☂️ 16

44 6 0
                                    

꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦୨˚‌

(Name) akhirnya mulai mau sadar, dia merasakan aura sekitar nya itu bukanlah aura yang dia kenal. Ini sangat asing!

(Name) membuka matanya perlahan dan diam dengan tatapan masih belum kelihatan jelas. Dia menggelengkan kepalanya untuk menyadari dirinya sendiri.

(Name) melihat dirinya sedang duduk, pikirannya seperti kosong entah apa yang tiba-tiba dia pikirkan sekarang, dia melihat sekitar lalu menarik tangannya, namun gabisa, dia langsung menoleh dan membuka mata nya lebar-lebar. Tangannya di ikat bukan hanya tangannya, tubuhnya juga, dan kakinya.

"Where the fucking am I!?" (Name).

"FINALLY KAU BANGUN!"

"Gua dimana ?!"

"GA TAU."

(Name) melihat sekitar nya dengan tatapan panik namun tetap tenang, ini seperti nya di ruang basemen seseorang.

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari tangga dan turun menatap (Name). "Hey! You're finally awake!" Dimas.

"Bangsat lo!!" (Name) dengan suara keras.

"Language mu, babe." Dimas.

"Anj. Ini memang bukan Dimas yang kita kenal pas masih jaman sekolah di Indonesia anjer."

"Setuju. Dia sangat anjing, lebih anjing daripada anjing."

"LEPASIN GUA! Apa mau lu, hah?! Ini gua dimana!??" (Name). (Name) mencoba untuk membebaskan tangannya.

"Di basemen rumah ku." Dimas tersenyum dan mendekati (Name), menyamakan tinggi nya dengan (Name) yang diikat itu. "Tenang saja.. jangan seperti itu. You'll bruise your arms, baby. Aku hanya ingin kau bersama ku kok." Dimas.

"Baby-baby, PALALU BABI!" (Name). Ngeberontak namun itu membuat nya hampir jatuh.

"Woaaah santai babe." Dimas mengacak rambut (Name) dan tertawa. "Akhirnya misiku selesai." Aditya.

"What?" (Name).

"Misi untuk menculik mu. Aku tidak menyangka kalau kita bisa bertemu lagi." Dimas.

"MAKSUD!?" (Name).

"Aku menyukai mu sejak dulu. Apakah kau lupa? Aku pernah mengungkapkan nya." Dimas.

"Itu sudah lama Dim. Lagipula.. kau bilang bahwa kau menyukai ku sebagai ingin berteman dengan ku! Walaupun kau pun membully ku." (Name).

"Pfft— Itu dulu, aku menyukai mu memang karena perasaan ku ada kepadamu. Oh! Wanna eat? Aku sudah membuat sesuatu untuk mu."
Dimas.

"Thanks but NO. ENYAHLAH SEKARANG KAU MANUSIA DAKJA—" (Name).

"Jangan nyebut."

"—Manusia tak berotak." (Name).

"Ok. Terserah dirimu babe, teriaklah jika kau lapar, jam 10 malam aku harus tidur. Sekarang sudah 9.46 malam. Night." Dimas, dia mencium kening (Name) dan meninggalkan (Name) di basemen sendirian.

The Hargreeves Oldest ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang