🌸Assalamualaikum🌸
Happy Reading🌸
DANDELION
Kamu kira luka yang kamu beri akan sembuh dengan sebuah kata 'Maaf'
Sayang sekali, aku butuh sebuah pengorbanan untuk mengobati luka yang dihasilkan oleh pengkhianatan.-BAGIAN EMPAT-
Sabina menatap lurus ke arah luar, melihat ribuan rintik hujan yang turun membuatnya lebih merasa tenang.
Malam ini dia kembali pulang ke rumahnya, alih-alih memilih tempat lain dia lebih memilih rumah mereka sendiri. Rasanya, akan lebih leluasa jika berada di lingkungan milik sendiri.
"Jadi, apa yang mau kamu jelasin?" Tanya Sabina tanpa melirik Hanan, rasanya campur aduk jika harus menatap Suaminya itu.
"Aku minta maaf," ucapnya lirih yang membuat Sabina terkekeh kecil.
"Maaf." Ulang Sabina, seolah-olah kata itu adalah candaan untuknya.
"Kamu merasa bersalah?" Tanyanya yang membuat Hanan terdiam.
"Bagaimana rasanya mendua? Apa terasa nikmat, apa itu membuat kamu puas akan dunia? Bisa-bisanya kamu menikah tanpa izin dari aku, apa kamu lupa? Aku ini Istri kamu, Istri yang sah secara agama dan negara," lanjutnya dengan lugas, Sabina benar-benar mati-matian untuk menjaga agar air matanya tidak turun.
"Aku benar-benar minta maaf Bina, aku tau, aku salah, aku juga tidak bisa kembali ke masa lalu untuk merubah semua ini. Ini semua salah aku, maaf sudah membuat kamu dan Sera sakit," lirihnya sembari menatap Sabina dalam.
Mendengar hal itu membuat Sabina terdiam, dia memijat kepalanya, rasanya benar-benar memusingkan.
"Kenapa kamu bisa melukai aku seperti ini?" Tanya Sabina yang membuat Hanan menunduk.
Alih-alih menjelaskan Hanan malah terus mengucap kata Maaf yang membuat Sabina benar-benar dibuat muak.
"Apa engga ada kata lain selain Maaf? Kamu kira hanya dengan sebuah kata kamu bisa mengobati luka? Tidak Mas, kamu melukai aku dengan perbuatan maka lakukan sesuatu untuk mengobati nya, bukan malah duduk santai dengan bermodal tampang rasa bersalah, jujur itu tidak berguna sama sekali," ujar Sabina, dia duduk di depan Suaminya malam ini, bukan untuk mendengar kata Maaf yang terus menerus diulang.
Dia butuh penjelasan dari semua ini, dia juga butuh kepastian untuk masa depannya.
"Maaf Bina, aku salah, ini salah aku," ucap Hanan yang membuat Bina meremas gamisnya kesal. Ia tau dari maksud Suaminya terus menggulang kalimat itu.
"Kamu engga mau aku menyalahkan wanita itu 'kan? Maka jelaskan Mas, bagaimana bisa kamu menikah dan sejak kapan kalian kenal," titahnya sembari menatap tajam mata Suaminya.
"Namanya Zaskia, perempuan yang dikenalkan Daniel, kami satu perusahaan lama kelamaan cinta tumbuh di hati aku," jelasnya lalu menundukkan kembali pandangannya, dia terlalu pengecut untuk menjelaskan semuanya.
"Lalu dia hamil diluar nikah dan kalian akhirnya menikah? Seperti itu?" Tebak Sabina yang membuat Hanan spontan menggelengkan kepala.
"Tidak Bin, kami tidak sehina itu untuk melakukan hal keji seperti apa yang kamu pikirkan," bantahnya yang membuat Sabina terkekeh.
"Lalu alasan apa yang membuat kamu menikah lagi, sampai keluarga kamu mengizinkan. Mas, selagi aku bersabar jabarkan alasan kamu sejelas-jelasnya, agar aku paham dengan situasi sebenarnya," pinta Sabina yang membuat Hanan menelan saliva pahitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
General FictionAku hanya sepucuk Dandelion yang berusaha menjelma menjadi Kaktus ditengah gurun pasir. Berusaha untuk berdiri tegap meski dibawah badai dan terik matahari. ___________ "Maaf Bina". "Maaf? Apakah kamu bisa kembali ke masa lalu dan tidak membuat a...