merupakan kepercayaan athania, mereka berdua pun menuju teras mansion untuk sekedar mengantarkan elenio pada athania.
Sesampainya di teras mansion tersebut, elenio pun langsung di sambut oleh senyuman lebar ibundanya yang juga tengah menjulurkan kedua tangannya bermaksud untuk menggendong elenio.
Kepala pelayan itu pun dengan sigap memberikan elenio pada athania, dan terlihatlah ibu beranak empat itu yang saat ini tengah menimang nimang putra bungsunya dengan bahagia, bersama dengan anggota keluarga stanislav yang lain, yang kini sedang berpenampilan rapi dan santai, tidak seperti biasanya yang terlihat formal dan dingin.
"Sudah siap?" Tanya athania pada anak yang ada di gendongannya tersebut
"Sudah!" Jawab elenio yang terlihat sangat semangat sedari tadi
"Jadi............. " ujar athania dengan perkataan menggantungkan
"Jadi~" balas elenio yang meniru perkataan sang bunda tersebut
"Ayo kita berangkat!" Sambung athania pada perkataannya tadi dengan penuh semangat serta keceriaan
"Ayo!" Balas elenio dengan antusiasnya sambil mengepalkan kedua tangan mungilnya yang kemudian dia naikkan ke atas.
Para anggota keluarga stanislav pun masuk ke dalam satu mobil besar dan agak panjang yang memiliki 8 kursi tunggal, 2 pasang saling berhadapan di bagian belakang mobil, dan 2 pasang lagi menghadap sama ke arah depan mobil hitam tersebut.
Posisi elenio saat ini adalah berada di kursi dekat jendela, jadi sepanjang perjalanan elenio selalu melihat ke arah jendela, sepertinya elenio sangat tertarik dengan pemandangan di sepanjang mobil berjalan.
Sedangkan dionisius, terlihat sedang fokus dengan laptop di meja tipis yang lebih mirip seperti nampan makanan tapi tentu sangat kokoh.
Sepertinya meja khusus di mobil itu adalah salah satu fasilitas yang ada di mobil tersebut, entah apa yang sedang dio kerjakan sampai terlihat seserius itu.
Untuk dimitrio sendiri, saat ini dirinya tengah membaca suatu buku tebal dengan kandungan isi yang terlihat berat, rumit, dan terkesan sulit di pahami, kecuali bagi mereka yang memiliki kemampuan otak di atas rata rata mungkin.
Dan shandy? Entahlah, sejak dari hari elenio bergabung dengan keluarga stanislav hingga sekarang, shandy selalu menunjukan raut wajah dengan isi yang sama, seolah olah itu selalu menunjukan betapa lelah, tertekan, dan terkekangnya dia.
Namun semua yang di alaminya adalah hal yang wajar dan sangat adil di keluarga stanislav, karna selama ini dionisius dan dimitrio mengalami hal yang serupa di sepanjang hidupnya, dan kelak nanti elenio juga akan merasakannya.
Itu adalah aturan keadilan di keluarga stanislav yang sudah menjadi warisan turun temurun dari para leluhur keluarga, semua keluarga inti harus melakukannya.
Tapi bagi yang statusnya sudah menjadi keluarga cabang seperti abelard dan istri serta anak anaknya, mereka bebas memilih gaya hidup keluarganya sendiri tanpa harus terpaku pada aturan keluarga utama.
"Buku! Buku! el mau buku! Buku ceyita kayak yang di bacakan mama sama el, pangeyan, tuan putyi, keyajaan, nenek sihiy, oyang jahat, dan pinokio juga! El mau semua buku ceyitanya! El.... kangen mama papa... kenapa mama papa peygi? Kenapa el di tinggal? El tidak di ajak, el mau ikut~" ujar elenio yang tiba tiba saat fokusnya sedang tertuju pada toko buku yang terlihat sangat ia kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glory Of Elenio [End]
FantasyDi sarankan untuk membaca seri novel [Abelano and the crazy FAMILY] dan [Aiyaz] terlebih dahulu karna adanya keterkaitan antara novel tersebut. Tapi jika tetap ingin membaca seri yang ini pun tidak masalah, karna keterkaitannya tidak terlalu mempeng...