~~~
"hey pretty girl" ucap laki laki ber masker ini
"I got you again" tambah laki laki ini
"do you need help?" tanya laki laki ini
perempuan di depan laki laki ini mengangguk
laki laki ber masker ini keluar dari lorong itu dan dihadang oleh seorang laki laki juga-bagas
"oooh jadi elo pahlawan nya?" tanya bagas sombong
"ada masalah apa sih kawan, kok ga sabaran banget" jawab cowo ini
"lo gausah ikut campur deh, ini urusan gw sama kara" ucap bagas
"tapi kara gamau berurusan sama lo tuh" jawab sombong cowo ini
"gausah sok tau deh lo, siniin kara" ucap bagas
"gw gamau" jawab cowo ini
"lo tu gatau masalah nya apaan yah, mending minggir" geram bagas
"yang pasti urusannya adalah masalah yang buruk, dan berakhir lo menyakiti kara, gw gamau itu terjadi" jelas cowo ini
"gausah sok tau, minggir lo" kesal bagas
"gw ga akan pergi dari sini" gigih cowo ini
duak
bogeman itu berhasil mendarat di pipi cowo ber masker ini
10 menit
hanya membutuhkan waktu 10 menit, bagas sudah terkapar lemas di jalan
"bagas!" teriak kara menghampiri bagas yang sudah tergeletak tidak berdaya
"kara lo ngapain sih" bentak cowo ber masker ini
"walopun dia benci gw karna tuduhan selingkuh itu bukan berarti gw udah ga sayang lagi sama bagas!" sentak kara
"tapi dia toxic kara" balas cowo ini
"gw sayang sama bagas" ucap memelas kara
cowo ini menarik tangan kara agar berdiri "berdiri ra!" perintahnya
"gamau! lepasin!" berontak kara
"kara! bangun!" perintahnya lagi
"gamau! lepasin ih!" gigih kara
byurrr
"bangun woy!" perintah cowo ini
karra dengan terkejut membuka matanya kebingungan melihat sekitar dan di samping kasurnya sudah ada kenzo menatap dengan sinis sembari membawa gayung
"bagas mana, bagas" kebingungan kara
"ke sekolah woy! udah telat juga! malah cari bagas!" bentak kenzo
"weh anjrit!" kaget kara dan panik
kara buru-buru bangun dari tempat tidurnya mencari seragam dan menyemprotkan parfum di sekujur tubuhnya dan berlari turun
sesampainya di sekolah kara entah kenapa buru-buru pergi ke kelas bagas
"bagas mana" ucap kara di depan pintu yang ngos ngos an
"gaada ra kayanya di rooftop, dia lagi sering ke rooftop soalnya" ucap dita teman kara dan teman bagas
langsung saja kara berlari menuju rooftop, dan sesampainya disana akhirnya menemukan orang yang membuat pagi ini kara khawatir
tanpa basa basi kara berlari menuju bagas dari belakang dan memeluknya dengan erat
bagas sontak kaget karena dia sedang melamun dan tiba tiba di peluk
"bagas ga kenapa² kan, bagas ga ribut lagi kan" ucap kara khawatir menahan tangisnya
perlahan bagas membalikkan tubuhnya dan menghadap kara, dia tatap lekat manik mata kara dan memegang kedua pipi kara dan tersenyum
"aku gapapa kok ra" ucapnya manis menatap lembut kara
kara langsung meneteskan air matanya menatap bagas, dan bagas langsung mengusap air mata yang jatuh itu
"gausah nangis lah" ucapnya lembut
"kamu jangan ada masalah sama orang baru di kelas ku yah, aku gamau kamu kenapa²" ucp kara
"loh emang kenapaa" tanyanya lembut penasaran
"ya pokoknya jauh jauh aja dari dia" jelas kara
"iyaaa deh kalo gitu" jawabnya bagas manis
"dan aku ga selingkuh, mana ada aku selingkuh" ucap kara tiba-tiba
"aku pacaran sama lula" ucap bagas
deg
kara kaget mendengar kata barusan, mata dia menatap lekat wajah bagas kebingungan
"aku ga mentoleransi perselingkuhan, kamu tau kan" ucap bagas dan kara masih terdiam
"orang tua aku contohnya" tambah bagas
"tapi aku ga selingkuh bagas" ucap kara terbata
"aku punya buktinya, lula yang kasi tau aku, kamu beneran selingkuh" jelas bagas
"lula??! kamu percaya gitu aja?!? baru berapa minggu kamu ketemu dia?!?" ucap kara tidak percaya
*****
di dalam kelas yang ramai dan penuh keributan sarah menghampiri seorang cowo yang menarik di matanya
"hai aku sarah, nama kamu siapa?" ucap sarah bertanya
"aku bagas" ucap cowo ini
"kita kaya pernah ketemu ga sih?" ucap sarah memikirkan sesuatu
"iya kita pernah ketemu, waktu di konser reality club, dan saya traktir kamu dan temanmu berambut pink" jelas cowo bernama bagas ini
"aaaahhh itu elo?!? anjirlah makanya rasanya kek ga asing banget anjir" semangat sarah dan bagas hanya tersenyum kecil
"omong-omong nama teman mu siapa? yang rambut pink" ucap bagas
"namanya kara" jawa sarah
"apakah saya boleh tau sedikit tentang dia?" tanya bagas
"boleh boleh, dia namanya kara punya mantan namanya bagas juga, disini dia sama kakak nya yang kembar dan punya adik angkat namanya lula yang itu tuh" jelas sarah sembari menunjuk lula di akhir
"dia anggota cheers yang posisi nya sebagai center, dan juga anggota osis divisi humas, dia juga ikut komunitas foto dan ekstra teater" jelas sarah
"banyak sekali" ucap bagas
"kalau untuk hobi, dia suka berenang, tennis, foto oh iya dia juga model, dia suka matcha, kucing tapi dia punya anjing di rumahnya, terus suka makan mie" jelas sarah
"kalau untuk orang tua nya?" tanya bagas
"heh sssttt diem aja, jangan menyinggung tentang orang tua kara di sekolah" ucap sarah berbisik
"emang ada apa?" tanya bagas
"panjang ceritanya, sampe panjangnya tu gabisa di ceritain" jelas sarah
"baiklah kalau begitu" angguk bagas
"kenapa? tertarik yah sama kara" tanya sarah menggoda
"ahahah" tertawa canggung bagas
"btw nama panjang kamu siapa? aku ga masuk waktu kamu pindah kesini soalnya" tanya sarah
"Immanuel Bagaskara Leo" jelas bagas
"aku panggil El aja yah, soalnya takut ketuker sama bagas mantannya kara heheheh" ucap sarah tertawa
"iya boleh" angguk bagas
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA - Let's Go!
Fiksi Remajadua remaja yang memutuskan untuk pergi dari kehidupan yang toxic