Buat malam minggu dan selamat 5k! Terima kasih semuanya. Aku bersyukur banget punya kalian! Lufyu!
Btw, maaf ya kalau 5 chapter ini, gulirnya cuma tentang masa lalu dan background mereka. Setelah satu chapter lagi (hari Minggu) kita baru ngebahas tentang konfliknya sampai ke bagian prolog kemarin. Aku mau pastiin dulu kalian yang baca "paham" latar belakang mereka.
===
Wajah Gregory terlihat puas ketika dipanggil ke ruangan raja. Adiknya yang duduk di sebelah hanya bisa menunduk.
Setelah perdebatan kemarin, Arlington, ayahnya sekaligus Raja Edessa memutuskan untuk menjalankan rencana Gregory dalam pendudukan Methia. Dan hal itu membuat Gregory benar-benar bangga akan rencananya tersebut.
"Ah, ada hal lain juga yang ingin Ayah sampaikan." Arlington berkata. "Ini terkait penerusan tahta yang akan berlangsung tahun depan mengingat Ayah sudah ingin hidup dengan tenang."
Gregory menegang. Tetapi, jantungnya berdegup tak karuan. Seulas senyum tercetak di bibirnya. Ia pasti akan mendapatan posisi itu.
"Ayah memutuskan untuk menjadikan Zach sebagai putra mahkota."
Gregory mengepalkan tangannya erat-erat mendengar apa yang baru saja ayahnya katakan. Ia tak percaya pada pendengarannya sendiri. Mata itu melirik ke arah si adik tiri dengan penuh amarah.
"Apa maksud, Ayah?" Gregory mencoba menjaga nada bicaranya.
"Sebagai ayahmu juga raja di Edessa, aku tahu kapasitas kalian berdua, Gregory." Si Ayah berkata. "Kamu lebih pantas menjadi kepala panglima, sementara Zach lebih pantas menjadi putera mahkota."
Ketegangan meliputi ruangan itu. Gregory tampak marah. Amat marah.
"Tetapi, Ayah, tanpa mengurangi rasa hormat, aku adalah putra sulung dari kerajaan Edessa, juga anak sah dari permaisuri," balas Gregory. "Sementara, Zach hanya anak selir yang juga berasal dari Methia."
Sang ayah menarik napas panjang. Sementara, si bungsu hanya bisa menunduk pasrah.
"Kecuali, jika apa yang disebut orang benar. Ayah memang mencintai wanita murahan itu lebih daripada Ibuku yang merupakan bangsawan," pekik Gregory penuh amarah.
Ucapan Gregory memancing dua lelaki yang sedang duduk di dalam ruangan itu untuk menegakan bahu.
Sudah jadi rahasia umum bahwa ayah mereka, Arlington, raja yang memimpin Edessa ini pernah jatuh cinta pada seorang pelayan dari Methia yang bernama Rosaline di masa mudanya. Namun sayangnya, kerajaan tak merestui Arlington yang saat itu berstatus putra mahkota mengangkat Rosaline sebagai permaisuri. Sehingga pada akhirnya, ia harus menikah dulu dengan Georgina, anak bangsawan Edessa. Sebelum tiga tahun berikutnya menikahi Rosaline sebagai selir.
Semua orang tahu bagaimana Arlington sangat mencintai Rosaline. Semua makhluk yang tinggal di istana tahu bagaimana Arlington sangat menyayangi buah hati darinya dan Rosaline yang diberi nama depan ala Edessa yaitu 'Zachary' dan nama belakang 'Lucius' yang merupakan versi nama Methia untuk 'Lucille' dalam bahasa Edessa.
"Biar bagaimanapun, Zach juga adalah darah dagingku, Gregory. Dan keputusanku sudah bulat." Arlington berkata tegas. "Jadi kuharap, mulai hari ini, jaga bicaramu. Aku tetap seorang raja dan adikmu adalah putra mahkota."
Mata Gregory yang penuh amarah menatap si adik. Ia mengepalkan tangannya. Ia bersumpah, tak ada yang boleh menghalangi rencanannya. Apapun yang terjadi.
///
Lucius mengulum bibir. Ia gugup sambil memainkan jari jemarinya. Sementara, Klein menatapnya dengan penuh tanda tanya. Laki-laki itu tak mengintimidasi. Wajahnya terlihat penasaran. Biarpun begitu, tetap saja, Lucius takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIUSERA
RomancePART TIDAK LENGKAP, DIHAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN Untuk pembelian bisa ke shopee Lunar Books ya :) === Tak tega melihat seorang lelaki yang terkapar dengan tubuh berdarah-darah, Seraphina memutuskan untuk menyelamatkan lelaki malang...