~~~
kara mendobrak pintu kamar lula, dan lula yang sedang menggunakan skincare itu terkejut
tak lama kara menarik tangan lula keluar dan masuk mobilnya menuju sebuah tempat
lula dibawa ke apartemen milik kara dan menuju kamar 505
setelah sampai sana dilempar lah lula ke sofa oleh kara dengan keras
"aw! lo apa-apaan sih ra!" sentak lula
"apa maksud lo cium bagas" tanya dingin kara
"karena gw sayang sama bagas" jawab gampang lula
"bagas tu milik gw!" bentak kara
"kan udah gw rebut waktu itu, dan lo yang mempersilahkan" ketus lula
"pokoknya bagas tu milik gw!" teriak bentar kara
kara frustasi dan melempar sebuah figura di dekatnya dan kaca itu pecah
bagas melihat hal itu terkejut dan langsung menghampiri kara
"kara" ucapnya pelan
kara menoleh dan menatap bagas tidak suka
"sayang ini foto kita loh" ucap bagas lagi
"sayang?! kamu bilang sayang?!!" ucap kara meninggi diakhir
"terus dia siapa?!" bentak kara sembari menunjuk lula yang ketakutan di sofa
"aku bisa jelasin kejadian tadi" ucap bagas
"aku ga butuh penjelasan, aku cuman butuh pembuktian!" bentak kara
"aku minta maaf sayang" cemberut bagas
plak!
tamparan itu sukses mengenai pipi bagas hingga bagas tertunduk
"aku ga butuh omong kosong mu, aku cuman butuh your action!" bentak kara
"dan buat lo lula! gausah ganggu² gw sama bagas!" sentak kara
"why not, gw bisa bikin bagas jadi milik gw" ketus lula
kara menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya dengan kuat
kara menatap bagas dengan tajam "kamu pikih aku apa lula" ucapnya dingin menusuk
bagas mendongak, menatap wajah kara dan merengek "kenapa kamu tanya kaya gitu ke aku" ucapnya sembari merengek
bagas berjalan kearah kara dan memeluknya "yang pasti aku pilih kamu dong" ucapnya sembari sesenggukan menangis
"kan aku dah janji kemaren" ucap bagas
"hiks tadi tu ga ciumaaaaann, dia yang hiks mulai duluaaaaan" cerita sembari merengek bagas
kara membalas pelukan bagas dan mengusap kepala bagas
"aku janji bakal jauhin lula deh hiks" ucap bagas
"kamu ga perlu khawatir lagi" tambah bagas dan mengeratkan pelukannyaa
tidak lama kara melepaskan pelukannya dan menatap lula
"lo itu cuman pendatang, ga berhak curi curi hak orang lain!" sentak kara
lula hanya terdiam menatap kara tak suka
"dan kita selesai disini" ucap bagas dingin sambil menatap lula
lula terkejut mendengar hal itu, dia bergegas bangun dan menghampiri bagas, dan spontan menampar pipi bagas dengan keras
melihat hal itu kara yang berada disamping bagas mendorong lula hingga terjatuh, dan mendekat kearah lula
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA - Let's Go!
Fiksi Remajadua remaja yang memutuskan untuk pergi dari kehidupan yang toxic