5.

230 51 23
                                    

Sepi. 🥺🥺🥺 Tapi salah ku juga sih,ngilang nya lama. Ya gimana? Aku sakit-sakitan terus belakangan ini,tiap liat hp apalagi pas ngetik kepala suka pusing dan mata sakit. 😇😇😇 Tapi yah... Semoga kedepannya kalian kembali.

Selamat membaca.

***

Naruto membuka mata nya dan melihat sekeliling,ia sudah berada di kamarnya. Kejadian 2 hari yang lalu membuat ia jadi merasa bersalah pada Sasuke.

2 hari yang lalu? Iya benar,dimana ia dan kedua anaknya dilarikan ke rumah sakit. Untung saja putri nya bisa di selamat kan,kalau tidak Naruto tidak bisa bayangkan bagaimana sedih nya dirinya.

Ia mendengar suara cukup ramai dari luar kamar,apa ada tamu? Naruto pun mencoba menurunkan kakinya. Bekas operasi di Perutnya tiba-tiba perih dan ia kembali berbaring untuk sejenak.

"Kenapa kau tidak bisa ingat? Kenapa kau melupakan Sasuke yang begitu baik pada mu? Yuki juga...kenapa kau lupa pada gadis itu?" Gumam Naruto dengan mata yang berkaca-kaca.

***

"Bukan. Bukan begitu! Ya ampun,ingin merawat tapi cara memandikannya tetap tidak bisa!"

"Maaf. Ku harap ibu sabar mengajari ku yang masih bodoh."

Mikoto menatap bungsu nya dengan tatapan prihatin,pagi ini ia datang ke tempat Sasuke untuk memandikan si kembar karena sampai sekarang Sasuke masih belum mahir.

"Letakkan tangan mu di tengkuk nya dan pegang kepala bagian belakangnya seperti ini,lalu usap perlahan karena kulitnya masih sensitif dan lembut. 1 lagi Sasuke, ubun-ubun nya. Jangan sampai kau menekan keras di bagian ubun-ubun,itu masih sangat lembek."

"Iya baiklah."

"Nama anak mu siapa? Kau belum memberi nya nama?"

"Aku ingin nama mereka berdua di beri oleh Naruto saja."

Merasa ada yang memperhatikan Mikoto pun menoleh ke arah pintu masuk dan mendapati Naruto ada di sana, bersandar di kusen pintu menyembunyikan setengah tubuhnya. Terkesan malu-malu.

"Eh Naruto... kemari lah,jangan berdiri di situ."

Sasuke juga ikut menoleh dan mendapati Naruto yang berjalan malu-malu ke arah mereka,senyum manis bertengger di bibir Sasuke kemudian ia pun lanjut memandikan anaknya. Ia heran,Naruto ingat dengan Itachi,Mikoto,dan hang lainnya tapi ia tidak ingat dengan dirinya. Aneh? Ya Sasuke merasa aneh,tapi ya sudahlah Sasuke tidak akan memaksa.

"Bo-boleh aku-"

"Tidak. Untuk saat ini kau cukup melihat saja,nanti kalau kau sudah pulih baru kau bisa melakukan apa pun sesuka mu."

Sasuke tahu apa yang ingin di ucapkan Naruto,dengan cepat ia pun menolak sambil terus fokus memandikan bayi di tangannya. Mikoto dan Naruto saling pandang,kemudian wanita itu kembali menatap bungsu nya. Bibir nya tersenyum tipis,ia tidak menyangka Sasuke yang ia kenal dulu sangat dingin dan tidak peduli apa pun yang tidak mengangkut kan dirinya berubah lembut begini,setelah ia menjadi sosok ayah.

"Ah sudah cukup,air nya juga sudah dingin. Bawa dia ke kamar."

Setelah membalut bayi nya dengan handuk,Sasuke pun merengkuh tubuh mungil yang rapuh itu ke pelukannya. Tangan kecil nya bergerak-gerak dan perlahan mengarah ke dada Sasuke, mencengkram kaos yang Sasuke pakai dan menatap wajah Sasuke lekat. Ia tahu anaknya belum bisa melihat,karena belum genap satu bulan. Tapi tetap saja mengundang tawa untuk Sasuke.

JT : "The Forgotten One." Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang