Lo semua denger mulai sekarang Park Sunghoon udah jadi milik gue. Dan gak ada yang boleh coba sentuh dia selain gue.
--- ❄️ ---
cw/ harsh words, alcohol, kiss, hickey, mentioning of sexual activity
slight!jayhoon
--- ❄️ ---
Begini juga walaupun minim pengalaman soal romantika, Park Sunghoon bukanlah seorang anti.
Seingatnya waktu sekolah menengah dulu banyak yang secara sembunyi atau terang-terangan menyatakan perasaan dan mendekatinya.
Namun ya memang hanya sampai disitu, Sunghoon pikir anak sepertinya tidak akan ada waktu untuk menikmati indahnya percintaan selayaknya kawan umur sebayanya.
Lelaki yang memiliki beberapa titik cantik di wajahnya itu memilih untuk fokus dengan studinya, mengejar nilai sempurna, beasiswa di Universitas terbaik dan lulus dengan predikat CumLaude, maka pekerjaan dengan gaji fantastis yang akan menghampirinya.
Park Sunghoon bukanlah seorang anti.
Didalam hatinya jauh, ia juga sejujurnya iri ketika teman-temannya terlihat senang bercerita tentang kencan mereka, galau nggak jelas karena nggak dikabari kekasih hati, bahkan menangis berhari-hari karena putus hubungan asmara.
Sunghoon mau merasakannya juga.
Jadi dia sebenarnya punya impian ketika nanti suatu saat lelaki itu bertemu dengan seseorang yang akan menjadi pacar pertamanya, ceritanya akan ia buat indah, seindah mungkin, seperti didalam cerita dongeng.
Walau hanya dalam mimpinya, seperti saat ini yang begitu nyaman membuatnya enggan untuk membuka kedua matanya.
Disana saat ini ia berada dalam dekapan yang hangat, dekat dan terasa begitu intim.
Rasanya seperti pertama kali tubuhnya menjadi begitu kecil dalam rengkuhan, aroma alami seseorang lainnya yang terhirup membuatnya tenang.
Sunghoon hampir seratus persen yakin jika ia berada di dalam mimpinya. Namun rengkuhan ini, mengapa lengan yang melingkari pingganya terasa semakin menguat dan terasa begitu nyata?
Sontak ketika kedua matanya dipaksa terbuka yang ia lihat pertama kali membuatnya berteriak.
"Lo?? Lepasin!!!" susah payah lelaki manis itu memberontak setengah mengumpulkan kesadarannya, memastikan lagi ternyata itu adalah lengan milik Heeseung yang berada di pinggangnya.
"Heeseung! Demi Tuhan, mana pakaian lo?" Sunghoon terduduk panik, buru-buru memeriksa keadaannya sendiri.
Setengahnya tertutup selimut namun pakaiannya atasnya masih lengkap hanya cardigannya tergeletak begitu saja dilantai.
"Shh, Lo belom gue apa-apain gak usah berisik."
"Sini tidur lagi Sunghoon, gue masih ngantuk." Heeseung menepuk tepuk lengannya yang sebelumnya menjadi bantalan untuk Sunghoon.
Makin panik, pikiran Sunghoon mencoba mengingat apa yang terjadi padanya semalam.
Meruntut kronologi bagaimana ia bisa berujung disini, di dalam kamar yang asing, diatas ranjang dengan kondisi berbagi selimut dan pelukan hangat dengan Heeseung?
KAMU SEDANG MEMBACA
destined x heehoon
Fanfictionsunghoon terlambat untuk menyesal karena tentang dirinya dan heeseung nyatanya hanya sebuah permainan dengan perasaan sebagai taruhannya. Ⓒlovintheice - twitter