🐬7. SEKELOMPOK BESAR GENG.

98 14 1
                                    

7. SEKELOMPOK BESAR GENG.

K.I.S.A.H.D.I.B.A.L.I.K.P.I.N.T.U.

Jangan lupa vote dan spam komen.

.
.

HAPPY READING!!

♡'・ᴗ・'♡

Pemuda itu, yang tampaknya berusia sekitar 17 atau 18 tahun, menoleh dengan tatapan marah."Gue bisa urus diri gue sendiri. Ini kesempatan gue buat nunjukin kalau gue punya nyali."

Haikal menggeleng."Lo nggak paham. Balapan kayak gini nggak main-main. Kalau lo kecelakaan di sini, nggak ada yang peduli sama lo."

Renzi menambahkan dengan nada lembut."Lo pikir ini soal nyali, tapi ini lebih dari itu. Lo punya keluarga yang khawatir, yang mau lo pulang dengan selamat."

Pemuda itu tampak ragu, tapi sebelum dia bisa menjawab, suara keras dari pengeras suara memecah keheningan."Balapan akan dimulai! Semua pembalap, bersiap di garis start!"

Pemuda itu melihat ke arah lintasan, lalu menatap Haikal dan Renzi. Wajahnya tampak bimbang. Namun, sebelum dia bisa mengambil keputusan, suara deru motor lain yang lebih besar terdengar. Seorang laki-laki berbadan besar dengan motor modifikasi mendekat dan menatap Haikal dengan sinis.

"Siapa lo? Mau ganggu urusan orang, ya?"

Haikal menatap laki-laki itu dengan dingin."Gue nggak ganggu urusan lo, gue cuma mau ambil adik orang yang nggak seharusnya ada di sini."

Laki-laki itu tertawa."Kalau lo mau ambil dia, lo harus menang balapan dulu. Kalau nggak, lo dan temen-temen lo cabut dari sini sebelum lo semua masuk masalah besar."

Renzi memutar matanya, mencoba menahan emosi."Ini bukan soal menang atau kalah, ini soal keselamatan."

Namun, laki-laki itu tetap menantang, membuat situasi semakin memanas. Jevano yang melihat dari kejauhan berjalan mendekat."Kalau lo nyari masalah, kenapa nggak langsung sama gue?"

Haikal menahan Jevano yang mulai panas, namun dalam hatinya dia tahu bahwa negosiasi ini tidak akan berjalan dengan baik.

Laki-laki berbadan besar itu menantang."Kalau lo berani, tunjukin di lintasan. Siapa pun yang menang, boleh ambil apa yang dia mau."

Haikal menghela napas panjang dan menatap pemuda yang masih ragu-ragu. Dia tahu hanya ada satu cara untuk keluar dari situasi ini. Dengan penuh tekad, dia mengangguk ke arah laki-laki itu."Oke. Gue balapan sama lo."

Marka yang mendengar langsung mendekat dengan cemas."Lo serius, Haikal? Ini berbahaya."

Haikal menoleh ke Marka dan tersenyum kecil."Tenang, gue nggak bakal kenapa-napa."

Jevano merangkul bahu Haikal dengan cengiran."Lo gila, tapi gue suka. Kalau ada yang salah, gue back-up lo."

Marka akhirnya mengangguk, meskipun hatinya masih tidak tenang."Kalau ada apa-apa, kita semua di sini buat lo, Kal."

Haikal mengambil posisi di garis start, bersiap dengan motor kesayangannya. Balapan ini bukan hanya soal menang atau kalah, tapi tentang membawa pemuda itu pulang dengan selamat, dan menjaga Delvaros tetap utuh.

KISAH DI BALIK PINTU || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang