Satu bulan kemudian.Hari ini adalah hari pernikahan Jeffrey dan Joanna. Tentu saja acara ini dilakukan secara private di hotel ternama. Hanya mengundang sekitar 200 orang saja.
Bahkan, Joanna hanya mengundang sekitar lima teman saja. Sedangkan Jeffrey hanya mengundang Mega. Karena hanya dia satu-satunya teman yang bisa dipercaya.
Joanna tampil cantik dengan balutan dress putih sederhana. Namun harganya hapir satu miliar rupiah. Tidak lupa dengan sapuan make up tipis dan rambut pendek yang dibuat bergelombang.
Cantik dan elegan, itu yang orang-orang pikirkan ketika melihat Joanna. Karena hampir seluruh tamu undangan mengenalnya. Bahkan, Jeffrey yang banyak tidak dikenal oleh orang-orang di sana.
Sebab selama ini, hanya Joanna yang penah dikenalkan oleh Sandi dan Jessica pada para kolega. Bukan Jeffrey yang merupakan anak mereka. Tidak heran jika Jeffrey begitu percaya diri ingin tetap mempublish hubungan dengan Rosaline karena yakin jika orang-orang ini tidak mungkin mengenali dirinya.
"Kalau dilihat-lihat, istri Jeffrey manis juga."
Ucap Mega sembari menyesap wine yang baru saja diambil dari atas meja. Saat ini dia menatap Jeffrey dan Joanna yang masih berbincang dengan para kolega. Berbasa-basi sekaligus mengenalkan Jeffrey pada mereka. Karena acara pemberkatan sudah dilangsungkan dan berjalan begitu lancar.
Di tempat lain, Rosaline sedang menangis. Padahal, dia sedang dirias dan akan melakukan pemotretan sebentar lagi. Sebab merasa sakit hati karena ditinggal menikah oleh Jeffrey.
Si perias hanya diam saja. Dia begitu sabar menepukkan spons make up di bawah mata Rosaline yang agak menghitam. Karena telah menangis semalaman.
"Pemotretan kita tunda setengah jam lagi, kalian istirahat saja saat ini!"
Seru Jennifer, manajer sekligus kakak Rosaline. Dia adalah satu-satunya orang yang tahu jika Jeffrey menikah hari ini. Selain Rosaline sendiri. Sebab hampir tidak ada rahasia diantara mereka selama ini.
"Silahkan menangis sepuasnya! Tapi setelah itu ingat kerjaan! Kamu harus professional!"
Ucap Jennifer setelah si perias pergi. Lalu menutup pintu ruangan ini. Sebab Rosaline sepertinya masih terguncang karena hal ini. Sebab Jeffrey baru saja memberi tahu perihal pernikahan ini kemarin.
"Ini salahmu sendiri karena dulu pernah menolak lamaran Jeffrey. Tapi tidak masalah, toh dia tidak mencintai wanita itu. Dia menikah dengan Joanna hanya karena paksaan orang tuanya, agar ada yang mengurus perusahaan selama dia mengembangkan aplikasi bersama Mega."
Sama seperti para kakak dan manajer artis yang lain, Jennifer tentu saja sangat realistis dan tidak akan membiarkan adiknya terjebak dalam hubungan rumit. Kecuali dengan orang yang akan menguntungkan mereka suatu saat ini. Sebab dia tahu jika Jeffrey memang berpotensi menjadi orang besar di masa depan nanti.
Bukan karena Jeffrey memiliki orang tua kaya, namun karena otak cerdas yang dipunya. Karena aplikasi yang sedang pria itu buat pasti akan sangat bermanfaat bagi negara atau bahkan dunia. Aku tahu kalian pasti penasaran, tapi kalian harus bersabar hingga aplikasi itu selesai dibuat.
"Kakak tahu sendiri dulu aku masih labil. Itu bukan sepenuhnya salahku sendiri. Ini juga salah Jeffrey karena langsung melamarku ketika baru satu tahun anniversary! Dan tiba-tiba saja, semalam dia mengatakan akan menikahi wanita lain. Aku mana sempat menjelaskan jika sudah siap dinikahi!"
Jennifer langsung memeluk adiknya. Dia tahu bagaimana perasaan Rosaline sekarang. Karena dia juga pernah ditinggal menikah oleh pria yang disuka.
Namun bedanya, Rosaline sedikit beruntung karena Jeffrey tidak akan meninggalkan dirinya. Sebab pria itu sendiri yang mengatakan jika Joanna juga tidak tertarik padanya dan hanya ingin perusahaan saja. Bahkan, Jeffrey juga menunjukkan surat perjanjian pra nikah yang telah Joanna buat sebelumnya.
"Kamu tenang saja, Kakak akan bantu carikan jalan keluar. Jeffrey harus melakukan ini karena dia masih belum memiliki kuasa apa-apa saat ini, apalagi di depan ibunya sendiri. Tapi setelah aplikasi ini jadi, Kakak yakin dia pasti akan mendapat banyak atensi dan kekuasaan yang besar sekali. Sampai tidak ada yang berani menghujat mau sebesar apapun kesalahannya nanti."
Tangis Rosaline mulai mereda. Karena dia baru ingat jika Jeffrey memang tidak sedungu yang orang-orang kira. Sebab dia juga memiliki rencana besar di hidupnya. Namun masih belum terealisasi untuk sekarang.
11. 30 PM
Acara pernikahan baru saja selesai. Joanna langsung pulang ke rumah Jessica dan Jeffrey pergi menemui Rosaline. Membuat Jessica murka ketika tahu si anak langsung pergi pasca resepsi usai pada tengah malam ini.
"Mama tenang saja, Jeffrey tidak akan macam-macam di luar sana. Silahkan istirahat, besok dia pasti pulang. Akan kupastikan dia tiba di rumah sebelum sarapan dihidangkan."
Jessica melunak setelah Joanna berbicara. Lalu pamit ke kamar karena ingin cepat-cepat istirahat. Sebab tubuhnya sudah begitu lelah dan butuh berbaring di atas ranjang.
Perlahan, Joanna memasuki kamar Jeffrey yang mulai hari ini akan menjadi kamarnya saat ini. Sebab mereka tidak mungkin pisah kamar jika masih ada Jessica di sini. Mengingat mereka tidak dizinkan keluar dari rumah ini jika Jeffrey belum bisa membeli rumah dengan uangnya sendiri.
Ceklek...
Joanna mengunci pintu kamar dari dalam. Dia menatap ranjang yang sudah diberi banyak kelopak mawar merah. Membuatnya agak kesal karena sudah request bunga melati saja. Sebab dia suka aromanya.
Koper-koper Joanna sudah berada di pojok kamar. Dengan isi yang sudah dirapikan oleh para pekerja di rumah. Dari setelan kerja sampai rangkaian skincare dan make upnya.
Meja rias yang awalnya hanya terisi deodorant dan parfum Jeffrey saja, kini hampir penuh oleh botol serum, toner dan koleksi parfum Joanna. Tidak lupa dengan peralatan make up yang ternyata diletakkan di dalam laci semua. Sebab dia juga butuh peralatan ini agar bisa tampil maksimal di depan para kolega.
Krek...
Joanna melepas gaun pengantinnya sendiri. Dengan menarik resleting yang ada di bagian samping. Lalu disusul dengan resleting panjang yang ada di punggungnya saat ini.
Gaun pengantin seharga satu miliar ini jatuh ke lantai. Membuat tubuh polos Joanna langsung melangkah ke kamar mandi. Lalu memasuki bath up yang ternyata baru saja diisi dengan air hangat dan bunga melati. Membuat rasa lelahnya langsung menguap pasca menghirup aroma ini.
Nikmati hidupmu dan aku juga akan menikmati hidupku.
Batin Joanna sembari memejamkan mata. Lalu menghidupkan musik klasik pada speaker yang ada di sampingnya. Tidak lupa dengan segelas wine yang ternyata sudah disiapkan di belakangnya.
Lain dengan Joanna yang sedang menikmati malam pertama dengan berendam di air melati sendiri. Lain pula dengan Jeffrey yang kini sedang menikmati malam pertama dengan wanita lain. Di kamar apartemen wanita ini yang untungnya kedap suara. Sehingga si kakak yang juga berada di sana tidak akan mendengar suara mereka.
"I love you..."
Bisik Jeffrey setelah melepas penyatuan. Lalu menggulingkan badan dan memeluk Rosaline dari samping kanan. Mendekap tubuhnya hingga sama-sama terlelap.
Di sini, semua cast baik kecuali Joanna ya gengs :)
Tbc...