---
destined
---
Ketika beberapa hari ini Sunghoon tidak bertemu dengan Heeseung, lelaki itu pikir dirinya sudah cukup baik dalam hal bersembunyi.
Jago melarikan diri.
Berusaha mengisi waktu dengan urusan perkuliahan, yang sebenarnya bisa ia tunda beberapa waktu kedepan.
Tak lupa meminta tambahan jam kerja kepada pemilik café tempatnya bekerja dengan alasan keuangan yang tentu saja tidak mencurigakan sama sekali.
Yang terakhir ini sengaja memilih untuk menginap ditempat Sunoo atau Jungwon.
Jay tentu bukan pilihan karena jika Sunghoon boleh jujur, setelah mengambil tindakan tiba-tiba yang tidak dipikirnya waktu itu hatinya merasa tidak nyaman.
Sunghoon takut kehadirnya disekitar Jay justru malah membuat urusannya kedepan menjadi semakin rumit.
Sudah cukup urusannya dengan Heeseung saja yang menjadi seperti benang kusut dan sukar diuraikan, Dan lagi Jay itu terlalu baik di matanya.
Bahkan sampai sekarang Sunghoon merasa kecewa pada dirinya sendiri.
Kenapa
Kenapa bukan Jay yang jadi tempatnya melabuhkan perasaan?
Kenapa malah kepada seseorang seperti Heeseung, dia yang sudah punya rumah untuk tempat persinggahan perasaannya sendiri?
Dan rumah itu bukan dirinya, bukan Park Sunghoon.
Ponsel didalam saku celana bahan milik Sunghoon bergetar lagi, tidak perlu untuk menebak karena Sunghoon tau pasti siapa nomor yang terpampang dilayarnya.
Benar itu dari Heeseung ketika Sunghoon memeriksa layar ponselnya.
"Angkat, nggak, angkat, gak usah." lelaki manis itu berbicara pada dirinya sendiri, memilih untuk berhenti berjalan dan menepi.
Padahal bangunan gedung tempatnya tinggal sudah terlihat di depan mata.
"Kenapa gak diangkat?" suara yang Sunghoon sangat hapal, itu Heeseung berdiri tepat di belakangnya.
Entah sejak kapan dia berada disana.
Masih dengan pesona dan wajah tampan, ponsel yang menghubungkan komunikasi mereka menempel ditelinga kanannya.
Terlambat untuk melangkah pergi lagi, lengan kanan Sunghoon kini dicengkram erat oleh yang lebih tua, tatapannya menuntut minta penjelasan.
Lo kemana aja gak ada kabar?
Kenapa abai sama telfon, chat gue?
"Ikut gue." titahnya.
Sunghoon menurut, toh dia tidak mungkin bisa lari lagi.
Perasaan yang rumit saat ini, belum lagi tercampur rasa rindu yang sama besarnya.
Apakah ini berarti ia tertangkap dari celah persembunyiannya atau malah ditemukan untuk pulang ke rumahnya?
--- ❄️ ---
Salahkan Heeseung yang biasanya selalu sering menggoda Sunghoon dan menunjukan tingkah mesum.
Tentu saja karenanya membuat pikiran Sunghoon yang menurut Sunoo dan Jungwon itu bayi besar mereka berdua, jadi kotor seperti sekarang ini.
Kepalanya menggeleng kuat-kuat, memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
destined x heehoon
Fanfictionsunghoon terlambat untuk menyesal karena tentang dirinya dan heeseung nyatanya hanya sebuah permainan dengan perasaan sebagai taruhannya. Ⓒlovintheice - twitter