☂️ 4

302 43 14
                                    

꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦ ‌୨˚‌୧ ‌ ꒷ ‌ ꒦୨˚‌
DORR!

Semua langsung terkejut, "BEN!" Teriak anak-anak Hargreeves saat melihat Ben.

(name) sudah menutup mata untuk menunggu kematiannya, namun aneh, dia tidak merasa ada peluru yang hadir ke dia untuk membunuhnya, dia membuka mata dan melihat Ben yang sudah berdiri dihadapannya, menatapnya dengan tatapan mendalam. "B-Ben.." (name).

Ben hanya terdiam menatap (name), badannya yang berdarah karena tembakan peluru dari perampok itu, (name) tidak menyangka jika Ben menyelamatkan nyawa nya. "Ben.. w-what .." (name). (Name) bergetar hebat melihat Ben.

Ben tersenyum lemah sambil menatap (name). "I saved your life.." Ben. Ben tidak kuat dengan kesakitan nya, menjatuhkan dirinya ke arah (name), memasuki tentakel nya ke tubuh nya dan (name) langsung menangkap nya dan mendekap tubuh Ben mendekati nya. "Hey Ben.. kenapa kau melakukan ini!?" (Name), tangan (name) mengelus pipi Ben, Ben hanya tersenyum.

"I don't care about my life, I just want you to stay alive, sis.." Ben dengan suara lemahnya.

Mata (name) sudah berkaca-kaca. "Ben.. please.." (name). Tangan Ben bergerak lemah dan menyentuh tangan (name) yang masih mengelus pipi nya.

"Ja-jangan sedih, aku menyayangi kalian semua.." Ben. Semua anak-anak Hargreeves ikut berkaca-kaca melihat Ben yang terluka. "Aku mengorbankan nyawa ku.. k-karena.." Ben.

"Karena apa!?" (Name). (Name) menatap Ben mendalam, dan mencoba menyembuhkan Ben, sayang sekali bahwa tidak bisa.. karena kekuatan nya melemah.

"K- Karena aku menyayangimu." Ben.

"Hey Ben.. Aku juga menyayangi mu Ben, seperti adik kandung ku sendiri." (Name).

Ben mencoba mengangkat tangannya untuk menyelipkan rambut (name) yang menutupi wajah cantiknya ke telinga (name). "But, aku menyayangimu bukanlah seperti saudari ku, t-tapi.. lebih dari itu.. aku menyukai mu lebih dari saudari, keluarga. bodoh ya aku haha." Ben.

(Name) sebenarnya kejut tak kejut, karena dia kadang tau tak tau jika Ben menyukainya lebih dari keluarga. Tak peka moment. "Oh Ben.. ja-jangan seperti itu." (Name).

"Nyatanya seperti itu, maafkan aku jika ada salah, see you di tempat dimana kita bisa bertemu lagi, I.. i love you, (Name)—" Ben. Ben mulai melemah, pandangan nya kabur, dan endingnya.. dia menjatuhkan tangannya dari (name).

"Ben? BEN!" Panik (name) dengan suara gemetar, dia menepuk pipi Ben pelan-pelan dan berharap dia bangun.

Allison maju mendekati (name), dia tidak peduli dengan perampok lain itu mengarah pistol ke arahnya, dia berlutut dihadapan (name) dan Ben, menaruh tangannya ke Ben, terdiam sejenak dengan ekspresi tidak enak. "Ben.." Allison.

"Ben kenapa Allison!?" (Name).

Allison menatap (name) dengan matanya mulai menjatuhkan air mata, lalu menatap saudaranya yang menatap mereka. "I'm so sorry sis, but, Ben's dead." Allison, dia tidak kuat mengatakan ini, namun inilah kenyataan nya.

"WHAT!?" Serempak the boys.

(name) terdiam mematung saat mendengar Allison, dia menatap 'mayat' Ben yang.. meninggal di dekapannya, dia memeluk Ben erat. "I'm so sorry.." (name). (Name) menatap mata Ben yang masih terbuka, dia menutupkan mata Ben dan terdiam.

Tiba-tiba tidak ada angin maupun hujan, hawa-hawa di bank menjadi suram. "A-Apa yang terjadi??" Diego.

"Klaus?" Luther.

The Hargreeves Oldest ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang