🌸Assalamualaikum🌸
Happy Reading🌸
DANDELION
Nyatanya, orang yang dianggap akan membawa bahagia adalah orang paling pertama yang akan menorehkan luka
-BAGIAN SATU-
Malam ini adalah perayaan ulang tahun Anaknya yang ke 6 tahun. Dia benar-benar mempersiapkan makan malam dengan seindah mungkin.
Namanya adalah, Sabina Arwulan, wanita berumur 27 tahun, orang lain kerap memanggilnya Bina. Wanita berhijab yang cantik nan anggun.
"Bunda! Ayah malam ini pulang kan?" Tanya Anaknya yang membuat Sabina tersenyum.
"Iya dong, ini kan hari ulang tahun Sera masa Ayah gak pulang," jawabnya yang membuat Anaknya tersenyum lebar.
Sera Abimanyu, anak berumur 6 tahun ini berjingkrak bahagia. Rasanya dia ingin segera memeluk Ayahnya.
Ayahnya adalah seorang pria yang sibuk dengan kerja terkadang Ayahnya sampai pergi berminggu-minggu untuk dinas diluar kota."Bunda kalau gitu Sera mau ganti baju, mau pake baju yang cantik biar Ayah suka," ungkapnya yang lagi-lagi membuat Sabina tersenyum manis.
"Ganti bajunya mau dibantu Bunda?" Tanya Sabina sembari menyamai tingginya dengan Sang Anak.
Mendengar pertanyaan dari Bundanya membuat Sera menggeleng.
"No Bunda, Sera bisa sendiri," jawabnya lalu melangkahkan kaki kecilnya ke lantai dua, tempat dimana kamarnya berada.
Sabina lagi-lagi dibuat tersenyum oleh tingkah Anak tunggalnya itu, ia rasa malam ini adalah malam yang akan membuat ia dan Anaknya bahagia.
Karena Anaknya akan menginjak usia 6 tahun dan suaminya yang akan pulang jadi ia akan membuat malam ini berbeda.
Malam ini, akan menjadi malam terindah dari malam-malam lainnya yang tentu saja tidak akan pernah mereka lupakan.
Setelah selesai mempersiapkan makan malam, Sabina segera bergegas berganti baju dan mempercantik dirinya, ia memakai baju tercantik yang diberi suaminya.
Pukul sudah menunjuk ke angka 8 Malam, Sabina dan Sera sudah duduk ditempat makan, bahkan Sera sesekali memakan hidangan Bundanya itu.
"Sera, kalau makan banyak sekarang nanti pas Ayah pulang Sera udah kenyang dong," ucap Sabina karena melihat Sera yang sedari tadi menyomot makanan.
Sera tersenyum menampilkan gigi kelincinya. "Maaf Bunda emm... Bund, Ayah kapan sih datangnya? Apa Ayah kena macet ya?".
"Harusnya sebentar lagi sih Ayah udah nyampe," jawabnya dan benar saja, bel pintu berbunyi, mendengar hal tersebut Sera meloncat dan berlari ke arah pintu.
Sabina terkekeh kecil, ia melangkah pelan menyusul anaknya.
Melihat Anak dan Suaminya yang tertawa hangat membuat Sabina lagi-lagi tidak bisa menahan senyumnya.
"Assalamualaikum Mas Hanan," salam Sabina yang membuat Suaminya tersenyum dia menurunkan Sera dari pangkuannya dan mendekat ke arah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
General FictionAku hanya sepucuk Dandelion yang berusaha menjelma menjadi Kaktus ditengah gurun pasir. Berusaha untuk berdiri tegap meski dibawah badai dan terik matahari. ___________ "Maaf Bina". "Maaf? Apakah kamu bisa kembali ke masa lalu dan tidak membuat a...