~~~
pagi hari kara bangun dari tempat tidur nya, pergi ke kamar mandi cuci muka sikat gigi dan ganti baju seragam, memakai skincare dan styling rambutnya
keluar kamar ketika sudah rapi lalu pergi ke kamar kakak kembarnya, untuk mengambil sebuah kunci, setelah mendapat kunci itu kara langsung pergi
kali ini kara berangkat sendiri mengendarai mobil kakak nya, karena bagas sedang pergi ke luar kota jadi tidak bisa berangkat bersama
"kara!" panggil seseorang
kara menoleh kebelakang dan tersenyum ke orang tersebut
"bagas, lo tau ga?" ucap cowo ini
"tau kok, dia pergi ke luar kota, katanya disuruh papanya" jawab kara
"ooh gitu, okedeh" angguk cowo ini dan pergi duluan meninggalkan kara
kara sebenarnya tau faktanya, semalem bagas berantem lagi, dan kara mengobati luka nya, dan cowo tadi yang bertanya adalah cowo yang berantem sama bagas
bukan musuh atau apa, bahkan cowo ini orang terdekatnya bagas, seharusnya kalau dekat pasti tau kan posisi bagas dimana ga sampai tanya ke kara
flashback on
kara menaiki mobilnya di malam hari, berniat mencari angin malam, tapi di tengah jalan dia terhenti, karena melihat perkelahian
kara dengan berani turun dari mobil nya dan mendekati perkelahian tersebut, dan tak disangka-sangka kara mengenali salah satu orang di perkelahian tersebut
bagas
terbaring lemah, wajah penuh luka dan darah, kara langsung menghampiri bagas, dan mengangkat nya ke mobil
kara dengan buru-buru mengendarai mobilnya dan air mata membasahi pipi kara
kini sampai di sebuah gedung, di pinggir kota, kara membawa bagas masuk ke gedung itu
505
nomor ruangan yang dimasuki kara dan bagas
kara membaringkan tubuh bagas ke kasur yang ada disana, dan mengambil kotak P3K, dan tak lama kemudian kara mengobati luka² bagas
"X2449YZ" gumam kara
kara mencoba mengambil handphone milik bagas dan mengetik dengan cepat di hp itu
tak selang lama hp bagas berbunyi, ada notifikasi pesan, dibuka lah sama kara
"tama yah" ucap kara setelah melihat isi pesan itu
flashback off
kara masuk ke kelas dan duduk lalu tak lama kemudian sarah masuk
"karaaaaaaaaaaa lapeeeeeeeeeeeeerrrrr" teriak nya
dan begitu sampai di depan kara, sarah menarik tangan kara dan keluar ke kantin
"gw baru aja duduk, lo ajak ke kantin" gerutu kara
"belum sempet sarapan plis" jawab sarah
"btw ra" ucap sarah dan kara berdehem menjawabnya
"kita belum ngelakuin rencana kita loh" ucap sarah berbisik
"yaudah lah biarin, udah kemaren juga, kasian gw kalo lagi, entar gw di amuk pajie" jelas kara
"lah, kenzie mihak dia sekarang?" kaget sarah
"bukan gitu, ya kalo kita tambahin pajie curiga nya itu perlakuan dari gw, entar gw diamuk, gamau gw" jelas kara
"oooh iya juga yah" angguk sarah lalu tiba-tiba
"woy!" teriak kenzie mengagetkan kara
"anjing! kaget goblok!" bentak kara
"lo lagi ngomongin gw kan" ucap kenzie mengintimidasi kara
"basi" ketus kara
"soal lula nih, itu lo kan" to the point kenzie
"tuh kan rah, baru juga di bilangin" ucap kara menatap sarah
"insting kenzie kuat banget sih" angguk sarah
"asli, bukan gw" jawab kara menatap kenzie
"alah boong" ga percaya kenzie
"mau gw ngomong ampe berbusa pun lo ga akan percaya kan" ucap kara
"jadi mending gausa tanya deh" tambah kara dengan pedas
"ya iya lah kan lo tukang boong" balas kenzie
"pajie, lo mending pergi deh, gausa ganggu mood gw pagi ini" jawab kara
"dih, pms lo" ucap kenzie
"iya kenapa!" langsung jawab dengan spontan dan melotot
"anjing! ngeri! kaboooorrr" kaget dan bergidik ngeri kenzie, dan tak lama dia lari pergi meninggalkan kara dan sarah
"btw dia kemana?" tanya sarah
"apart" jawab singkat kara
di sela sela kara makan datang reta bersama teman² nya duduk di samping kara
"thanks ya" bisik kara
"my pleasure" jawab reta
kemudian kara sama sarah pergi, tapi ketika jalan tiba-tiba mereka berdua berhenti melihat sebuah kerumunan, karena penasaran mereka berdua mendekati kerumunan itu
"sumpa yah, udah caper, ganjen, gatau diri lagi!" ucap cewe disana yang diketahui itu adalah fahra
"lo kalo jalan, liat² dong!" bentak agnes
"lo nya aja kali yang ga liat ada gw" balas lula kecut
"oooh jadi gw yg salah gitu hah?!" bentak fahra
plak!
tamparan itu sukses mendarat di pipi lula dengan sempurna sampai membuat lula tak berkutik
kara melihat itu dan terlihat lula akan menangis, dia langsung menghampiri lula "heh udah ya" ucap kara ke fahra
"apa-apaan lo! gw belum selesai!" bentak fahra
"gw bilang udah ya udah anjir" dingin kara menatap fahra dan menarik lulapergi dari kerumunan itu
sambil membelakangi fahra, kara menengok dan mengedipkan 1 mata nya ke fagra, dan fahra tersenyum kecil
kara membawa lula ke uks untuk diobati, keadaan kini berbeda, pinggir bibir lula sobek al hasil berdarah dan kara mengobati itu
sarah yang melihat pemandangan tadi kebingungan, kini dia hanya bisa diam melihat kara dan lula
"gw ada concealer, nanti pulang sekolah pake dulu, gw gamau nyokap lo liat keadaan lo kek gini" jelas kara
"okedeh" angguk lula
"soalnya gw tau, luka sobek di bibir tu lama sembuh nya" jelas kara
"dari mana lo bisa tau?" tanya lula
"gw sering obatin cowo gw" jelas kara
"bagas maksud lo?" tanya lula
"dari mana lo tau?!" kaget kara
"twitter, di base" jawab lula
"ooohh gitu" angguk kara
"lo bucin banget kah sama bagas?" tanyanya nyalang
"iya lah, dia cowo pertama yang ngertiin gw banget, dan dia cowo pertama yang gamau ninggalin gw, atau jauh dari gw" jelas kara
"buat gw boleh ga, kan gw adek lo" ucap lula
"maksud lo apa" kaget kara
"bagas kasih kw gw, gw suka sama bagas" ucap lula
~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA - Let's Go!
Teen Fictiondua remaja yang memutuskan untuk pergi dari kehidupan yang toxic