Dengan memakai baju hitam ketat dan make up menor menurut pandanganku, aku keluar dari kamar tidur. Benny, suamiku melirik dengan tajam.
"Buka bajumu, ganti!!!" katanya sambil melempar gaun merah ke kasur.
Tanpa bicara aku memakai gaun merah yang tergeletak dikasur.
Gaun yang terlalu sexy membuatku risih tetapi aku tidak berani komentar apa-apa.Benny mendekatiku melepas behaku sehingga payudaraku terlihat jelas dari balik gaun merah.
Tidak berhenti disitu, Benny menyingkap gaun dan memberi celana dalam yang cuma menutup kemaluanku bagian depan.
Selanjutnya Benny melepas ikutan rambutku dibiarkan terurai, dan memberi lipstik merah ke bibirku. Lalu dia menyemprotkan minyak wangi di sekujur tubuhku termasuk kemaluanku.
Setelah puas melihat penampilanku, Benny memakaikan jaket dan mengajak aku pergi.
Malam sudah larut, angin malam begitu dingin menusuk tubuhku.
Aku memeluk tubuh Benny yang sedang menyetir motor buntut.
Setelah berputar-putar, motor berhenti dibawah pohon. Dalam suasana gelap, terlihat beberapa wanita dengan penampilan sexy. Ada yang sedang berciuman, dan ada pula yang sekedar mengobrol.
Benny menyuruh aku tetap duduk di sadel motor sedang dia berbicara dengan seorang laki-laki. Setelah menerima amplop, Benny kembali menemuiku.
"Kamu layani laki-laki itu dengan baik. Nanti tak jemput lagi disini", kata Benny kepadaku.
Aaahhhh.....,.
Aku dijual oleh suamiku sendiri.Aku selalu menjaga kesucian pernikahan kami tetapi suamiku....
Laki-laki pertama yang membeliku menamat-namati dengan pandangan jorok ke payudara yang mengintip dari belahan baju.
Aku merasa ingin lari dari situasi ini, tapi genggaman tangan suamiku membuat sku tak berkutik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelacur Bakti
Cerita Pendek[18+] Hidup tidak semudah kata-kata. Keluarga harmonis yang diimpikan tetap tinggal mimpi. Kondisi ekonomi membuat suamiku gelap mata dan melakukan apa yang tidak pernah aku bayangkan. Konflik demi konflik, tragedi demi tragedi menjadi prahara rum...