Tujuh

0 0 0
                                    

"Otot-otot binaragawan yang di latih terus menerus akan menjadi besar dan bagus. Otot-otot tersebut mengalami..."

"Hipertrofi"

"Memiliki matriks berwarna kebiru-biruan, mengkilat, jernih, dan homogen merupakan ciri ciri dari..."

"Tulang Rawan Hialin"

"Ck lo tuh bisa diem ngga sih?! Gue lagi konsentrasi nih" ucap Andika yang kesal karena Alvin terus menerus menjawab soal yang ingin di jawab oleh Andika.

"Payah konsentrasi lo. Berisik!" ujar Alvin sembari tertawa di ikuti oleh Bima dan Galih.

Ya, memang sekarang mereka tengah berkumpul di kamar Alvin selepas pulang sekolah, hanya untuk membaca buku, mengerjakan tugas atau sekedar membahas soal-soal dari buku bank soal milik Alvin.

"Menyuarakan apa yang kita baca itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi loh calon Dokter. Calon Dokter belum tau itu yaaa" ujar Andika yang sengaja menyindir cita-cita Alvin sedari dulu itu. Namun Alvin sama sekali tak merasa tersinggung dengan apa yang di ucapkan oleh Andika.

"Lo pada besok ambil kelas apa?" Tanya Bima

"Oh iya besok hari Jumat ya?" Tanya Andika yang menoleh sekilas pada teman-temannya

"Gue kelas Basket, Geografi sama bahasa Jerman kayanya" ucap Galih

"Udah lama lo ngga ambil kelas basket lih?" sahut Alvin

"Karena udah lama makanya gue pengen ambil lagi" Ketiga temannya hanya mengangguk atas jawaban Galih

"Gue besok masuk kelas Perancis sama Fisika" ucap Alvin

"Gue jelas kimia dong" ujar Andika di sertai senyuman khas darinya

"Kimia doang lo seharian?" Andika mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan dari Alvin

"iya tau deh yang pengen banget jadi Biochemist" ucap Bima yang dibalas tawaan dari Andika

"Halah itu mah karena otaknya bebal, makanya ngulang itu-itu terus materinya seharian" ujar Alvin

"Ya ngga lah anjirr. Itu tuh biar gue lebih memahami, ngga cuma sekedar ngerti doang"

"Lo sendiri mau ambil kelas apa, Bim?"

"Gue ambil kelas ekonomi, matematika sama software program"

"Tumben ngga ada masuk di karya sastra?"

Bima terkekeh pelan mendengar tanggapan Galih dan tatapan terkejut dari teman-temannya karena ia memang selalu mengambil salah satu dari kelas karya sastra tiap minggunya dengan alasan tertentu.

"Gatau. Lagi ngga pengen aja"

"Eh Vin, gue ada soal nih" ujar Andika

"Apaan?"

"Hormon semacam Amphetamine yang di produksi dari hasil sekresi melaluI sIstem saraf dan aliran darah yang menciptakan sebuah respon yang setara dengan Narkotika adalah..."

Kali ini Alvin tampak berfikir untuk menemukan jawaban atas pertanyaan Andika, karena Alvin tak terlalu mengingat jenis-jenis hormon.

"Pilihannya ada apa aja?" Tanya Alvin

"Melatonin? Dopamine? PEA? Gastrin? Atau Tiroid?"

"itu Pea maksudnya apaan? Emang jenis hormon atau buat ngatain orang?" Tanya Bima yang kini juga ikut memikirkan pertanyaan Andika

"Search aja coba" usul Galih yang langsung di turuti oleh Andika.

Kini Andika telah di kelilingi oleh teman-temannya untuk mengetahui salah satu pertanyaan yang ada di bank soal milik Alvin dan juga ingin mengetahui mengapa ada kata 'PEA' di salah satu pilhan jawaban soal tersebut.

PEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang