🐬6. BALAPAN MOTOR GELAP.

127 15 1
                                    

6. BALAPAN MOTOR GELAP.

K.I.S.A.H.D.I.B.A.L.I.K.P.I.N.T.U.

Jangan lupa vote dan spam komen.

.
.

HAPPY READING!!

♡'・ᴗ・'♡

Setelah camping di halaman belakang rumah, pagi itu udaranya terasa lebih segar dari biasanya. Marka yang paling pertama bangun, menatap ke arah tenda yang sudah mulai bergeser-geser karena salah satu dari mereka masih berusaha tidur nyenyak di dalam. Ia tersenyum sambil menggoyangkan kepalanya, kemudian masuk ke dapur untuk membuat sarapan. Tapi seperti biasa, saat ia ingin membuat telur ceplok, gagal total.

Renzi yang baru bangun dan melihat upaya Marka dari pintu dapur langsung tertawa."Abang, kayaknya lo harus nyerah deh. Biar gue aja yang masak. Kalau nggak, semua bisa kelaperan."

Marka hanya nyengir."Iya deh, Ren. Gue mundur teratur."

Sementara itu, di tenda, Chiko yang masih ngumpet di dalam sleeping bag mendengar percakapan mereka dari jauh."Biarin aja deh, toh sarapannya pasti masakan Gege juga."

Tiba-tiba Haikal membuka resleting tenda dengan dramatis, teriak."SARAPAAANNN!" suaranya menggema di halaman belakang, membangunkan Jevano yang langsung mendengus kesal.

"Haikal, lo pengin gue gebukin pagi-pagi, ya?!" Jevano yang masih setengah ngantuk langsung mengintip keluar tenda.

Nakala keluar dengan lebih tenang, melihat-lihat sekeliling, memastikan semua masih dalam keadaan aman dan terkendali."Mending kita bantu aja bikin sarapan, daripada nungguin Renzi kerja sendirian."

Jian keluar terakhir, masih dengan wajah datar seperti biasanya."Kalian ribut banget pagi-pagi." ucapnya sambil merapikan kemeja tidurnya.

Setelah sarapan akhirnya selesai dibuat, mereka duduk melingkar di halaman belakang, menikmati sisa-sisa keseruan camping semalam. Renzi mulai bercerita soal drama Korea yang baru ditontonnya, sementara Haikal mencoba menggoda Chiko dengan bercanda soal celana aladin favoritnya.

"Chiko, lo nggak panas apa pakai celana aladin terus?" goda Haikal sambil terkekeh.

Chiko langsung mendelik."Nggak ada yang bisa ngalahin kenyamanan celana ini, Aa! Lo aja yang nggak ngerti fashion."

Jevano yang melihat mulai merasa seru, menimpali."Ya, mungkin Haikal lebih ngerti soal flirting daripada fashion, Chi."

Semua tertawa, kecuali Haikal yang hanya nyengir kuda sambil menggeleng-geleng. Di momen itu, mereka semua menyadari, meski sering berantem kecil dan becanda satu sama lain, ada ikatan yang kuat di antara mereka. Delvaros memang bukan keluarga sedarah, tapi mereka adalah keluarga yang tak tergantikan.

Marka tiba-tiba angkat bicara dengan serius."Gue bersyukur banget bisa bareng kalian. Meskipun kadang kita beda pendapat, di saat-saat kayak gini, gue sadar kalian keluarga terbaik yang gue punya."

Ucapan Marka membuat suasana sedikit haru, dan Renzi yang terkenal paling sensitif pun langsung memeluk Marka."Aduh, Abang, jadi mellow gini. Gue juga sayang banget sama kalian semua!"

Yang lainnya mengikuti, dan mereka semua akhirnya berpelukan dalam lingkaran persaudaraan.

Camping sederhana ini mungkin sudah berakhir, tapi momen-momen seperti ini akan selalu mereka kenang sebagai bagian dari kisah Delvaros yang penuh canda, tawa, dan cinta.

KISAH DI BALIK PINTU || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang