~~~
kara memposting foto tersebut di base twitter sekolahnya, dan rame
ramai ramai orang membincangkannya dan berlari ke dm untuk memesan kue tersebut, karena kue nya sangat terbatas
kara yang melihat itu membuka matanya dengan lebar adn mencoba sabar atas notif hp yang tidak berhenti berhenti
dengan bergegas dia membalas satu persatu pesan tersebut dan langsung pergi ke dapur untuk memasaknya
keesokan paginya kara meregangkan badannya yang terasa pegal karena lembur semalaman
dia pergi ke kamarnya dan bersiap-siap pergi ke sekolah
kara masuk ke kelas dan duduk di tempat duduknya
"karaaaaaaaaaa, pesenan gw manaaaaaa" ucap nana ketika melihat kara masuk ke kelas
"lo pesen apa sih na?" tanya kara
"cokelattttt yang dark" ucap nana
"oh ini dia, nih" ucap kara
"udah gw transfer ya semalem" ucap nana
"thanks ya na" ucap kara semangat
*****
"pajiiiiiiiiiiiii lo bisa ga sih gausah gangguin gw! ih pergi deh lo sono!" teriak kara yang sedang merias dirinya dan diganggu oleh kenzie
"mau jalan sama siapa si cantik, sok rapi-rapi banget" goda kenzie
"terserah lah" kesal kara
"kek nya kalo sama bagas ga mungkin se rapi ini deh, lo mau bawa siapa haaa" goda kenzie
"bodo amat anjing gw mau bawa siapa, jalan sama siapa, bukan urusan lo" sentak kara
"weeettt urusan gw dong, siapa sih, temen lo yang di beach club itu yah" tanya kenzie
"gausah sok peduli lo" sinis kara
"aaahhh pasti dia nii, dia berani jemput lo?" goda kenzie
"siapa juga yang jemput gw" sinis kara
"hah jadi lo jemput dia?!?" terkejut kenzie
"udah deh diem aja deh lo" semakin kesal kara
"lo mau kemana anjiiiir, bilang sama gw, ntar kalo bokap tiba-tiba dateng nanyain gw gatau mampus gw" jelas kenzie
"bodo amat itu mah derita lo wle" ejek kara dan berdiri dari bangkunya
"dih anak babi lu ya, di bilangin batuu mulu" kesal kenzie
"sstt bye bye muah" ucap kara dan mencium kenzie lalu pergi keluar
kara membawa mobil kesayangannya dan pergi ke sebuah mall yang terkenal disana
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA - Let's Go!
Teen Fictiondua remaja yang memutuskan untuk pergi dari kehidupan yang toxic