chapter 5

1.2K 138 9
                                    

Happy reading..

.
.
.

Pagi harinya di apartemen Wang yibo. Pria itu bergabung bersama untuk sarapan yang dibuat oleh Xiao Zhan Meskipun baru belajar namun Wang yibo mendampingi nya dengan memberikan instruksi.

"Yibo, ibuku ingin bertemu dengan mu jika kau tidak keberatan." Tuturnya.

Pria itu menghentikan makannya sebentar sebelum melanjutkan."Baiklah tapi setelah pulang kuliah. Mengenai kegiatan untuk Dies Natalius kita nanti apa sudah ada ijin?"

"Mn. Aku su___

Spontan, pemuda itu menyodorkan segelas air miliknya langsung ke mulut Xiao Zhan.

Apakah, kami baru saja berciuman tidak secara langsung. Mendengar suara hati Xiao Zhan membuat telinga pemuda itu memerah.

"Terimakasih---kenapa telinga mu memerah?"

Merasa ketahuan, Wang yibo langsung berdiri. "Cepat selesaikan sarapan mu. Hari ini mata kuliah sejarah," mendengar kata sejarah membuat wajahnya yang tadi ceria langsung berubah mendung. Mengingat wajah pak tua Lan.

Keduanya berangkat bersama mengunakan mobil Milik pria Xiao itu. Meski Yibo, sudah menolak karena sudah biasa jalan, namun Xiao Zhan memaksa.

Sepasang mata menatap tajam seolah ingin menembus Wang Yibo."Kau dibayar berapa hingga mau dengan pria buta ini? Aku juga bisa membayar mu dua kali lipat, jika kau ingin bermalam bersama ku."

" Mulut mu pe__

"Sebegitu kah, pria buta ini membuat mu tersaingi hingga kau rela menjatuhkan harga dirimu dengan menawarkan bayaran kepada sahabat ku? Mengaku sebagai seorang alpha tapi tindakan mu terlihat seperti seorang omega lemah."


Yuchen merasa tersinggung dengan ucapan yibo hendak melayangkan pukulan terhadap pemuda itu sebelum Dosen Haikuan muncul.

"Jika ingin bertengkar di ring tinju sana disini bukan tempat menunjukan siapa yang jagoan." Haikuan melerai kedua mahasiswa nya yang akan bertengkar jika tidak di hentikan.

"Yuchen, nilai akademis mu buruk. Tidak kah kau merasa malu? Setidaknya ada sesuatu yang bisa kau banggakan kepada incaran mu selain uang ayahmu." Tanpa permisi yuchen menabrak punggung yibo pergi bersama teman-temanya.

"Kalian masuklah, dan setelah kelas mu selesai temui aku."

"Kalian tinggal bersama?"

Wang Yibo hanya senyum sambil mengambil duduknya."Satu gedung tapi pisah apartemen. Aku baru pindah tadi malam, sekalian hemat biaya dan juga lebih dekat dengan restoran mu. Aku bisa berangkat kerja bersama Yibo."

Selama jam mata kuliah Pak Qiren tidak berhenti memperhatikan Xiao Zhan. Pasalnya ini pertama kalinya pria itu mengikuti jam full mengajar nya. Bahkan tidak di usir dari kelas hingga selesai.

Setelah berbicara dengan Haikuan pemuda itu kembali bersama xiao Zhan. Mereka sudah seperti permen karet tidak bisa terpisahkan.

Xiao Zhan dan Yibo pamitan untuk pergi ke suatu tempat memang mereka tidak memberi tahu bahwa bahwa ibu Sean xiao dirawat di sana demi keamanan ibunya.

Angela Zhang, ibu Zhan sedang duduk sambil bersenda gurau dengan sahabatnya dokter Elbert sebelum yibo dan Xiao Zhan masuk. Kening Angela sedikit mengerut saat melihat yibo namun tak lama. Dokter elbert pamit melihat pasien nya yang lain.

"Ini sahabat yang kau ceritakan itu?" Xiao Zhan mengguk.

Memang tampan. lagi-lagi Wang yibo tersenyum.

Our story never ending✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang