"waaaah kepitiiiiiinggg, kepiting nya buat aku yah, jangan ada yang minta pokoknya" ucap kara ketika makanan datang di meja nya
"dih! kepiting nya buat gua anjir" sela kenzo
"ya gamau, itu punya guaaa" gamau mengalah kara
"apaan sih kalian berdua, kepiting nya punya gua" sela kenzie
"lo tu cuman jamur nya yah, gausa ikut campur, pokoknya kepiting nya punya gua" sengak kara
"untung nya aku suka udang nya" ikut celetuk lula
"dih, orang udangnya buat gua, sok tau lo" jawab kara
"kara, kamu apa-apaan sih! kek gitu aja rebutan" ucap rara-mama
"biarin wle" jawab becanda kara sambil menjulurkan lidahnya keluar
"ini cuman bercandaan mereka aja" ucap kevin-papa sembari menepuk pundak istrinya
"lah terus ngapain daritadi rebutan anjir" jawab lula
"siapa juga yang rebutan" jawab kenzo dan mereka bertiga semuanya pada makan dengan tenang
lula yang melihat itu, kikuk
ketiga bersaudara itu makan dengan tenang
"papa denger, besok senin kalian tes ya" tanya papa
"iya pah" jawab lula
"papa minta nilai kalian harus A semuanya, semua mapel, kalau ada yang kurang, ada konsekuensinya" jelas papa serius
"ya" ucap kenzie sedih
"ya pa" jawab kara pelan
kenzo pun hanya diam saja
kalula terlihat kebingungan melihat reaksi ketiga kakak angkat nya itu, terasa ada yang aneh
"kalula gimana, soal pacar kamu" ucap mama
semua orang terdiam apalagi kara dan lula yang saling tatap
"bentar lagi kok mah" jawab senang lula sembari menatap lekat kara
"semua anak saya ga boleh ada yang pacaran" dingin papa
"loh kenapa kaya gitu mas" ucap rara
"ya itu bakal mengganggu fokus mereka buat belajar, pokoknya tidak ada kenal cowo atau pacaran, temenan pun ga boleh" jelas papa
"tapi mereka udah sma loh, masa ga boleh si pacaran" heran rara
"ini peraturan yang harus ditaati semuanya" tambah papa
"aku mau ke toilet" ucap kara dan pergi
"aku juga" tambah lula, dan pergi mengejar kara
sampai di toilet, kara menyelesaikan urusannya dan terlihat lula hanya berdiri di depan cermin menunggu
"peraturannya apa aja emangnya?" tanya lula
"nilai A, ga pacaran, ga kerja, ga pulang malem, ga balapan, tato, ga boleh bawa temen ke rumah, rokok dan segala jenis nya" jawab kara
"soal konsekuensi?" tanya lula
"banyak si, kalo lo penasaran, coba aja lo langgar peraturan itu" jawab kara
"lo kan bilang, ga boleh bawa temen ke rumah, tapi kok kemarin bagas jemput lo?" tanya lula
"Lah emang dia temen gw? dia cowo gw" jawab kara
"kan kata papa ga boleh pacaran" saut nya
"loh emang pacaran?" ucap kara menggantung
"ya lo sendiri yang bilang" jawab lula
kara hanya tersenyum kecil "lo ga akan paham" ucap nya
"yaudah kalo gitu, kasi bagas ke gw" ucap lula
"rebut aja sendiri kalo bisa" singkat kara dan keluar dari toilet
"oke, akan gw rebut ya, awas nyesel" batin lula dan keluar dari toilet
begitu sampai di tempat duduk nya lula berbicara"pah! aku minta mobil dong, buat berangkat sekolah"
"ya itu pake aja yang di rumah" jawab papa
"aku ga suka mobil lama, aku pengen mobil baru" jelas lula
"pake aja dulu" ucap papa
"gamauuu paaa, aku pengennya mobil baru" paksa lula
"kasih aja lah mas, orang cuman berapa loh" ucap rara
"yaudah, sini papa transfer kamu pilih sendiri" pungkas papa
"ih la aku" saut kara cemburu
"kamu kan bisa pakai yang biasanya" ucap papa
"gamau ah, udah lama itu, mercy ngeluarin yang baru soalnya" kesal kara
"gaada mercy², pakai yang biasanya!" hentak papa
kara berdecak kesal menatap papa nya sinis
*****
keesokan pagi nya, kara keluar kamar begitu juga dengan lula, "kara!" panggil lula
kara pun menoleh, "gw bareng lo dong" ucap lula, "boleh tapi ga pake lama" jawab kara
"iya engga kok" setuju lula dan berakhir mereka berdua berjalan bersama ke garasi untuk mengambil mobil kara
lama di perjalanan tidak ada obrolan, kara fokus menyetir, lula fokus bermain hp tapi tiba-tiba "gue serius sama omongan gw ya ra" ucap lula
kara terkejut bingung "yang mana" tanya nya tak acuh
"gw bakal rebut bagas dari lo" ucap lula santai
"ooh oke, gw ga akan menghalangi kok" jawab kara santai dan berhasil memarkirkan mobilnya di perkiran sekolah
begitu sampai di kelas, lula yang biasanya berdiam diri di tempat duduk nya fokus ke hp nya kini mengajak berbicara layla
"layla!" panggil nya
sang pemilik nama pun menoleh belakang menjawab panggilan lula "ya ada apa?"
"aku mau tanya sesuatu dong" basa basi lula "oh ya silahkan" jawab layla
"kamu ada tau apa gitu tentang bagas, kakak kelas, yang pacarnya kara" ucap lula
"mmm setahuku, dia cicit dari kepala sekolah tahun lalu, terus dia peringkat 2 satu sekolahan, dalam ujian apapun" ucap layla
"hah, masa?!" kaget lula
"oh iya satu lagi, dia bukan pacarnya kara, dia ga punya pacar, tapi orang terdekat, cewe, itu kara" tambah layla berbisik
"WHAT THE FUCK?!?!" teriak kaget lula
"ahahaha anjir, makanya si kara ngebolehin gw buat ngerebut," batin lula
"eh yang bener deh?" masi ga percaya lula
"iya kok" angguk layla
"oh iya, terus² selain itu 2 tadi, ada yang lain lagi ga, misal dia tinggal dimana, atau suka makanan apa gitu" penasaran lula
"kalau soal tinggal dimana, aku gatau ya, soalnya keluarganya gaada yang tau, kalau untuk makanan kesukaan aku juga gatau, mungkin kara yang tau" jelas layla
"aah gitu, okedeh" angguk paham lula
"weh, si lula kok nanya² tentang bagas yah" celetuk nana
"ah masa sih" ga percaya selena
"apa jangan² dia mau ngedeketin bagas" tambah karina
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA - Let's Go!
Teen Fictiondua remaja yang memutuskan untuk pergi dari kehidupan yang toxic