8.

4 1 0
                                    

"Assalamu'alaikum, bunda." Salam Alam kepada makam bundanya.

"Udah lama Alam ga ngunjungin bunda. Maaf ya bun. Soalnya jauh, bunda di Surabaya sedangkan Alam sama ayah di Lampung."

"Ayah sehat bun, tapi ga bisa kesini sekarang. Katanya ada urusan sama anggotanya disana."

"Alhamdulillah ayah udah mulai bangkit bun, dia udah mulai semangat kerja lagi. Kalau masalah ekonomi juga perlahan udah membaik bun."

"Alam sering liat dia nangis waktu ngeliatin foto bunda. Alam tau dia pengen banget ngunjungin bunda sekarang, tapi ayah lagi semangat semangat nya kerja bun. Maafin ayah ya bun."

"Ayah titip salam kemarin. Ayah bilang dia sayang banget sama bunda."

"Ka...kami kangen banget sama bunda." Ucap isi hati Alam dengan mata yang basah.

"Oiya bun, Alam disini sama Salma."

"Salma ini menantu bunda. Udah jadi istri Alam sejak setahun lalu bun. Tapi Salma belum sempat ngunjungin bunda karena masih sibuk kuliah."

"Maafin Salma ya bun. Tapi dia orangnya baik kok, penyayang, perhatian, cantik lagi. Pokoknya tipe menantu idaman yang kayak pernah bunda bilang waktu bunda masih ada."

"Dan ini, putri kami."

"Namanya Alma."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mi AlmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang