1. KOTA BANDUNG.
K.I.S.A.H.D.I.B.A.L.I.K.P.I.N.T.U.
Kalau bisa 200 vote + 400 komentar tanpa "next" dan "lanjut" aku bakal up chapter berikutnya.
.
.HAPPY READING!!
♡'・ᴗ・'♡
Kalau denger kata Bandung, apa yang muncul pertama kali di kepala kalian?
Bandung, bumi Pasundan yang katanya lahir saat Tuhan sedang tersenyum. Mungkin karena itu, Bandung memancarkan keindahan yang seolah abadi seperti sinar mentari pagi yang hangat namun tak menyengat, menenangkan namun penuh kehidupan. Kota ini bukan sekedar geografi, tapi sebuah perasaan yang membekas dalam setiap sudutnya.
Bandung punya banyak cerita. Di tiap tikungan jalan, di bawah langit biru yang kadang temaram, ratusan, bahkan ribuan kisah terukir. Di kota ini, mereka yang pernah tertatih-tatih dalam perjuangan menjadikan Bandung saksi bisu atas setiap tetes peluh dan air mata. Namun, Bandung juga selalu punya ruang untuk tawa, senyum, dan kenangan manis.
Tak ada sudut kota ini yang tak tersentuh oleh jeritan hati, jeritan pilu, haru, sendu, yang entah kenapa selalu terasa lebih dalam di sini. Mereka yang membawa kepedihan, meluruhkan semua di trotoar atau gang kecil kota ini, seakan Bandung bisa menerima seluruh beban yang mereka bawa.
Orang bilang, jangan pernah jatuh cinta di Bandung. Karena di sini, jatuh cinta berarti benar-benar tenggelam. Cinta di Bandung terasa lebih indah, lebih hangat, tapi juga lebih menyakitkan saat luka datang. Kota ini seperti mengikat setiap hati yang jatuh di dalamnya, hingga tak mudah terlepas.
Bandung bukan sekedar kota, tapi juga kenangan yang hidup. Bukan hanya lokasi di peta, tapi tempat di mana perasaan dan kerinduan berbaur, di mana rapuh disembunyikan di balik senyum rapi. Di kota ini, cinta bukan hanya tentang kebahagiaan, tapi juga tentang keberanian untuk terluka.
Thrrrppp!
Mereka yang mendengar suara yang sudah tidak asing itu langsung menatap ke arah Marka yang memasang wajah tidak bersalah.
"Lo kentut ya, Bang?" tanya Haikal yang menutup hidungnya.
Marka yang ditatap saudara-saudaranya hanya cengengesan."Hehe iya."
Mereka yang mendengar itu hanya bisa menutup hidung mereka karena sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini.
Pagi-pagi mereka sudah terlihat duduk di teras rumah, ketika aroma tidak sedap itu sudah menghilang mereka langsung menghirup udara dengan rakus.
"Gimana kalau kita nyanyi-nyanyi aja." ajak Chiko.
"Gas." Marka memetik gitar lalu bernyanyi.
"Aku tahu kamu, kamu seorang bajingan..." nyanyi Marka menunjuk Jevano.
"Parah, Jevano bajingan." ucap Haikal tertawa.
"Aku tahu kamu, kau banyak jurus andalan..." lanjut Marka, kali ini cowok itu menunjuk ke arah Haikal yang membuat Haikal menghentikan tawanya dan mendapatkan gelak tawa dari yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH DI BALIK PINTU || NCT DREAM
Novela JuvenilDi balik pintu rumah hidup tujuh pemuda dengan kepribadian unik yang tidak pernah mereka bayangkan akan tinggal bersama. Marka, Renzi, Jevano, Haikal, Nakala, Chiko, dan Jian dipertemukan oleh kejadian masa lalu yang memaksa mereka menjadi satu kelu...