8.

127 26 10
                                    

"Huft.."

Dada nya naik turun,jakun nya juga. Matanya terbuka sedikit menatap langit-langit ruangan tempat ia berada sekarang.

Ia menoleh ke samping,menatap jendela ruang kerjanya yang sudah menampakkan hari mulai larut,ia menatap arlojinya. Pukul 19:45 malam.

"Ah iya... Susu."

Ia berdiri dari kursi yang sudah 3 jam ia duduki,berjalan lemas keluar dari ruangannya. Ketika ia keluar ia justru mendapati Naruto yang berada di hadapannya, sedang memegang gelas.

"Ada apa?"

Wajah Naruto memerah. Ia menggigit bibir bawahnya pelan kemudian menyerahkan gelas di tangannya,Sasuke heran tapi tetap menerima pemberian kekasihnya tersebut.

"Su-supaya kau tidak masuk angin. A-aku kasihan melihat mu beberapa Minggu belakangan cukup sibuk,tidur terlalu larut karena mengurus ku da-dan si kembar."

Sasuke tersenyum. Ia mendekat dan mengecup dahi Naruto, kemudian mengusap rambutnya gemas.

"Terima kasih."

Begitu saja. Kemudian Sasuke melangkah pergi sambil meminum teh jahe yang Naruto beri,untuk sekarang...ia ingin berada dalam jarak yang menurutnya 'bagus' dari Naruto. Sementara Naruto sendiri merasa aneh, bukankah Sasuke terkesan seperti menghindari nya? Apa ia ada salah?

"Kenapa ya dia?"

Ketika Sasuke sampai di kamar anak-anak nya ia melihat putra putri tidur pulas,ia check lebih teliti ternyata ada setitik cairan di sudut bibir putra nya. Susu.

"Apa dia?" Gumam nya pelan.

Ia pun keluar lagi dan menanyakan perihal tersebut,dan kalian tahu apa yang Naruto katakan...?

"Aku menyusui mereka,tidak banyak tapi aku juga bantu dengan susu formula. Aku akan cari cara agar ASI nya lebih lancar dan banyak,aku kasihan mereka harus minum susu formula."

Betapa hangatnya hati Sasuke mendengar kata-kata tersebut,memang Naruto lupa sebagian ingatan nya tapi ia tidak lupa kalau ia sudah menjadi orang tua. Naluri kah?

Pekerjaan Sasuke lebih ringan sedikit, ia pun akhirnya memutuskan untuk mandi saja. Nanti sekitar jam 9 malam ia ada meeting online bersama ayah dan kakak nya,ia sibuk. 🗿 Belum lagi tugas kuliah nya.

"Ngh..."

Guyuran air shower seolah tidak mampu mendinginkan kepala Sasuke. Semua manusia punya hasrat kan? Itu normal,tapi yang tidak normal nya kalau di tahan sudah 2 Minggu. Ini lah alasannya kenapa Sasuke memilih menghindari Naruto untuk saat ini.

Pertama Naruto tidak ingat dengan dirinya, otomatis kalau ia 'serang' begitu saja Yang ada si pirang itu semakin takut terhadap nya.

Kedua ia tidak tahan. Setiap kali ia melihat Naruto ia selalu menegang. 🗿 Jadi pilihan yang terbaik adalah... Menghindar.

"Hah...hhhh....ugh..."

Kejantanan nya mulai menegang,hanya membayangkan wajah Naruto yang menatap sayu saja sudah membuat nya tegangan tinggi. Semakin besar dan berurat. 🤦🏻

"Ya ampun... Tahu diri Sasuke,tahu diri."

Mau tidak mau Sasuke pun harus solo, tangannya mengusap usap bagian kepala kejantanan nya. Panas,batang nya juga semakin keras siap bertempur.

"Hhh... Ah..."

Bunyi kecipak yang tercipta antara kejantanannya yang basah dengan tangannya sendiri bisa ia dengar, padahal air tetesan air shower di lantai sudah cukup berisik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JT : "The Forgotten One." Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang