3. Bekerja

2.6K 6 0
                                    

Aku takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku takut.
Aku bukan wanita malam.
Tapi malam ini aku harus melayani laki-laki yang bukan suamiku.

Shinta menjerit tanpa suara, hanya air mata yang mengalir deras dari pelupuk mata.

Penikmat tubuhku seorang laki-laki seumuranku yang baik dan sabar. Dia membiarkan aku tenang dengan mengajak aku ngobrol sambil minum minuman dingin.

Minuman dingin itu menyegarkan dadaku sekaligus membuat aku melayang.

Laki-laki itu tidak tergesa-gesa untuk menikmati tubuhku bahkan aku merasakan kebahagiaan dan menikmati sentuhan-sentuhan tangannya yang lembut meraba tiap lekukan tubuhku.

Aku merasa diayun-ayunkan di langit ketujuh.

Ketika laki-laki itu menyudahi hasratnya, aku masih sempoyongan merasakan kenikmatan tiada tara. Dia memakaikan pakaian biasa yang sudah disiapkan suamiku dan mengantsrku ke tempat suamiku menjemput.

Sampai dirumah suamiku memberiku susu hangat dan menyuruhku istirahat.

Susu hangat itu menyegarkan tubuhku yang penat tanpa kumengerti.

Aku langsung tertidur begitu menyentuh kasur.
------

Hari sudah sore menjelang malam, aku terbangun.

Benny pasti marah karena aku tidur terlalu lama, kataku dalam hati.

Suasana rumah begitu tentang, anak-anak tidur di box mereka. Benny tidak terdengar suaranya; mungkin sedang keluar pikirku.

Aku duduk di kasur sambil berpikir apa yang sudah terjadi.

Aku mulai menangis dan menyesal dengan apa yang kulakukan. Aku jijik dengan diriku. Aku sudah selingkuh dan mengotori kesucian pernikahan kami.

Aku lihat di cermin begitu banyak cupang merah ditubuhku bahkan ada beberapa yang menghitam.

Pikiran dan perasaanku campur aduk tak terkendali. Akhirnya kutumpahkan semua dengan air mata.

Tak lama Benny masuk ke kamar, kusambut dengan pelukan permohonan maaf dan penyesalan.

“Sayang, jangan terlalu bawa perasaan seperti ini. Kamu ga salah', kata Benny menenangkan aku.

"Kamu bekerja buat keluarga kita, kamu bekerja sebagai penjual jasa".

"Yang kamu harus lakukan adalah memuaskan pelanggan jadi lakukan dengan professional.....!!!"

"Aku beli baju lagi supaya kamu terlihat profesional...", kata Benny sambil menunjukan beberapa kantong belanjaan.

Pelacur BaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang