bakat terpendam

469 34 3
                                    

Dua hari kemudia

Banyak orang berdatangan, kini suasana kampus mulai ramai untuk menyaksikan pertujukan dari tiap tiap perwakilan jurusan.

Sebelumnya deon sudah diberitahu oleh jef bahwa yang akan menjadi peserta untuk perwakilan jurusannya adalah dia, dengan sedikit paksaan deonpun menerimanya.

******

Jeff dan ketiga temannya berjalan menuju ruang aula yang saat ini sedang diselenggarakannya perlombaan, suara sorakan para siswa dan siswi berhasil membuat suasana menjadi ramai seperti layaknya menonton konser. Jeff dan yang lainnya mencari tempat duduk yg kosong. Ini tidak seperti biasanya, jeff memilih duduk di bangku paling depan. Bahkan ketiga teman jeff pun merasa heran.

Sebenarnya tujuan jeff pergi kesini adalah untuk menonton deon, karna jeff yakin bahwa deon tidak bisa bernyanyi, jeff ingin menyaksikan raut wajah malu deon saat berada di panggung nanti. Ini adalah salah satu rencana jeff dan anak anak yang lain, rencana untuk mempermalukan deon.

Apakah rencana jeff dan anak anak yang lain akan berhasil?, entahlah kita saksikan nanti

*****

Ini sudah 3 jam lamanya, jam menunjukan pukul 14:23, jeff dan yang lainnya sudah mulai kesal menunggu pertujukan deon. Dan ahirnya yang di tunggu tunggu pun kini mulai menampakan dirinya di atas panggung. Namun ada yang berbeda, semua orang yang ada di dalam ruangan mendadak bisu, entah apa alasan mereka melakukan itu, sebelumnya mereka semua bersorak ria tapi setelah kemunculan deon semua orang mendadak bisu dan kini ruangan itupun senyap tanpa suara.

Sedangkan deon kini mulai merasa risau. Deon takut pertunjukannya gagal, keringat mulai bercucuran di tubuh deon, tangan yang gemetar dan jantung yang berdegup kencang.

Deon menarik napas dalam dalam untuk menenangkan dirinya.

****

Sebelum aku memulai, aku hanya ingin berkata aku sudah lelah diperlakukan seperti hewan di kampus ini.

Seperti bukan deon yang sebenarnya, jeff kaget dengan perkataan deon yang baru saja terucap.

Kejadian demi kejadian terlintas dipikiran deon, tubuhnya kembali bergetar dengan memori yang pernah deon alami sampai saat ini.

Alunan musik mulai terdengar, deonpun mulai bernyanyi, deon membawakan lagu right now.

Deon mulai bernyanyi dengan beberapa lirik yang ia ganti, namun lagu ini berhasil membuat kenangan buruk deon muncul kembali, kenangan saat deon ditinggal selamanya oleh ibunya, kenangan saat deon di bully habis habisan oleh jeff. Hingga tak terasa bahwa air mata sudah tidak dapat di bendung lagi.

Jeff di buat menga nga dengan penampilan dan suara merdu deon di atas panggung, seperti rencanya sudah gagal, jeff tidak menyangka bahwa deon padai bernyanyi.

Pada saat reff kedua di nyanyikan semua orang seakan merasakan apa yang deon rasakan, para siswa dan siswi bersorak ria, dan di saat itu juga deon berhenti benyanyi karna sudah tidak tahan, memori yang buruk tentang dirinya yang sedang dibully muncul begitu jelas dipikiran deon.

Jeff menatap tajam kearah deon yang sedang berada di atas panggung. Jeff melihat deon dengan jelas, dengan air mata yang tidak ada hentinya menetes.

Selang beberapa menit, ahirnya pertunjukanpun selesai. Deon berjalan meninggalkan panggung dan lari entah kemana. Di susul oleh jeff yang tiba tiba saja pergi meninggalkan ketiga temannya.

Di luar aula jeff mondar mandir kesana kemari mencari keberadaan deon, tidak tau kenapa perasaan khawatir mulai timbul di hati jeff,

perasaan yang campur aduk antara khwatir dan kesal, sedang dirasa oleh jeff

Khawatir deon melakukan hal yang tidak tidak dan kesal karna rencananya mempermalukan deon gagal.
Jujur saja dari awal sampai ahir pertunjukan jeff merasa sangat puas dengan penampilan deon di atas panggung.

Jujur saja dari awal sampai ahir pertunjukan jeff merasa sangat puas dengan penampilan deon di atas panggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     (angap aja itu si deon ya guys)

Seusai penampilan tadi deon berlari untuk menenangkan diri, karna bayang bayang ibunya terus saja terlintas dipikirannya, memori saat deon di bully habis habisan kembali muncul. Dada deon merasa sangat sakit dan napas yang mulai tidak teratur.

Air mata terus saja keluar, tidak tau harus bereaksi seperti apa, yang bisa deon lakukan hanyalah menangis, mencari tempat curhat pu rasanya tidak ada. Hingga pada ahirnya tangan seseorang dari belakang menyadarkan deon dari lamunannya.

Deon menoleh ke arah belakang untuk melihat tangan siapa yang sudah menyadarkannya dari lamunan kesedihannya itu.

Jeff, kaget deon

Pandangan jeff begitu tajam melihat deon dengan keadaan mata deon yang sudah memerah.

Deon sudah benar benar ketakutan melihat raut wajah yang diberikan oleh jeff, namun ada yang berbeda kali ini jeff hanya ingin melihat keadaan deon.

Jeff kembali berjalan meninggalkan deon seorang diri tanpa sepatah katapun, kali ini jeff benar benar hanya ingin memastikan bahwa deon baik baik saja.

Perasaan macam apa ini "guman jeff dalam hatinya"
Kata kata dan suara merdu deon masih aja terngiang ngiang di telinga jeff, jeff benar benar tidak menyangka bahwa penampilan deon akan membuatnya mengingat kejadian pada saat dirinya membully deon habis habisan, rasa bersalah mulai muncul di hati jeff.

BULLYING (bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang