~~~
"eh liat mukanya bagas deh"
"eh anjir bagas kenapa"
"bagas tumben babak belur"
"anjrit bagas luka luka"
"kara tau ini ga yah"
ucapan ucapan dari orang di sekolah mengenai bagas yang hampir seluruh badannya babak belur entah kenapa
kara pun mendengar hal itu, terkejut dia apalagi saat bagas menampakkan dirinya di depan kelas kara semakin syok kara
tetapi kara hanya duduk diam saja, lula, yang menghampiri bagas tiba-tiba dan memeluknya "bagas are you okay" tanyanya
dan bagas tiba tiba terjatuh pada pelukan lula sontak semua orang yang ada disana terkejut begitupun dengan kara
"lula anjing" umpat bisik kara menatap tajam mereka berdua
el melihat hal itu langsung menghampiri bagas dan lula dan menggendong bagas untuk dibawa ke uks
*****
tama-teman dekat bagas menghampiri kara dan membawa dia pergi
sampai di sebuah tempat penuh tanaman dan kaca mereka berdua bertatapan
"kenapa bagas bisa sampe kaya gitu" tanya tama
"mana gw tau" cuek kara
"kalo bukan lo pelakunya siapa lagi" tuduh tama
"bukannya lo yah pelakunya" balas kara
"anjing" umpat tama
"dengan keadaan dia yang sekarat dia gabisa ikut balapan cok!" sentak tama
"sejak kapan gw ngebolehin bagas ikut balapan" jawab kara dan tama diam tak berkutik
"lo jadiin bagas boneka lo? sorry bagas boneka gw!" tajam kara
"dan kejadian waktu itu, lo kan" tanya kara menusuk
"iya emang" santai tama
"bangke lo! cupu!" jawab kara
"kalo ga dikasi uang juga gw gamau" jelas tama
"mata duitan" sinis kara
"uang lo" ucap tama dan berakhir ditatap tajam kara
*****
El masuk ke kelasnya dan pergi menghampiri sarah yang sedang bersama pacarnya
"sarah" panggil el
"eh el, ada apa?" tanya sarah
"liat kara ga?" tanyanya
"ehem" ucapnya sembari menggelengkan kepalanya
"yaudah deh" ucap el dan pergi keluar kelas
dan tak berselang lama kara masuk ke kelas
"ara! lo dicariin el barusan" teriak sarah
"ooh" terkejut dan mengangguk kara
"btw gais, ada yg suka dessert box ga??" tanya kara kepada orang di kelasnya
"eh ra! lo ada info dessert box ya? gw bm banget anjir" ucap nana
"iya nih kebetulan aja sepupu gw nawarin tadi" ucap kara
"eh gw pengen, lo ada menu nya ga?" tanya nana
"ada kok, nih liat" ucap kara sembari menghampiri nana yg sedang bersama teman lainnya
"ini sepupu lo jualan? gw mau dong, yg matcha" ucap karina
"iya sepupu gw, kemaren tuh dia minta gw nyobain gitu kan, dan enak, terus katanya minta dipromosikan" jelas kara
"eh aku mau yg black choco dong ra" ucap miya
"kalo aku yang strawberry vanilla ya" ucap nana
"aku mau yang basic oreo aja deh" ucap selena
"eh apa nih apa nih" sela rafa memasuki kerumunan nana dkk
"mau dessert box ga?" tanya kara
"lo jualan???" tanya rafa
"sepupunya dodol" toyor selena ke rafa
"weeyyy santai aja, dasar b2" nyolot rafa
"wahahah mau ga raf" tertawa kara
"ehmm gw mau liat menu nya sini" rebut hp kara oleh rafa
sembari melihat dan membaca menu dessert box nya tiba tiba rafa berteriak "KARA! LO DICARIIN EL!" dengan lantang
sontak mata kara membulat dan merampas balik hp nya
"cieee cieee namanya spesial banget deehh kiw kiw" goda rafa
"apaan sih lo" malu kara
"cieee ada lope-lope nyaa" tambah goda rafa
"mana ada nyet, orang biasa aia kok" malu kara
"alah gausah ngelakkk" goda rafa
"ah el!!!! kara ada disini!!!" teriak rafa setelah sekilas melihat el di jendela
"weh anak setan nih" malu kara
"kara!" panggil el di depan pintu kelas itu
sontak kara, nana dkk bersama rafa pun menoleh
"boleh ikut gw bentar ga" ucap el meminta
"kemana" tanya kara
"ciewe mau dibawa kemana tuuch" goda rafa
"rafa bacot" sentak selena
"ikut aja" ucap el
"okedeh" angguk kara dan pergi
"eh kara! gw mau banana coco ya!" teriak rafa ketika melihat kara dan el pergi
"emang ada banana coco?" heran miya
"ada kok" angguk rafa dengan muka serius
"ya gaada dodol" ucap selena menoyor kepala miya
"mana percaya aja lu mei" terkikik nana
"rafa ih pake dibercandain juga lo" ucap karina ke rafa
miya masih cengoh mendengar kata teman² dia
*****
kara mengikuti el di belakang dan sampai di uks
kara bingung kenapa el mengajaknga ke uks
dan disaat yg sama el membuka tirai di belakangnya dan terlihat bagas bersama lula dengan posisi yang ambigu
sontak kara melihat hal itu dan bola matanya membulat sempurna, melihat pemandangan tersebut
"ini yg lo perjuangin?" tanya el serius ke kara tetapi kara hanya diam saja membeku
raut wajah bagas panik "sayang ini ga seperti yang kamu kira" ucap bagas
"aku gaada apa² sama lula yang" tambah bagas panik dan mencoba menghampiri kara
"stop" perintah kara
dan kara mencoba mundur dan keluar dari uks tetapi tangannya dicekal el
"ini pacar kamu apa bukan" ucap el
"dia bukan pacar gw" dingin kara
"sayang! aku minta maaf!" teriak bagas
"aku ga suka diteriakin" ketus kara dan melepaskan cengkeraman el dan keluar
melihat itu el langsung lari mengejar kara, dan begitupun dengan bagas, lula ditinggal sendirian
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA - Let's Go!
Teen Fictiondua remaja yang memutuskan untuk pergi dari kehidupan yang toxic