Kim Yongsun seumur hidupnya tidak pernah menyetir mobil, karena menurutnya itu mengerikan jika dirinya sampai tak sengaja menabrak seseorang hingga mati dan berakhir dipenjara. Tapi sekarang, dia justru sedang melakukannya atas kemauannya sendiri meski pun dengan tangan berkeringat dingin dan berharap orang itu lebih baik mati saja!
Sorot menyilaukan dari lampu mobil itu masih menyorot tubuh wanita itu yang tergeletak dengan posisi tengkurap tak jauh dari Baekhyun yang juga masih sama syoknya dengan sang istri, wanita itu sama sekali tak bergerak hingga beberapa detik lamanya sejak dirinya ditabrak dari belakang dengan kencang.
Bibir Yongsun yang biasanya merona cantik kini pucat pasi, tangannya yang putih bahkan bergetar saking takutnya. Perempuan itu lalu mengalihkan pandangannya dari tubuh wanita aneh tersebut ketika melihat pergerakan dari Baekhyun yang akhirnya bangun dengan susah payah. Hatinya yang sejak tadi membeku karena takut kini perlahan mulai tumbuh rasa lega ketika melihat laki-laki yang dicintainya dalam kondisi baik-baik saja.
Dengan senyum lega, Yongsun membuka pintu mobilnya dan turun dari sana, dia berjalan agak kesusahan menghampiri Baekhyun karena perut besarnya.
“Baekhyun, kau baik-baik saja?”
Dengan sebelah kakinya yang pincang, Baekhyun menghampiri Yongsun yang juga menghampirinya dan merengkuh wanitanya ke dalam dekapan hangatnya. Ada banyak perasaan yang mereka sampaikan satu sama lain lewat pelukan itu.
Beberapa menit lalu adalah menit-menit terpanjang dalam sejarah hidup mereka karena berpikir akan kehilangan satu sama lain akibat tebasan wanita kapak tersebut.
Baekhyun melepaskan pelukannya pada Yongsun dan secara tersirat menyuruh perempuan tersebut untuk bersembunyi di belakang punggungnya. Sepasang suami-istri itu menatap sosok yang kini tengah tak sadarkan diri dengan posisi tertelungkup tersebut dengan was-was.
“Apa dia ... mati?” tanya Yongsun ketika melihat bercak darah dari wanita itu di tanah.
Baekhyun coba mengambil beberapa langkah mendekati wanita itu dan menendang kaki wanita tersebut dengan kakinya untuk memastikan keadaannya, setelah beberapa tendangan wanita itu masih tak juga bergerak, laki-laki itu kembali mundur dengan perasaan ngeri. Jika diperhatikan lagi, wanita itu benar-benar tampak kacau, bajunya compang-camping seperti habis terbakar, rambutnya panjang gimbal, dan kulitnya melepuh akibat luka bakar.
“Dia manusia,” gumam Baekhyun ketika menyadarinya.
Mati atau pun tidak, apakah wanita itu benar-benar pembunuh berantai atau pun hanya orang gila biasa, semuanya tidak akan berarti bagus bagi sang istri. Baekhyun kemudian berbalik menatap Yongsun, laki-laki itu memegang pundak Yongsun yang masih linglung.
“Sun, jika polisi bertanya padamu, katakanlah bahwa akulah yang menyetir mobilnya dan menabrak wanita itu hingga mati. Mengerti?” kata Baekhyun dengan yakin.
Yongsun menatap Baekhyun bingung. “Baekhyun, apa maksudmu?”
“Kau hanya perlu mengikuti kata-kataku, Sun,” bujuk Baekhyun, “ini demi kebaikanmu dan calon anak kita yang ada diperutmu. Jika sesuatu yang buruk akhirnya menimpa kita, biarkan aku saja yang menanggung semuanya untukmu dan calon anak kita.”
Malam itu siapa sangka akan menjadi malam paling emosional yang mereka hadapi. Pandangan Kim Yongsun kabur karena matanya berkaca-kaca, dia sangat sering berlaku kasar pada suaminya itu, yah oke mungkin itu bentuk cintanya pada Baekhyun, tapi Yongsun tak pernah menyangka bahwa laki-laki yang dinikahinya itu yang terkadang dia anggap banci itu ternyata begitu jantan.
“Baek, Baekhyun ... jangan berkata yang tidak-tidak.” Yongsun terisak. “Jangan pernah meninggalkanku, aku-aku bagaimana akan bertahan jika tidak ada kau di sisiku—” Yongsun tak dapat melanjutkan kata-katanya ketika dia akhirnya menyadari bahwa di belakang punggung Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY WAR
FanfictionKeluarga besar Kim kehilangan kepala keluarga mereka diusianya yang ke-87 tahun, anak-anaknya yang selama ini hidup dalam kemiskinan mulai memperebutkan harta warisan yang sangat sedikit, sampai akhirnya mereka tahu bahwa di dalam gudang tahu terben...